Chapter 23

238 22 0
                                    

Mereka bertiga keluar dengan banyak bola mata dan sebuah pelastik hitam dengan darah yang masih mengalir. Mereka diam mematung dan melihat ketiganya yang sudah terselimuti air.

Banyak orang yang keluar dan tersisa Rangga dkk ia dkk berserta keluarga mereka.

"Kyaaa!!" Teriakan Cia sambil memeluk wakil ketua OSIS. Zaiyden menatap malas Cia dan haremnya.

Zaiyden menatap ibunya (?) Yang mati karena tertembak dan ibu dari Aksa.

“Tidak apa-apa, mereka tidak baik dengan Aksa asli”- Aksa.

“Baiklah aku mengerti, biarkan mereka yang mengurus”- Zaiyden.

Mereka terkejut dengan apa yang terjadi, termasuk Rangga dkk. Mereka menatap Zaiyden dkk dengan tatapan yang sulit di artikan. Zaiyden dkk yang merasa itu menatap balik mereka, membuat mereka memalingkan wajah mereka. Zaiyden dkk mengerti kalau mereka takut kepada mereka, sehingga Zaiyden berjalan ke arah mereka.

Mereka menatap takut ke Zaiyden yang sedang berjalan ke arah mereka. Mereka sedikit mundur membuat Zaiyden menatap bingung mereka. Zaiyden tetap berusaha mendekati mereka. Setelah dekat dia menatap mereka yang sedang ketakutan.

Zaiyden mengerti lalu membawa mereka. Mereka sebenernya ingin memberontak, tapi bagaimana kalau mereka malah mati mengenaskan.

Author: Pemikiran yang luar biasa.

Mereka berhenti di sebuah kamar, Zaiyden menatap mereka yang masih bingung.

"Masuk" titah Zaiyden lalu menatap mereka yang gemetar. Mereka masuk kedalam kamar mau tidak mau mereka harus masuk.

Mereka semua masuk sambil membelakangi pintu. Membuat mereka tidak melihat apa yang dilakukan Zaiyden.

Zaiyden menatap bingung pacar-pacarnya itu. Ia berjalan ke arah mereka.

"Kenapa kalian tidak melihatku?" Ucap Zaiyden membuat mereka terkejut dan merinding.

"Apa kalian tidak ingin menagih janjiku. Saat kalian memintaku jatah kepadaku" sambung Zaiyden membuat mereka merinding. Mereka berpikir kalau Zaiyden akan membunuh mereka karena mereka meminta jatah.

Mereka berusaha menatap Zaiyden, setelah itu mereka terdiam dengan pemikiran mereka masing-masing, setelah melihat Zaiyden yang tidak memakai jas dan celana kecuali celana pendek. Mereka menelan ludah, saat melihat paha mulus milik Zaiyden. Penampilan yang sexy itu membuat mereka mematung dan junior mereka bangun.

Zaiyden menatap gundukan di celana mereka. Dia awalnya tidak berniat seperti ini, tapi ia merasa bersalah karena ia tidak memuaskan mereka. Meskipun mereka itu memiliki hubungan karena sebuah perjanjian, tapi dirinya harus tetap melayani mereka. Zaiyden mendekati mereka membuat mereka sadar.

"Apa kalian tidak akan bermain" tanya Zaiyden dengan wajah yang masih datar, tapi terdapat sedikit rona merah membuat mereka terdiam. Rangga yang pertama kali mendekati Zaiyden.

"Bolehkah aku masuk untuk pertama kali" tanya Rangga membuat yang lain sadar, mereka menatap Rangga.

"Terserah" jawab Zaiyden memalingkan wajahnya.

Rangga tersenyum lalu menggendong Zaiyden ala Koala, membuat yang lain merasa kesal. Tapi mereka akhirnya menyadari, kenapa mereka kesal melihat itu.

Rangga menjatuhkan Zaiyden di kasur yang empuk. Rangga terdiam lalu menatap Zaiyden.

"Gimana cara melakukan sex laki-laki dengan laki-laki" ucapnya membuat yang lain diam.

Zaiyden menepuk jidatnya, dia berusaha  menahan malu tadi. Tapi tiba-tiba Rangga mengatakan sesuatu yang seperti itu, ia sedikit kesal karena untuk apa dia malah nahan malu.

"Huff...... Bagaimana cari video atau foto di Internet" ucap Zaiyden memberikan saran. Mereka mengangguk, lalu Rangga mencari di ponselnya.

Zaiyden duduk dipangkuan Rangga dan yang lainnya menatap ponsel itu. Mereka menonton anime bl. Tapi langsung ke sex, karena mereka tidak butuh dengan jalan cerita.

"Uhk.... Pasti itu menyakitkan" gumam Zaiyden sambil memegang pantatnya. Mereka yang mendengar dan melihat yang di lakukan Zaiydenpun tertawa.

"Hahaha..... Kami akan mencoba melakukannya dengan pelan" ucap Rangga sambil mengacak-acak rambut Zaiyden, untuk yang lain mereka hanya tertawa. 

Zaiyden menutup matanya, agar tidak melihat mereka.

Setelah selesai Rangga menidurkan Zaiyden. Mereka membuka semua baju yang dipakai mereka, lalu pakaian yang di pakai Zaiyden. Rangga yang berada tepat di depan hole milik Zaiyden.

Rangga menjilati hole milik Zaiyden, membuat Zaiyden merasakan geli di bagian bawah. Zaiyden memegang tangan Farel dan Nino yang di sampingnya sambil berusaha menahan desahan.

"Tidak apa-apa keluarkan, kami ingin mendengar desahanmu" ucap Farel membuat Zaiyden menggelengkan kepalanya.

Mereka menyengir, lalu Farel dan Nino memainkan nipel milik Zaiyden, Rio mencium bibir Zaiyden dan Tristan mencium bagian leher, sedangkan Rangga mengulum penis Zaiyden.

Zaiyden yang mendapatkan serangan dari berbagai titik nikmatnya mendesah di sela-sela ciumannya dengan Rio. Ia bahkan langsung keluar membuat mereka senang.

Rangga menelan sperma milik Zaiyden lalu menatap lubang anal tersebut. Rangga memasukkan dua jarinya sekaligus ke dalam lubang tersebut.

Zaiyden hanya bisa diam karena kedua lengannya di pegang oleh Farel dan Nino, sedangkan mulutnya tertutup oleh ciumannya dengan Rio.

Setelah puas bermain di lubang Zaiyden, Rangga mengeluarkan kedua jarinya termasuk menghentikan aktivitas yang lain. Zaiyden menatap mereka dengan tatapan sayu, membuat mereka diam mematung.

Mereka terpesona dengan wajah erotis Zaiyden, mata sayu lalu Saliva di dagunya dan tak lupa wajah yang sudah memerah lalu mulut yang terbuka.

Rangga mengambil sisa cum Zaiyden lalu mengoleskannya ke miliknya. Ia memposisikan miliknya di depan hole milik Zaiyden. Rangga menatap mereka, membuat mereka mengangguk mengerti. Zaiyden yang menutup matanya di kejutkan dengan sesuatu yang tiba-tiba masuk dan tak lupa rasa sakitnya.

Zaiyden yang ingin berteriak tapi terhalang oleh bibir milik Rio. Zaiyden meneteskan air matanya, dia hanya bisa pasrah dan membiarkan apa yang mereka mau.

























Zaiyden bangun dari tidurnya, dia menatap lima pria yang tidur bersama dengannya.

Zaiyden yang kesal menendang satu persatu dari mereka. Membuat mereka bangun dengan kondisi terkejut jangan lupa rasa sakit.

Mereka bangun dan menatap pelaku yang membuat mereka terjatuh. Mereka diam mematung ketika melihat wajah Zaiyden yang tidak bersahabat.

"Apa kalian menikmati makan kalian" ucap Zaiyden sedikit tersenyum membuat mereka merinding. Mereka menutup mulut mereka, tanpa melihat ka arah Zaiyden.

Zaiyden menatap kesal mereka, ia tahu dirinya yang membuat mereka seperti itu. Tapi apa mereka tidak memikirkan tentang dirinya yang akan kesakitan, mana lima laki dengan gaya sex yang berbeda. Zaiyden masih mengingat bagaimana dia minta mereka berhenti. Jika punggungnya tidak sakit, dia akan lebih memukul mereka.

Zaiyden menatap kesal mereka, lalu menghela nafas pasrah. Dia menatap mereka.

"Bantu" ucap Zaiyden membuat mereka menatapnya. Rangga yang mengerti mendekati Zaiyden dan mengangkat tubuh Zaiyden, lalu pergi ke kamar mandi meninggalkan yang lain.

Mereka tersadar lalu menatap kesal ke arah kamar mandi. Pada akhirnya mereka hanya bisa diam, keempat pria itu membereskan kamar yang berantakan, karena ulah mereka sendiri.

























Di dalam kamar mandi Zaiyden mandi di bantu oleh Rangga, Zaiyden tidak masalah karena dengan itu. Mereka berendam di bathtub bersama.

"Mereka juga memiliki tubuhmu" ucap Rangga membuat Zaiyden tersenyum.

Ia mengelus kepala Rangga yang berada di pundaknya.

"Hatiku hanya milikmu Rangga" ucap Zaiyden membuat Rangga semakin erat memeluknya.

Transmigrasi ZaiydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang