Finally meet

1.4K 107 48
                                    

30 hari sudah, Danielle masih belum menampakkan diri dan Haerin masih senantiasa menunggu kedatangannya.

Haerin terus bergumam, apa Danielle baik - baik saja? Kapan dia akan menemuinya? Apa dia tidak merindukan anak mereka? Semua pertanyaan - pertanyaan itu terus terus berkeliaran di kepala Haerin.

"Hhhhh" Haerin menghela nafasnya kasar, dia kemudian memejamkan mata, menikmati similar angin yang menerpa wajahnya.

"Lagi mikirin apa tuh?" Haerin tersentak, dia menoleh kesana kemari mencari sumber suara.

Haerin lalu menunduk ke bawah, ada sosok yang selalu memenuhi pikirannya akhir - akhir ini sedang berdiri sambil tersenyum lebar. Secara reflek Haerin menjauh dari jendela kamarnya.

"Gak - gak, kayaknya gue lagi halu" Haerin menggelengkan kepalanya, kemudian dia kembali melihat kearah bawah, Danielle masih tetap pada posisinya.

"Kagetnya biasa aja dong, gue bukan hantu" Danielle mengatakan itu sambil terkekeh pelan.

Haerin masih tidak percaya, kalau sosok dibawah itu adalah Danielle.

"Lagi mikirin gue ya tadi" canda Danielle.

"Pasti lo kangen berat sama gue" Haerin tidak merespon, tatapannya menjadi datar.

Brak

"Lah?"

Haerin justru menutup jendela kamarnya, Danielle menghela nafasnya pelan, senyumannya masih belum pudar. Danielle kemudian berbalik hendak pergi, mungkin Haerin masih marah padanya.

"Mau kemana lo?" Danielle menghentikan langkahnya, dia kemudian berbalik.

Haerin berjalan menghampiri Danielle dengan tergesa - gesa, hingga dirinya berada tepat di depan Danielle.

Plak

Haerin menampar pipi Danielle, membuat sang empu terkejut. Bukannya marah, Danielle justru semakin menyunggingkan senyumannya.

Greb

Tanpa aba - aba, Haerin menubrukkan tubuhnya pada Danielle, membuat sang empu hampir saja oleng, namun masih bisa mengendalikan keseimbangan tubuhnya. Danielle lalu membalas pelukan Haerin.

"I miss you too" bisik Danielle di telinga Haerin.

Haerin tidak menyangka kalau Danielle akan muncul secara tiba - tiba seperti sekarang, harusnya Danielle memberinya kabar supaya dia bisa mempersiapkan diri.

Setelah beberapa waktu, Danielle menyudahi pelukan mereka. Dia kemudian mengusap pipi Haerin yang terlihat sedikit tirus, sepertinya Haerin banyak berfikir akhir - akhir ini.

Danielle lalu membenarkan anak rambut Haerin yang berantakan,

"Wanna go with me?" Ajak Danielle tiba - tiba. Haerin mengerutkan dahinya.

"Huh?" Danielle merasa gemas dengan raut kebingungan Haerin, dia kemudian mencubit pipi gadis kucingnya pelan.

"Mah, pah, Haerin nya Dani pinjem sebentar ya" ijin Danielle. Haerin menoleh kebelakang,

"Sejak kapan mama sama papa ada disitu" bingung Haerin setelah melihat kehadiran kedua orang tuanya.

"Awas lecet, servicenya mahal soalnya" canda tuan Kang.

"Wokeh" balas Danielle, dia kemudian menuntun Haerin agar masuk kedalam mobilnya.

Sebelum berangkat, Danielle melepaskan jaketnya lalu memakaikannya pada Haerin.

"Disana suhunya agak rendah. Nanti elo kedinginan" ucap Danielle.

Haerin tidak protes sama sekali, dia masih mencoba mencerna apa yang terjadi. Danielle tiba - tiba muncul dan sekarang malah mengajaknya pergi entah kemana, rasanya semuanya berjalan sangat cepat, membuat Haerin harus bersusah payah meningkatkan kinerja otaknya.

24/7 (Daerin ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang