Bab 14

5.8K 356 9
                                    

Setelah melewati beberapa kejadian membagongkan di supermarket tadi, kini mereka bertiga tengah asik dengan kegiatan masing-masing di rumah Seno.

Alvin, dia tengah asik rebahan sambil menonton Idol K-pop  di kasur Seno yang sudah kering, Bobby bocah itu tengah asik menonton film Pororo sambil memakan Es Krim di sofa dalam kamar Seno, sedangkan sang pemilik kamar kini tengah asik bermain Game online.

"Bob lu dah ngerjain tugas dari pak Zayn belum?" Tanya Seno tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Baru setengah, ada apa?" Jawab Bobby di akhiri sebuah pertanyaan.

"Nggak pp, nanti kalo lu dah selesai gw liat ya?"

"Ya sama gw juga." Timpal Alvin.

"Iya, nanti kalo Bobby udah selesai ngerjain tugasnya ntar Bobby kasih ke kalian." Balas Bobby, wajahnya belepotan Es Krim, walaupun Es Krim itu udah habis tinggal sticknya saja masih tetap Bobby jilatin.

"Seno, Coklat Bobby mana?"

Seno mengalihkan pandangannya ke Bobby dan dia kaget melihat muka pemuda itu yang sangat belepotan.

"Astagaaa bocah ini, Vin liat Vin adek lo mukanya udah siap jadi santapan Semut!"

Mendengar ucapan Seno, Alvin langsung mengalihkan pandangannya ke arah Bobby.

"Ck, dasar bocah sana cuci muka lu, ntar di gigit Semut sedikit nangessss."

"Gak mau sebelum Seno ngasih Bobby Coklatnya!"

"Kalo lu nggak cuci tuh muka, gak bakalan gw kasihin nih Coklat! buruan cuci sana!"

"Isssh iya-iya." Bobby berjalan sambil menghentakkan kakinya dia kesal.

"Vin, kita berasa jadi Baby Sitter tuh bocah nggak sih? lu ngerasa gak?" Tanya Seno.

"Ho'oh, tapi bagi gw enggak masalah sih orang dia udah gw anggep seperti adek sendiri, gw ngelihat dia seperti melihat alm Yoga, tingkah lakunya sama persis seperti Yoga adek gw." Huuuuh dia jadi teringat dan rindu pada adiknya yang telah tiada itu.

"Yang sabar ya Vin, gw juga ikut merasakan apa yang lo rasakan."

"SENOOO BOBBY UDAH CUCI MUKA! mana Coklat Bobby?" Mereka kaget mendengar suara teriakan Bobby secara tiba-tiba.

"Noh di atas meja belajar gw."

Dengan langkah penuh semangat Bobby mengambil Coklat kesukaannya.

Mereka bertiga pun lanjut dengan kegiatan tadi sampai mereka berdua pulang sesuai jam pulang sekolah karna tidak ingin orang tua Bobby curiga.

🌻🌻🌻

Keesokan harinya, Seno kini sudah siap untuk kembali bersekolah, dia tengah bersarapan bersama Mama Airin dan Papa Evan.

"Seylla, besok lusa Papa dan Mama akan pergi keluar kota, sebab salah satu perusahaan Papa yang ada di sana mengalami masalah, kamu tidak apa-apa kan jika tinggal sendirian di rumah?" Papa Evan yang sudah selesai makan pun memberitahu pada Seno tentang keberangkatan mereka ke luar kota besok lusa.

"Tidak apa-apa Pa, Seno dah gede masa masih takut tinggal sendirian di rumah ini, lagian juga ada pak Babas, bibi Dana dan bibi-bibi yang lainnya jadi Seno tidak terlalu sendirian di rumah." Jawab Seno.

"Syukurlah, tadinya kami meminta sepupuh mu untuk menemanimu dirumah jika kamu takut sendirian tapi ternyata tidak." Balas Mama Airin.

"Tidak usah Ma, Seno nggak papa sendirian kok." Seno yang mendengar ucapan Mama langsung menolak, dia merasa lebih aman dan nyaman jika sendirian di rumah ini, dia bisa bebas mengendarai motor dan berpergian hehehe.

Transmigrasi Ke Tubuh Cewek Belok[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang