Chapter 28 Epilog

478 19 3
                                    

Setelah kepergian itu, Zaiyden jatuh pingsan.

Dia sekarang berada di sebuah kereta yang sangat familiar.

"Yo!? Lama tidak berjumpa?" Ucap Dokja, lalu rekan-rekannya duduk di samping.

"Senang bertemu denganmu lagi kak Zaiyden" ucap Zaiy sambil mengelus kepala adik Zaiyden.

"Apa dia baik-baik saja?" Tanya Zaiyden kepada Zaiy, Zaiy mengangguk.

"Aku memanggilmu ke sini untuk mengucapkan selamat tinggal dengan benar" ucap Zaiy membuat Zaiyden terdiam.

"Aku juga memiliki kabar penting" ucap Zaiy membuat Zaiyden terdiam menatapnya.

"Pertama, adikmu dan aku akan baik-baik saja di sini. Kedua, aku meminta izin untuk menjadi pasangan adikmu. Ketiga, ada kehidupan lain di tubuhku lebih tepatnya... Tubuhmu yang sekarang" ucap Zaiy membuat Zaiyden terdiam.

"Kau dan mereka berlima akan menjadi orang tua" ucap Zaiy semakin membuat Zaiyden tidak bisa percaya.

"Kalau begitu semoga kamu bahagia, dan selamat tinggal" ucap Zaiy membuat Zaiyden perlahan menghilang.

"Bye Zaiyden" ucap Dokja sambil melambaikan tangannya.

"Selamat tinggal kakak, semoga kamu bahagia dan terima kasih atas semuanya" ucap adik Zaiyden membuat Zaiyden terdiam dan menetes air mata.

"Aku menyayangimu" ucap sang adik sebelum Zaiyden menghilang.

"Aku juga menyayangimu" ucap Zaiyden.

































Enam tahun kemudian.

"Papah!" Ucap enam anak.

Zaiyden tersenyum menatap mereka.

"Ada apa?" Tanya Zaiyden membuat kelima anak itu saling menatap.

"Papah sini, adek pengen ngomong" ucap seorang anak yang sangat mirip dengan Zaiyden lebih tepatnya Zaiy.

Zaiyden menyamakan tingginya lalu Zaiyden terkejut ketika matanya di tutup.

"!!?"

"Papah tenang saja, kami pengen ngajak papah ke tempat yang super sepesial" ucap anak yang mirip dengan Rangga.

"Hihi, papah pasti terkejut" ucap anak yang mirip Farel.

"Ayolah nak apa itu?" Ucap Zaiyden.

"Rahasia" ucap anak yang mirip Rio, Nino dan Tristan bersamaan.

Pada akhirnya Zaiyden pasrah dan mengikuti mereka.











Zaiyden berhenti ketika tangannya tidak di pegang, membuat ia mencoba melepaskan penutup matanya.

Tapi beberapa tangan menghentikannya.

Lalu penutup mata terbuka bukan oleh Zaiyden tapi yang lainnya.

"Selamat ulang tahun" ucap mereka dengan Rangga di belakangnya dan keempat lainnya di sampingnya, lalu keenam anaknya di depannya sambil diam di samping meja dengan kue di atasnya.

Zaiyden terdiam lalu menatap mereka.

"Kau suka?" Ucap Farel sambil mengecup tangan Zaiyden.

Lalu Rio dan diikuti yang lain, tapi yang berbeda adalah Rangga yang terakhir malah mengecup bibir Zaiyden.

"Heh! Curang......" Ucap Farel yang tidak terima dengan apa yang dilakukan Rangga.

Mereka berempat mengejar Rangga yang sedang lari dari amukan mereka, sedang Zaiyden menghela nafas lelah melihat kelima suaminya.

"Berhenti sebelum aku memotong kaki dan burung kalian" ucap Zaiyden membuat mereka takut, lalu berhenti dan mendekati Zaiyden.

"Ancaman mu menyeramkan papah" ucap Rangga dengan manja dan yang lain mengangguk, lalu mereka berlima memeluk Zaiyden.

Sedangkan para anak-anak mencibir sifat Daddy mereka.










End

Hohoho........ Maaf ceritanya gaje 😃 meskipun berakhir bahagia dan normal tidak seperti yang lainnya.

Terima kasih sudah membaca cerita ini.

Tinggalkan jejak dengan cara vote, comen and subscribe.

Eh! Ini bukan YouTube ya.

Transmigrasi ZaiydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang