Tap
Tap
Tap
Seno berjalan menuju meja makan, di sana ia melihat punggung seorang pria seumuran dengannya yang sedang duduk membelakangi dirinya, tunggu bentar, dia merasa familiar dengan postur tubuh pria itu, apa jangan-jangan pria itu memang dia? Entahlah.
"Arsen kamu kenapa berdiri di situ? kemarilah kita makan bersama."
Seno tersadar dari melamunnya.
"E-ehh iya Bund." Balas Seno dia melangkah menuju meja makan yang sudah berisi berbagai macam makanan yang tersaji."Lion kamu jangan main hp aja, itu sepupuhmu di sapa dong." Bunda Kina menegur Lion yang sedari tadi asik memainkan ponsel, sebenarnya Lion agak terkejut mendengar suara pria yang merupakan sepupuh jauhnya itu sangat familiar di telinganya.
Saat Seno sudah mendekat, dia menengok melihat pria yang menjabat sebagai sepupuh jauhnya itu, begitupun dengan Seno.
"L--lionnn." Seno terkejut saat melihat wajah Lion yang selama ini dia kenal, pikirannya ternyata benar, ini masalah baginya.
Tak jauh berbeda dengan Seno, Lion sempat terkejut namun ekspresi wajahnya tetap datar, ternyata sepupuh jauhnya merupakan saingan Zee.
"Loh, loh kalian saling kenal? wahhhh bagus dong kalau begitu." Sahut Bunda Kina, dia menatap Seno dan Lion meminta penjelasan pada mereka.
"I-iya Bund kami satu sekolah namun beda kelas." Balas Seno, dia tersenyum kikuk.
"Owalah yasudah ayo kita makan bersama, Lion coba kamu taruh dulu itu hp kalau tidak mau Bunda sita." Bunda Kina geregetan melihat anaknya yang bandel, Bunda Kina melototi Lion.
Dengan cepat Lion memasukan ponsel kedalam kantong celananya dan duduk dengan tenang menunggu sang Bunda menyiapkan makanan di piringnya.
Seno melihat itu menahan untuk tidak tertawa, Lion yang dikenal sih kaku atau sih balok es berjalan yang kejam mendadak patuh pada pawangnya.
Seno di suruh duduk samping Lion oleh Bunda Kina, mau tidak mau dia menurut dan duduk di samping Lion.
Hari ini mereka tidak bersekolah karna hari ini adalah hari minggu.
Bunda Kina mengambil piring Lion mengisi nasi dan lauk pauk ke dalam piringnya, begitupun dengan piring Seno.
Setelah itu mereka makan dengan tenang.
......Saat ini Seno tengah berguling-guling di atas kasur dengan tak berhentinya dia memegangi perut.
Setelah makan bersama tadi, ia merasakan sakit di bagian perutnya, niat hati ingin membantu Bunda Kina membereskan piring kotor tetapi rasa sakit di perutnya tidak bisa ia tahan akhirnya dia meminta izin kepada Bunda Kina beristirahat di kamar, untung saja di izinin, dia merasa tidak enak hati tapi yah mau bagaimana lagi rasa sakit di perutnya semakin menjalar.
"Aaaaakkh sakit banget anj, ini perut kenapa sih." Seno mencoba menekan rasa sakit di perutnya itu menggunakan tangan, dia bangkit dari ranjang, dia tidak bisa menahannya lagi, dia kira rasa sakit itu hanya sementara namun bukannya mereda malah semakin menjadi sakitnya.
Dia terkejut saat melihat bercak darah di seprai yang kebetulan berwarna putih tersebut, merasa ada yang tidak beres dia meraba area celana di bagian belakangnya, dan benar saja ternyata tamu bulanannya sudah datang saat melihat jari tangannya ada bercak darah.
Dengan cepat Seno ke kamar mandi mencuci tangannya serta segera mengganti celana sedangkan seprai yang terkena bercak darahnya akan ia pikirkan nanti sekarang lebih baik dia ke supermarket membeli pembalut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Ke Tubuh Cewek Belok[HIATUS]
FantasiaBagaimana jika seorang gadis feminim berubah menjadi cowok ah tidak, tepatnya adalah seorang gadis berpenampilan cowok dan belok atau biasa di sebut Lesbi? Frustasi 7 hari 7 malam, itulah yang di rasakan oleh Harsya saat jiwanya masuk kedalam raga...