Chapter 11

662 61 0
                                    

"Zaiyden itu siapa, apa lu punya altar ego" tanya Rangga membuat Zaiy terdiam.

"Entahlah" ucap Zaiy dengan menyembunyikan perasaan gugupnya.

Zaiy menatap ke atas lalu melihat sesuatu yang sangat jauh.

'Gw harap setelah kepergian gw, lu bahagia. Gw bakal jaga adik lu itu' batin Zaiy sambil menatap sendu ke atas.

"Baik mari kita coba kembali" ucap Dokja dan dianggukkan Zaiyden.

Zaiyden berpikir tentang rumahnya itu dan dunia terasa berputar lalu akhirnya Zaiyden kembali.

[Demon king of Salivtion berkata bangga denganmu yang berhasil]

Zaiyden menatap tubuh Zaiy yang kini sedang di isi Zaiy.

Bruk

Mereka semua panik ketika melihat Zaiy yang tiba-tiba pingsan.

Disuatu tempat yang penuh bunga.

"Yo" ucap Zaiy sambil menepuk pundak Zaiyden.

Zaiyden menatap Zaiy lalu menarik tangan Zaiy.

"Jadi apa" tanya Zaiyden membuat Zaiy terdiam.

"Zaiy bakal pergi nemenin orang yang paling Zaiy sayang, nanti Abang harus bahagia di sini ya. Zaiy dan orang itu akan bahagia....." Ucap Zaiy sambil tersenyum dengan angin yang bertiup membuat senyum tersebut terlihat indah.

"Kamu...." Ucap Zaiyden karena dirinya ingin mengetahui arti dari kehidupannya, ia ingin tahu sebenarnya tujuan dirinya masuk ke tubuh Zaiy untuk apa.

"Tujuan tidak ada tujuan hanya sebuah janji dengan seseorang yang aku sayangi..... Jika Abang membongkar identitas Abang tolong bilang 'Zaiy memaafkan kalian' untuk keluarga Zaiy dan untuk Rangga.....'Maaf Zaiy ga bisa selamanya sama Rangga, tapi ada Zaiyden yang akan menggantikan Zaiy' tolong sampaikan itu jika abang bongkar identitas Abang" ucap Zaiy sambil menatap langit yang awalnya cerah runtuh dan menjadi langit yang gelap tapi penuh dengan bintang.

"Jiwa Abang cantik, lihat banyak bintang yang bersinar terang" ucap Zaiy melihat langit.

"Jiwamu juga cantik penuh dengan keceriaan dan bunga yang indah" ucap Zaiyden sambil mengingat tempat penuh bunga yang sekarang berubah menjadi gelap penuh bintang.

"Hehehe..... Tapi Zaiy lebih suka langit malam dari pada langit siang" ucap Zaiy sambil tersenyum.

"Abang suka dengan pemandangan yang indah maupun siang dan malam" ucap Zaiyden membuat Zaiy tersenyum karena akhirnya ia bisa bicara banyak dengan Zaiyden.

"Zaiy pamit ya, Zaiy akan selalu liat Abang" ucap Zaiy dengan tubuh yang menghilang.

Zaiyden menatap Zaiy yang sudah hilang lalu menatap langit malam yang cerah.

"Setelah ini mungkin aku akan mengumpulkan rekanku yang lain" ucap Zaiyden sambil menatap langit malam yang indah.

Zaiyden menghilang dari tempat itu dengan perasaan yang aneh.

Zaiyden membuka matanya dan melihat kamar yang sangat familiar dengan banyak orang yang menatapnya.

"Zaiy lu udah bangun" ucap Rangga sambil mengelus kepala Zaiy.

Zayden kini sedang tidak dalam pikiran yang jernih.

"Lu kenapa" ucap Rangga dengan nada lembut, ia menatap Zaiyden yang sedang memegang pelipis hidungnya yang artinya Zaiyden kembali.

Zaiyden menatap Rangga dan kembali tidur tanpa mengatakan apapun, ada rasa sepi ketika Zaiy berpamitan dengannya.

"Zaiy lu harus jelasin semuanya" ucap Rangga dan tidak ada pergerakan dari Zaiy yang membuat ia berpikir Zaiy sudah tidur.

Zaiy mendengar itu tapi ia berfokus menghilangkan rasa aneh dan ada yang lebih aneh yaitu ia memikirkan tentang adiknya.

Di sebuah kereta yang melaju di angkasa.

"Kenapa kau menggantikan posisi Dokja, kau membuat dunia dari pikiranmu itu. Membuat novel yang seharusnya tidak nyata menjadi nyata, bagaimana jika dua dunia yang seharusnya tidak nyata ini terhubung dengan dunia mu. Kamu bahkan bunuh diri agar bisa menggantikan Dokja, tapi tubuhmu masih hidup dan kini sedang koma. Apakah kau mencari jiwa lain untuk mengisi tubuhmu itu" ucap Zaiy menatap wanita yang sedang tertidur berserta banyak tulisan yang menyatukan ORV dan Love Garcia.

"Aku akan menjagamu dan Abang mu itu" ucapan Zaiy sambil menatap layar biru.

Transmigrasi ZaiydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang