Di siang hari yang terik ini, Danielle dan para curutnya sedang berada di kantin sekolah, mereka sibuk dengan makanannya masing - masing."Dani" panggil Haerin pada Danielle yang sedang asyik menyantap bakso. Danielle sedikit kaget, sejak kapan Haerin sudah berada di sampingnya, tidak lupa ada teman - temannya juga yang ikut bergabung.
"Hm? Tumben lo nyamperin gue kesini" Heran Danielle, dia tau kalau Haerin yang jarang pergi ke kantin karena ramai, dan sekarang justru repot - repot menemuinya.
"Pasti ada maunya nih" tebak Danielle, dapat dilihat dari raut muka dan senyum - senyum tidak jelasnya itu.
"Pengen apa, cepetan" tanya Danielle tidak sabaran, dia ingin segera menghabiskan makanannya.
"Mau itu" tunjuk Haerin pada penjual di area kantin.
"Bakso?" Tanya Danielle, Haerin menggeleng
"Terus apa, cireng?" Lagi - lagi Haerin menggeleng.
"Terus apa dong. Plis deh Rin, jangan bikin emosi. Bakso gue pedes ini" ucap Danielle mencoba sabar.
"Ituuu, gue mau jambu deket tempatnya mang ujang" tunjuk Haerin pada sebuah pohon jambu yang letaknya di samping kantin.
Danielle menghela nafasnya kasar, tenggorokannya terasa terbakar karena kuah bakso jontor nya, ditambah lagi mendengar permintaan random Haerin, rasanya dia ingin memaki kucing berwujud manusia di depannya ini.
"Sabar Dan, sabar. Anak cakep gak boleh pundung"
"Pfft"
"Gak usah ketawa lo pada" sewot Danielle saat teman - temannya menertawakannya.
"Jangan kumat deh Rin. Ini masih di sekolah, gue juga trauma kalo disuruh manjat pohon, nanti ada ulat bulunya lagi kayak rambutannya Wonyoung" tolak Danielle keras. Dia masih ingat saat Haerin menyuruhnya memetik rambutan di rumahnya Wonyoung dan sialnya disana banyak ulat bulu nya. Badannya seketika merinding, mengingat betapa besar ukuran ulat bulu tersebut.
"Pohon jambu mana ada ulat bulunya" sanggah Haerin.
"Ya siapa tau aja, namanya juga tumbuhan" balas Danielle
"Udahlah bro panjat aja. Paling cuma ada semut doang disana" usul Yujin cepat dan diangguki yang lainnya. Mereka muak, harus melihat drama pasutri tersebut.
"Gak ah, malu juga sat, diliatin anak - anak" Haerin mendengus kesal karena Danielle menolak permintaannya.
"Lo mau jambu kan? Nanti kita beli di toko buah, kalo perlu kita borong" ucap Danielle mencoba membujuk Haerin. Sungguh, dia tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri di depan para penghuni sekolah.
"Yeuhh sok kaya lo" sahut Minji kesal
"Gue emang kaya, kenapa? Iri lo" sewot Danielle
"Songong banget nih bule. Gue doain jatuh miskin mampus lo" timpal Yujin ikutan kesal mendengar kesombongan Danielle.
"Hush kalo ngomong dijaga" tegur Wonyoung, nyali Yujin langsung menciut, dia menunjukkan tanda peace pada pacarnya.
"Jadi gimana? Mau gak?" Tawar Danielle sekali lagi, mengabaikan teman - temannya.
"GAK!!, males gue sama lo" Haerin langsung bangkit pergi meninggalkan kantin.
"Lahh, mau kemana" panik Danielle saat tubuh Haerin perlahan menjauh.
"Hayoloh, Haerin pundung" ucap Eunchae membuat Danielle semakin panik, ia mengacak rambutnya kasar.
"Iya deh iya, gue panjatin. Oii Haerin" panggil Danielle, tetapi tidak digubris oleh Hanni.
KAMU SEDANG MEMBACA
24/7 (Daerin ver.)
FanfictionMenceritakan kisah dua remaja yang terpaksa hidup bersama karena insiden pesta Original story by @lizooyang