Chapter 20

336 28 0
                                    

Zaiyden dan para seme-nya sekarang sedang berada di tokoh pakaian, Zaiyden hanya menatap mereka yang memilih pakaian. Dirinya sudah mempertimbangkan memakai baju apa ke acara itu.

Sekarang dirinya hanya menatap yang lain dan karena sedang bosan, dirinya sekarang sedang mencoba baju yang akan ia gunakan.

Zaiyden cukup suka dengan baju tersebut. Zaiyden mengingat sesuatu dan memasang sebuah cincin ruang, gelang perubah, dan anting kamera (+perekam suara, perekam video dan pelacak)

Zaiyden semakin suka dengan penampilannya, beberapa perhiasan membuat dirinya semakin terlihat cantik.

Saat ia ingin kembali mengganti pakaian, suara teriakan terdengar. Zaiyden dengan cepat keluar dan menatap datar mereka.

Banyak para ciwi-ciwi lagi teriak kaya gagak nagis. Zaiyden kembali masuk tapi tertahan oleh seorang wanita, Zaiyden menatap wanita itu. Tanpa ia duga wanita itu menarik dirinya sampai dekat dengan teman-temannya.

Wanita itu mengusir Rangga dan yang lainnya, lalu ia memotret Zaiyden. Zaiyden menatap wanita itu, dia tidak mengerti pikiran wanita.

"Hey namaku Vina, siapa namamu? Bolehkah kau menjadi modelku" ucap orang bernama Vina itu, Zaiyden memiringkan kepalanya. Membuat semua penghuni mematung, tapi tidak dengan Vina yang terus-menerus memotret Zaiyden.

"Uwu manisnya" ucap Vina sambil mencubit pipi Zaiyden, Zaiyden kesal lalu melepaskan tangan itu dari pipinya. Wajah yang marah menambah keimutannya, Zaiyden tidak marah dengan itu. Zaiyden malah menghargai keberanian orang-orang yang mirip wanita tersebut.

"Vina apa yang kamu lakukan" teriakan seorang pria diantara kerumunan, mereka semua menatap ke arah suara itu berasal.

Vina yang mendengar itu diam mematung dan Zaiyden yang mendengar suara itu merasa familiar.

Seorang pria keluar di antara kerumunan itu, Zaiyden menatap tidak percaya dan orang tersebut juga terkejut.

"Tuan/Lucas" ucap Zaiyden dan Lucas bersamaan.

Author: ingat bukan raja iblis yang namanya aku ganti jadi Lucas. Nah itu dia.

Vina menatap mereka saling bergantian. Rangga menatap Zaiyden dengan tatapan yang cemberut lalu menatap Lucas dengan tatapan tajamnya.

"Kenapa kau disini" tanya Zaiyden membuat mereka kembali sadar.

"Ada beberapa masalah yang harus saya selesaikan tuan, maaf karena jarang berkomunikasi dengan anda" ucap Lucas sambil menunduk, Vina yang melihat itu terdiam lalu menatap Zaiyden yang masih datar.

"Aku tidak masalah dengan itu, tapi kau harus mengajariku beberapa teknik bertarung" ucap Zaiyden, Lucas yang mendengar itu semangat.

"Tunggu! Kalian saling kenal" ucap Vina lalu keduanya mengangguk.

"Kau ingat yang kakak katakan tentang orang yang membuat perusahaan kita bangkit" ucap Lucas sambil menatap adiknya itu, lalu Vina mengangguk.

"Zaiyden adalah orang yang membantu kita" ucap Lucas membuat Vina terkejut.

"Senang bertemu dengan anda tuan" ucap Vina dengan membungkukkan badannya, semua orang menatap bingung apa yang terjadi. Sedangkan Zaiyden menatap tidak suka ke arah keduanya, dia itu hanya ingin diam dan tidak terlihat.

Zaiyden menatap Rangga yang menjatuhkan rahangnya dengan sangat tidak elit. Lalu menatap yang lain, semua sama seperti Rangga.

“Lucas apa ada alat untuk membuat orang-orang hilang ingatan” ucap Zaiyden lewat telepati ke Lucas.

“Ada, tapi mau apa?” Tanya Lucas dan Zaiyden menjelaskan tentang keinginannya.

Lucas yang mengerti itu memperlihatkan wujud iblisnya, lalu membacakan sebuah mantra. Semua orang kecuali Lucas, Vina dan Zaiyden diam dengan mata yang kosong.

Lucas mengembalikan tubuh Rangga dan yang lainnya lalu mereka kembali ketempat semula.

“Tuan saya akan pergi ke acara yang keluarga anda buat” ucap Lucas sebelum pergi, Zaiyden hanya diam tanpa mengatakan apapun.

Zaiyden keluar dan sesuai yang di katakan, semua orang seperti tadi. Zaiyden kembali masuk dan mengganti pakaiannya dan melepas aksesorisnya.

Zaiyden keluar dan mendekati mereka, mereka menatap Zaiyden yang entah dari mana hilang lalu muncul.

"Kamu dari mana" tanya Rangga sambil menepuk pundak Zaiyden dan Zaiyden menatap mereka.

"Mencoba baju" jawab Zaiyden sambil memperlihatkan baju yang cukup bagus, Rangga yang mendengar itu sedikit kesal. Rangga sangat ingin melihat Zaiyden.

Author: Saya lupa nama keluarga mereka atau bahkan lupa memberi nama keluarga. Bagaimana kalau aku membuat nama keluarga itu nanti.

Pada akhirnya mereka pergi ke markas dan menghubungi keluarga mereka. Mereka berniat untuk pergi bersama dan mereka membolehkannya termasuk keluarga asli Zaiy.

Mereka semua bersiap-siap pergi ke acara tersebut. Zaiyden membawa semua alat yang ia kembangkan, dia menyiapkan sesuatu agar tidak terjadi hal yang buruk. Zaiyden sedikit waspada apalagi keluarganya sangat penting termasuk semua tamu adalah orang-orang penting.

Zaiyden sedikit mengubah gaya rambutnya. Zaiyden turun dan terlihat banyak orang-orang, Zaiyden turun dan menatap mereka yang terlihat sangat bagus dengan pakaian mereka masing-masing.

"Wah Zaiy, lu cantik" ucap Ian yang mendapatkan tatapan tajam dari Rangga.

"Terima kasih" ucap Zaiyden sambil menatap semua pasangannya, ia menatap pakaian yang tidak rapih itu.

"Pakailah yang benar" ucap Zaiyden membereskan pakaian Rangga, lalu Farel, Tristan, Rio dan Nino. Zaiyden menatap Aksa yang sangat tidak rapih. Zaiyden menatap Nova sambil menunjuk ke arah Aksa, Nova hanya mengangkat bahunya.

'Kenapa dia tidak rapih' itu yang ingin dikatakan Zaiyden dan'aku tidak tahu' jawab Nova yang mengerti apa yang ingin dikatakan Zaiyden.

"Huff.... Kau juga Aksa, kenapa kau tidak rapih dalam berpakaian" ucap Zaiyden sambil merapihkan baju Aksa, Aksa membungan wajahnya agar tidak melihat Zaiyden.

(Aksa sebenarnya hanya ingin Zaiyden menarapihkan pakaiannya)

Mereka pergi menggunakan mobil milik Tristan.





























Seorang wanita sedang bersiap keluar dari sebuah mobil. Wanita yang memiliki rambut pirang dan mata biru itu, berlari menuju tempat yang ramai.

Saat sedang lari wanita itu terdiam dan menatap dadanya yang sudah tertembak. Wanita itu membuang sebuah kalung ke suatu tempat, untung saja tidak ada yang mengetahui hal itu.

Ya benar jika mengatakan kalau dirinya tidak terlihat oleh manusia, tapi ia terlihat oleh banyak hantu ditempat itu, termasuk Aksa dan Dehjan.

"Apa yang harus kita lakukan" ucap Jan sambil menatap wanita yang sudah mati itu. Sedangkan Aksa sedang dalam posisi berpikir.

"Bagaimanapun kalau kita cari Sasa dan Zaiyden" ucap Aksa sambil tersenyum dan Jan mengangguk setuju.



























Terdapat seorang pria yang membawa begitu banyak tubuh. Pria itu berjalan masuk kedalam Goa. Pria itu menatap banyak orang yang mengelilingi sebuah lingkaran.

Di berjalan dan semua orang memberikan jalan. Pria itu menyimpan banyak tubuh di tengah lingkaran tersebut.

Semua orang menjauh dari lingkaran tersebut termasuk pria tadi. Di luar lingkaran pria itu menyayat lengannya dan membiarkan daerah mengalir di lingkaran tersebut.

Sedangkan yang lain membacakan sesuatu. Sebuah cahaya muncul, lalu seorang pria dengan rambut hitam dan mata merah, lalu terdapat sebuah tanduk dan sayap. Mereka semua memanggil sebuah iblis.

"Hoho..... Aku tidak menyangka bisa keluar. Setelah selesai mengerjakan tugas kalian, aku akan menyerang Lucas sialan itu. Jadi cepat katakan" ucap iblis itu sambil menatap tajam mereka.

"Kami ingin menyingkirkan keluarga besar. Terdapat sebuah acara di mana banyak keluarga besar hadir, karena itu tolong habisi mereka" ucap pria tadi dan iblis itu tersenyum, lalu memakan tubuh yang ditempatkan di lingkaran itu.

"Aku menerimanya" ucap iblis itu dengan seringai.

Transmigrasi ZaiydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang