Bab 4

10.3K 531 2
                                    

Hari demi hari yang sangat membosankan bagi Seno di Rumah Sakit, kegiatannya selama di Rumah Sakit adalah makan tidur, makan tidur jika kebelet pup atau pipis maka dia ke kamar mandi.

Seno sama sekali tidak di izinkan untuk keluar dari ruangan rawatnya, pernah sekali Seno diam-diam menyelinap keluar, akibat jalan terburu-buru dia menabrak seorang pria paruh baya yang tak lain adalah Papahnya, akhirnya dia di jaga ketat oleh 10 orang bodyguard, di depan pintu ruang rawat inap nya di jaga oleh 5 orang bodyguard dan lima orang lainnya bertugas menjadi pengganti 5 bodyguard yang pertama menjaga depan pintu ruangan rawat inap nya. Sangat berlebihan menurutnya.

Hari ini adalah hari yang sangat di nantikan oleh Seno, hari dia bisa menghirup udara segar bukan lagi udara sesak yang khas bau obat-obatan, dia di izinkan pulang oleh Dokter yang pertama dia pikir Dokter gadungan itu.

Dengan wajah ceriah serta berseri-seri Seno berjalan di sepanjang lorong sambil bersenandung riang.

Mama, dan Papa Seno yang berada di sampingnya tersenyum.

Di sepanjang jalan mereka menjadi pusat perhatian para pasien atau keluarganya dan juga para Suster.

Dengan wajah yang tampan serta Cantik secara bersamaan siapa yang tidak terpesona kepada Seno, begitupun dengan kedua orang tuanya, banyak pasang mata yang memperhatikan pasutri itu selain cantik dan tampan, siapa yang tidak mengenal Kendrick Evander dan Airin Rachmi Denina seorang pengusaha sukses yang punya pertambangan emas dan seorang mantan model yang kini menjabat sebagai Jewelry Designer. Yap, orang tua Seno sangat terkenal dengan kekayaan yang berada di urutan no 2 setelah kekayaan dari keluarga Xavares yang berada di urutan no 1.

Jiwa Harsya tau akan itu karena di jelaskan dalam Novel tersebut keluarga Xavares adalah keluarga dari tokoh utama pria.

.........

Sekian dari perjalanan jauh akhirnya Seno sampai di Rumah lebih tepatnya Mansion karena luasnya kebangetan, dia aja sampe terkagum-kagum melihatnya.

"Ma ini beneran rumah kita? Mama sama Papa enggak salah masuk ke rumah orang kan?" Tanya Seno masih tidak percaya melihat kemegahan di depan matanya.

"Iya sayang ini beneran kok rumah kita, kalau kita salah masuk satpam yang ada di depan pasti sudah mengusir kita, ayo masuk kamu mau jadi patung selamat datang di sini?" Ucap Mama Airin sambil tertawa kecil melihat Seno berdiri seperti patung di depan pintu dengan mulut yang sedikit menganga.

"E-ehehe ya enggak lah mah masa can- ganteng-ganteng gini jadi patung selamat datang ihh." Ingin rasanya Seno berkata kasar untuk dirinya sendiri yang malu-maluin.

Mereka masuk kedalam mansion itu lagi-lagi Seno di buat terpana dengan keindahan furniture dan interior dalam mansion tersebut.

Ngomong-ngomong soal Papa Evan tadi kan mereka bersama tuh, jadi pas di parkiran dia di telepon sama sekretaris nya bahwa meeting dengan klien nya 10 menit lagi akan di mulai, jadi dia tidak ikut pulang ke mansion, sebelum ke Rumah Sakit itu dia sudah ada di kantor tapi demi putri kesayangannya yang kini sudah berubah dia rela meninggalkan pekerjaannya sebentar untuk menjemput putri dan istrinya, kebetulan jadwal meeting masih setengah jam lagi eh pas dah sampe parkiran di telepon alhasil dia menyuruh sang sekretaris untuk menjemput dirinya.

"Nak kamu istirahat lah, kamar mu ada di lantai tiga sebelah kanan yang ada tulisan nama kamu, Mama akan menyiapkan makanan untukmu jika sudah matang nanti Mama memanggilmu." Ucap Mama Airin menyuruh Seno beristirahat sebab Seno kan baru pulang dan baru aja sembuh otomatis harus beristirahat yang cukup.

"Baik Mah." Balas Seno.

Saat Seno ingin menaiki tangga tiba-tiba Mamanya memberhentikan langkahnya.

"Berhenti Sey, kamu jangan lewat tangga nanti kalau kamu kecapean sayang pakai lift saja."

Transmigrasi Ke Tubuh Cewek Belok[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang