Danielle berjalan terburu - buru di bandara, dia sudah tidak sabar ingin pulang dan bertemu dengan keluarga kecilnya.
Dia baru saja tiba dari Australia setelah satu bulan lebih berada disana, alasannya tentu pekerjaan, meskipun dirinya belum resmi menjadi CEO, Tuan Marsh sudah beberapa kali memberikan project penting kepada Danielle agar dia bisa sekaligus belajar mengendalikan perusahaan.
Setelah menempuh perjalanan 30 menit, Danielle akhirnya sampai di depan rumahnya,
Cklek
Tap
Tap
Tap
"DADDY" panggil Louis, setelah melihat kedatangan Danielle.
Hap
Louis langsung melompat ke arah Danielle lalu memeluknya erat.
"Did you miss me boy?" Tanya Danielle.
"Yess" jawab Louis bersemangat.
"Kiss me then" Louis langsung mencium pipi Danielle kemudian terkikik geli.
"Kamu kok gak bilang kalau pulang hari ini" tanya Haerin menghampiri Danielle.
"Surprise sayang" jawab Danielle kemudian mencium bibir Haerin singkat.
"Have you had dinner?" Danielle menggeleng, dia tidak sempat makan malam karena ingin segera pulang.
"Yaudah ayo, kebetulan aku lagi nyiapin makan malem" Danielle mengangguk semangat, dia merindukan masakan Haerin.
Setelah itu mereka makan malam bersama diselingi canda dan tawa.
...........
Haerin berada di dapur membuatkan susu untuk Louis, berjaga - jaga bila tengah malam nanti putranya merengek ingin susu dia tidak perlu repot membuatnya lagi.
Danielle datang menyusul Haerin lalu memeluknya dari belakang, dia menduselkan wajahnya di ceruk leher istrinya. Danielle tidak mengucapkan sepatah katapun, tiba - tiba dia menghisap leher Haerin sedikit kuat membuat sang empu terlonjak kaget.
"DANI!" tegur Haerin.
Danielle tidak mengubris pekikan istrinya, tangannya bergerak mengelus pinggang Haerin. Sang empu berusaha mengabaikannya dan kembali fokus dengan botol susu di depannya.
"I miss you baby" bisik Danielle pelan lalu meremas gundukan Haerin yang masih terbalut pakaian.
"Sshhh" Haerin seketika mendesis saat tangan nakal suaminya bergerak meremas dadanya.
"D-danihh" lenguh Haerin.
Danielle kemudian membalik tubuh Haerin menghadap dirinya lalu menyambar bibir ranum tersebut dengan lembut.
Tangan Danielle menyelinap masuk kedalam kaus Haerin, berusaha menjelajahi tubuh atas istrinya.
"Eummhh" lenguh Haerin disela ciuman mereka saat Danielle meremas payudaranya dengan lembut.
Tautan bibir mereka terlepas sejenak, dibarengi dengan nafas yang terengah - engah karena hampir kehabisan pasokan oksigen.
Danielle menatap manik kucing Haerin dengan lekat,
"I love you" gumam Danielle kemudian kembali menyambar bibir Haerin.
Danielle menjelajahi seisi rongga mulut Haerin tanpa terlewatkan. Lidah keduanya saling beradu sampai - sampai liur mereka menetes keluar.
"Emmhh aahh" desah mereka.
Makin lama ciuman itu kian bergairah. Ditambah dengan tangan si dominan yang sudah bergeliya ke mana-mana di seluruh tubuh si submissive , hingga area kewanitaannya berkedut ingin segera dipuaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
24/7 (Daerin ver.)
FanfictionMenceritakan kisah dua remaja yang terpaksa hidup bersama karena insiden pesta Original story by @lizooyang