Chapter 10

991 75 0
                                    

Seorang pria yang masih di dalam sebuah kereta masih mencari jalan keluar bahkan berjalan seperti Dokja.

Itu adalah Zaiyden yang terkurung dalam kereta hingga sebuah layar biru menghentikan aktivitasnya.

"Zaiy!?" Ucap Zaiyden yang tidak percaya ternyata Zaiy dapat masuk ke tubuh aslinya.

"Jadi dia bisa kembali ke tubuhnya" ucap Zaiyden sambil memegang layar biru itu tanpa sengaja menekan sebuah tombol yang membuat layar itu menyiarkan hal lain.

"Tunggu jangan-jangan....." Ucap Zaiyden dengan melakukan hal seperti tadi lagi.

"Aku menemukan kalian" ucap Zaiyden melihat banyak siaran di layar biru itu.

Tidak lupa dia juga mencari Dokja hingga ia menemukan Dokja yang tengah berbaring di sebuah ranjang di rumah sakit dengan beberapa orang yang menemaninya.

Zaiyden mengirim pesan seperti yang dikatakan Dokja.

[Zaiyden sedang  melihat mu]

Tulisan yang dapat di lihat oleh semua orang di kamar tersebut.

"Siapa?" Ucap seorang yang serba hitam dengan kulit putih dan wajah yang sempurna tersebut.

"Zaiyden?" Ucap Dokja yang tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

[Zaiyden berkata dia marah karena kamu melupakan dirinya]

"Kau sedang di mana" ucap Dokja dengan wajah yang gugup.

[Zaiyden berkata dia marah padamu karena dari kita bertemu ia terkurung di kereta]

"Uhk..... Aku minta maaf, aku lupa mengajarkanmu cara keluar dan masuk ke tempat itu. Aku akan kesana dan tunggu aku" ucap Dokja dengan senyum yang kaku tersebut.

[Zaiyden berkata dia akan memukulmu jika kamu datang]

"Aku akan tidur sebentar, aku akan kembali lalu janji dan tidak akan bohong" ucap Dokja dengan Jonghyuk memeriksa ucapan tersebut dan itu adalah perkataan jujur.

"Kalian semua pergi dari sini" perintah Jonghyuk yang tidak dapat dibantah oleh semua orang meskipun mereka benar-benar ingin membantahnya.

Setelah itu mereka keluar meninggalkan Dokja dan Jonghyuk dikamar tersebut dengan Zaiyden yang masih dapat melihat mereka.

"Cepat kembali" ucap Jonghyuk lalu mencium bibir Dokja dengan lembut dan Dokja membalas ciuman tersebut.

[Zaiyden berkata bahwa dirinya tidak datang untuk melihat kemesraan kalian tapi dirinya cukup terkejut karena Dokja sama seperti dirinya yang menyimpang]

Dokja melepas ciuman itu dan tidur untuk menuju ke alam sadarnya.

Jonghyuk kesal dengan Zaiyden yang menganggu kemesraan dirinya dengan Dokja.

[Zaiyden berkata itu kesalahan dirimu sendiri karena menganggu kebebasan orang lain]

[Jonghyuk menatap Zaiyden dengan mata permusuhan]

[Zaiyden memberikan jari tengahnya kepada Jonghyuk]

Hingga layar biru itu tidak dapat dilihat lagi oleh Jonghyuk.

Sedangkan Zaiyden masih bisa lihat saat Jonghyuk menatap ke atas dengan bingung dengan dirinya yang habis memukul Dokja dengan sangat keras tanpa di sadari Jonghyuk tubuh Dokja matanya sudah bengkak.

"Udah jangan cari musuh" ucap Dokja dengan menahan sakit dimatanya.

Dokja mengajarkan Zaiyden lagi.

Di satu tempat

Rangga terus menatap Zaiy dengan penuh selidik.

"Lu punya kepribadian ganda" ucap Rangga yang tidak melihat situasi.

Ya Rangga tidak melihat situasi karena sekarang mereka sedang diinterogasi oleh keluarganya dan lebih parahnya ia tidak tahu harus berbuat apa karena tidak terlalu tahu sifat Zaiyden.

Bukan hanya itu dari tadi ia mencari keberadaan jiwa Zaiyden yang entah kenapa hilang tiba-tiba seperti ditelan bumi.

Tanpa di sadari oleh Zaiy semua orang menatap Zaiy seperti sesuatu yang hilang telah kembali.

Rangga melihat gerak gerik Zaiy yang sangat mirip dengan Zaiy yang ia kenal tidak seperti kemarin-kemarin.

Rangga melihat Zaiy yang memegang daun telinga ketika ia sedang memikirkan sesuatu sedang yang kemarin memijat pelipis hidungnya.

Jadi karena itu iya yakin Zaiy memiliki dua kepribadian.

"Zaiyden lu sebenarnya di mana" guma Zaiy yang masih dapat didengar oleh semua orang karena sejak tadi suasana hening.

Semua orang menatap aneh Zaiy tapi tidak dengan Rangga yang mengingatkan dirinya pada suatu yang di katakan Zaiy yang kemarin itu cuma mimpi.

Sedangkan untuk orang yang dipikirkan Zaiy tengah asik mendengarkan pelajaran dari Dokja.

Transmigrasi ZaiydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang