Just dream?

1.9K 106 49
                                    

Danielle baru saja pulang dari main, dengan izin Haerin tentunya. Ia begitu fokus dengan ponselnya sampai tidak memperhatikan sekitar.

"Baru balik lo" sahut Haerin yang berdiri di depan Danielle. Danielle mendongak kemudian secepat kilat menutup matanya rapat - rapat.

"Ya Tuhan apa ini" gumam Danielle dalam hati. Danielle dibuat syok dengan penampilan Haerin yang tidak seperti biasanya.

Haerin hanya menggunakan tanktop dan juga celana jeans yang sangat pendek hingga memamerkan paha mulusnya.

Jantung Danielle berdetak sangat cepat, dia merasakan kalau adik kecilnya ikut bangun.

"Anjing lah, tumben - tumbenan dia cuma make tanktop sama hot pants, mana tuh gunung kembarnya agak nyembul lagi" gerutu Danielle dalam hati.

"Duhh gue murahan banget sih, masa gitu doang udah ngaceng" maki Danielle pada dirinya sendiri.

"Dani, lo kenapa?" Tanya Haerin khawatir karena Danielle terus menutup matanya rapat, dia juga melihat buliran keringat mulai bermunculan di dahi suaminya itu.

Danielle meneguk ludahnya susah payah, dia tidak boleh terus berdiam diri disini atau Haerin akan tau kalau dirinya sedang horny, bisa - bisa dirinya diledek habis - habisan nanti.

Sekilas ide tiba - tiba muncul di benak Danielle, dia mengambil ponselnya lalu pura - pura mengetik sesuatu.

"A-anu Rin, dompet gue ketinggalan warungnya buk Lisa, barusan Hyein ngasih tau" jelas Danielle pada Haerin.

"G-gue pergi ambil dompet dulu ya, bye" Danielle langsung lari terbirit - birit menuju pintu luar, tidak memberi kesempatan Haerin membuka suara.

"Dia kenapa sih?" Bingung Haerin. Haerin mengangkat bahunya acuh lalu kembali masuk kedalam kamarnya.

.......

"Lah, ngapain lo kesini lagi? Ada yang ketinggalan?" Tanya Minji bingung, kebetulan dia masih berada di warung buk Lisa, sedangkan yang lainnya sudah pulang kerumah masing - masing.

"Lo sendiri ngapain belum balik?" Danielle justru balik bertanya, membuat Minji sebal dibuatnya.

"Gue mah bebas mau pulang atau enggak, gaada yang nyariin juga" jawab Minji santai, selain masih jomblo, orang tuanya juga tidak terlalu memperhatikannya.

Danielle hanya beroh ria, dia kemudian duduk disamping Minji.

"Hye, es jeruk satu dong" pinta Danielle, Hyein kemudian menghampirinya.

"Loh napa balik lagi, ada yang ketinggalan?" Tanya Hyein, dia juga sama bingungnya seperti Minji.

"Enggak sih, udah sana buatin pesenan gue, haus nih" usir Danielle.

"Dihh dasar babi guling" umpat Hyein kesal, dia kemudian pergi membuatkan minuman untuk Danielle.

Minji menatap Danielle curiga, dia mengamati Danielle mulai dari atas sampai bawah, kemudian matanya tidak sengaja menangkap tangan Danielle yang mengelus - elus area privatnya, badannya juga bergerak gelisah seperti menahan sesuatu.

"Lo lagi sange ya" bisik Minji tepat di telinga Danielle, membuat sang empu terpanjat kaget.

"E-enggak ya, ngarang aja lo" elak Danielle, Minji justru semakin usil, dia sengaja menyenggol selangkang Danielle.

"Keras banget anying!" Pekik Minji, Danielle kemudian membekap mulut Minji sambil menoleh kearah sekitar, untungnya warung buk Lisa sudah sepi dan hanya tersisa mereka berdua saja.

"Tumben - tumbenan lo sange. Habis liat apa hayooo. Bokep ya" goda Minji, Danielle berdecak sebal.

"Mana ada!, gue aja barusan dari sini, kapan nonton bokepnya" sewot Danielle tidak terima.

24/7 (Daerin ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang