Hari demi hari telah dilalui Danielle dan Haerin sebagai pasutri, tidak terasa sudah 2 bulan mereka menjalani hidup bersama. Tidak ada yang spesial memang, tembok yang mereka bangun satu sama lain juga masih berdiri kokoh.
Tetapi akhir -akhir ini pertahanan Danielle mulai goyah, ia selalu merasakan desiran aneh setiap berada di dekat Haerin, apalagi saat melihat gadis kucing itu tersenyum, rasanya seperti ada yang menggelitik perutnya.
"Lo liatin Haerin segitunya banget sih, lo naksir dia ya" goda Eunchae. Saat ini Danielle dan antek - anteknya sedang berkumpul di warung seblak buk Lisa dan kebetulan Haerin and the gang juga berada disana, tapi mereka duduk berjauhan.
"Kayaknya iya" jawab Danielle tanpa sadar, dia masih sibuk menatap Haerin yang tertawa bersama teman - temannya tanpa mempedulikan para sahabatnya yang tersedak kuah seblak hingga menyemburkan minumannya.
"Wehhh yang bener lo? Sejak kapan njing" heboh Yujin sambil menepuk - nepuk lengan Danielle.
"Gak tau. Tapi masa sih gue suka sama dia?" Danielle masih menyangkal perasaannya, karena sepertinya mustahil dia menyukai seseorang yang membuatnya sengsara, mengingat perlakuan Haerin terhadapnya.
"Mana kita tau, kan elo yang ngerasain" sahut Minji sambil menggeplak kepala Danielle, membuat sang empu mendesis.
"Ya elo ke Haerin gimana emangnya, ada sesuatu yang belum pernah lo rasain gak? Like weird feeling" Tanya Yujin.
"Iya sih ada, rasanya mules campur gugup campur seneng kalo liat doi" jawab Danielle mencoba mendeskripsikan perasaannya.
"Kalo gitu mah udah fix lo suka sama Haerin. Gue juga gitu pas awal - awal naksir ayangie" lanjut Yujin.
"Dihh bulol najis, ayangie segala" cibir Eunchae sambil melempar ciki ke arah Yujin.
"Sirik ae lo jomblo" balas Yujin sengit.
"Ciyeee, kemaren - kemaren aja lo suka nyumpah serapahin kak Haerin, sekarang malah suka sama dia, uhuy" goda Hyein, membuat wajah Danielle menjadi merah padam.
"Ya kan pas awal - awal dia emang ngeselin" bela Danielle sambil mengusap keringat di dahinya.
"Emang bener ya kata pepatah, kalau cinta itu datang karena terbiasa, meskipun elo sering disiksa sama dia" sambung Minji sambil bertepuk tangan.
"Sekarang tinggal terbobos aja lah, udah sah juga" timpal Eunchae, Danielle menghela nafasnya kasar.
"Kayaknya susah anjeeng, perlakuan dia ke gue aja kayak gitu" keluh Danielle.
"Aelah belum apa - apa udah pesimis duluan. Liat tuh Yujin, udah burik gila pula. Tapi karena kegigihannya berhasil buat spek bidadari macam wonyoung bucin parah, semua itu tergantung niat, bener gak bro" ucap Minji menggebu, tidak lupa bertos ria dengan Yujin.
"Hhhh, gue ngerasa gak pentes aja gitu" ucap Danielle insecure, padahal dia juga bukan kaleng - kaleng.
"Salah gak sih kalo gue suka sama Haerin, secara kan gue itu udah rusak dia" jelas Danielle kali ini dengan nada sedih.
"Enggak!!. Lo juga berhak suka sama seseorang, apalagi Haerin yang notabennya istri lo sendiri, bukan istri orang lain. Dan kalo diinget - inget pas malem itu kalian ngelakuinnya tanpa ada paksaan bukan? Jadi, semua ini bukan murni kesalahan lo kak" ucap Hyein, keempat temannya langsung menatap anggota termuda mereka kagum.
"Bijak juga lo, cil" sahut Yujin sambil mengacak pelan rambut Hyein.
"Yaiyalah Hyein gitu loh" ucap Hyein penuh bangga.
"Tau ah, gak mau berekspetasi apa - apa gue" ucap Danielle lesu.
"Daripada lo galau merana gitu, sini gue kasih paham, gimana caranya menaklukan hati seorang bidadari" saran Yujin,
KAMU SEDANG MEMBACA
24/7 (Daerin ver.)
FanfictionMenceritakan kisah dua remaja yang terpaksa hidup bersama karena insiden pesta Original story by @lizooyang