Chapter 25

250 16 0
                                    

Zaiyden kita bangun dan menatap sekeliling yang terlihat sepi.

Kita kembali memanggil Zaiyden R sebagai Zaiyden.

Zaiyden bangun dari tempat tidur, lalu berjalan keluar. Zaiyden turun ke bawah dan terlihat beberapa orang, Zaiyden mendekati mereka.

"Ada apa" tanya Zaiyden membuat mereka terdiam karena terkejut.

Rangga yang pertama kali sadar langsung memeluk Zaiyden, Zaiyden terdiam lalu membalas pelukan itu.

"Untunglah" ucap Rangga.

Akhirnya mereka semua sadar dan mendekati keduanya, Zaiyden hanya diam menatap mereka.

"Huaa! Untunglah hiks" ucap Aksa langsung memeluk Zaiyden setelah Rangga melepaskan pelukan itu.

Zaiyden menenangkan Aksa, lalu menatap yang lainnya.

"Apa yang terjadi" tanya Zaiyden dan semua orang menggelengkan kepalanya.

"Kami tidak tahu, tapi setelah tembakan itu kamu pingsan" ucap Nova membuat Zaiyden diam.

“Aksa bagaimana dengan, kejadian pembunuhan di dekat rumah kita" tanya Zaiyden dengan telepati.

"Ngomong-ngomong, ada kasus pembunuhan yang terjadi di dekat rumah kita. Saat kita pulang ada banyak polisi, kami mendengar kalau ada yang menemukan mayat di sana" ucap Aksa membuat yang lainnya menatap Aksa.

"Seperti itu ya" ucap Zaiyden sambil mengelus kepala Aksa.

“Aku tahu siapa yang di suruh membunuh keluarga itu, kita akan tinggal lebih lama di sini. Untuk masalah pembunuhan itu, kita cari tahu sekarang” ucap Zaiyden hanya di dengar oleh Aksa, Nova dan Novi, mereka mengangguk setelah mendengar suara itu.

"Bagaimana kalau kita menyelesaikan kasus pembunuhan tadi agar kita bisa tenang untuk tinggal di sini" ucap Nova membuat yang mengerti rencananya mengangguk.

"Tidak! Zaiyden harus istirahat, kemarin malam kami baru mema-" ucap Rangga terpotong ketika Zaiyden menutup mulut Rangga, dengan wajah yang memerah malu meskipun wajahnya datar.

"A-aku bisa melakukanya kok" ucap Zaiyden dengan wajah yang memerah dan nada sedikit gugup.

Rangga tersenyum saat melihat itu.

"Kalau begitu kenapa kita tidak melakukannya lagi?" Tanya Rangga dengan watadosnya membuat Zaiyden menatapnya tajam.

"Aku juga perlu mengatakan tentang hal itu" ucap Zaiyden dengan senyum anehnya, lalu orang yang mengerti itu langsung pergi sambil membawa yang lainnya meninggalkan Rangga, Farel, Tristan, Rio dan Nino. 

Kita tinggalkan mereka yang di ceramahi oleh Zaiyden kita, kita sekarang pindah ke Zaiyden yang lain.

Ingatlah Zaiyden yang lain.

Zaiyden terbangun dan menatap teman-temannya, lalu menatap sekitar yang terlihat familiar.

"Dua hari lagi kita akan pergi ke £££ " ucap Zaiyden dan yang lainnya mengangguk mengerti.

"Apa kita berada di tempat lain?" Tanya Zaiyden dan mereka menggelengkan kepalanya, Zaiyden terdiam sejenak kemudian berjalan kearah Aksa.

"Aku bertemu dengan diriku" bisik Zaiyden membuat Aksa terdiam sejenak kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Tidak ada yang seperti itu Zaiyden" ucap Aksa membuat Zaiyden semakin diam, sepertinya dia harus pergi sendiri ke markas Zaiyden yang lain.

2 hari kemudian Zaiyden kita menyelidiki kasus tersebut tapi tidak menemukan sesuatu, hingga kedua hantu bodoh itu mengatakan kalau orang yang mati itu melempar sesuatu.

Transmigrasi ZaiydenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang