Wajah Danielle langsung pucat setelah mengingat kejadian malam itu, matanya bergerak gelisah.
"Gimana, udah inget?" Tanya Haerin dingin, setelah melihat perubahan ekspresi Danielle.
"Y..ya tapi kan kita cuma sekali ngelakuinnya, masa bisa langsung jadi. Siapa tau sebelumnya lo having sex juga sama orang lain" cicit Danielle pelan, ia bahkan tidak berani menatap Haerin.
Mendengar ucapan Danielle yang terlihat merendahkan dirinya membuat amarah Haerin kembali memuncak.
Brak
Semua orang tersentak mendengar suara gebrakan meja,
"Lo jangan asal bicara ya, gue cuma ngelakuin itu sama elo, dan kebetulan waktu itu masa subur gue. Udah, jangan kebanyakan ngeles, gue gak mau tau, pokoknya lo harus tanggung jawab" ucap Haerin sedikit berteriak, membuat mereka semua kembali terkejut.
"Terus gue harus gimana dong" panik Danielle, dia tidak tahu harus berbuat apa. Mau mengelak, yang ada Haerin semakin memojokkannya.
"Dateng ke rumah, jelasin ke nyokap bokap gue" ucap Haerin tegas, tubuh Danielle langsung menegang.
"YANG BENER AJA, ANYING. Masa langsung to the point, mati gue" umpat Danielle dalam hati. Ia mengusap wajahnya kasar.
Ketujuh teman mereka hanya diam menonton, tidak mau ikut campur, takut dimarahi Haerin juga.
"T..tapi, gue"
"Gak usah tapi - tapian, hari ini dateng ke rumah gue, nanti gue tunggu di parkiran" Ucap Haerin mutlak.
Danielle tidak membalas ucapan Haerin, kepalanya mendadak kosong. Sepertinya pasrah adalah jalan satu - satunya, lagipula itu juga salahnya, karena tidak memakai pengaman.
"Awas kalo lo sampe kabur" lanjut Haerin, setelah itu dia pergi meninggalkan kantin, diikuti ketiga temannya.
Bahu Danielle langsung merosot, ia mengerang frustasi.
"Huaaa, gimana nih. Bantuin gue dong" rengek Danielle pada teman - temannya.
"Haduhh kalo masalah ini sih sorry banget gue angkat tangan" ucap Yujin sambil melambaikan tangannya.
"Gue juga gak mau urusan sama Haerin, dia tuh kalo mode galak kayak jurig, bar - bar cuyy" sambung Eunchae sambil bergidik ngeri membayangkan Haerin bar - bar mode on.
"Lagian salah lo sendiri kak, main investasi sembarangan" lanjut Hyein
"Investasi pala lo pitak. Salah Minji nih" Minji yang merasa disalahkan jelas tidak terima.
"Wehhh, kenapa jadi nyalahin gue. Waktu itu gue liat lo juga main sosor aja ke Haerin, gaada tuh gue pepetin elo ke dia. Semua itu atas dasar nafsu elo sendiri" bela Minji.
"Ya kan gue mabuk waktu itu, kalo lo gak maksa gue minum, gue gak bakal aneh - aneh sama tuh kucing garong" Danielle masih kekeuh menyalahkan Minji atas apa yang terjadi, hingga akhirnya mereka adu mulut sampai hampir baku hantam.
"Woiii napa jadi ribut sih" Yujin melerai mereka berdua, dibantu Hyein dan juga Eunchae.
"Kalem boss, kalem" ucap Hyein mencoba menenangkan mereka, meskipun hasilnya sia - sia.
"Kudanil tolol nih duluan, dia udah bobol Haerin, gue yang disalahin" solot Minji masih menggebu.
"Ya kan lo yang buat gue mabuk" balas Danielle berteriak
"Udah - udah jangan berantem. Terus gimana nih lanjutannya, lo jadi kerumah Haerin?" Danielle kembali lesu, sebenarnya ia juga masih tidak percaya dengan ucapan Haerin tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
24/7 (Daerin ver.)
FanficMenceritakan kisah dua remaja yang terpaksa hidup bersama karena insiden pesta Original story by @lizooyang