Cahaya matahari masuk menembus jendela dan gorden yang menutupinya, Seno pria jadi-jadian itu sama sekali tidak terusik oleh cahaya matahari yang sangat menyilaukan, dia tetap tertidur dengan posisi yang sudah berantakan, posisi kaki masih di atas kasur sedangkan posisi badan sudah berada di lantai untung saja lantainya di lapisi dengan karpet tebal.
Knock knock knock!
"Seylla bangun nak, ini sudah jam 7 apakah kamu tidak ingin bersekolah?" Mama Airin membangunkan Seno dengan santai, dia sedikit heran tidak biasanya Seno jam segini belum juga bangun, biasanya anaknya itu jam 6 aja sudah rapih.
Klekkkk!
"Aisss anak ini kebiasaan lupa mengunci pintu kamarnya." Ucap Mama Airin, dari dulu Seno sangat suka sekali lupa mengunci pintu kamarnya padahal sudah di ingatkan beberapa kali.
Mama Airin membuka pintu kamar Seno betapa terkejutnya dia saat melihat sang anak yang masih tertidur pulas tanpa terusik dengan posisi yang bikin dia geleng-geleng kepala.
"Astagaaaa anak ini apakah dia tidak merasa pegal dengan posisi tidur seperti ini," Gumam Mama Airin melihat Seno masih tertidur nyenyak.
"Seyllaaaa bangunnnn kalau kamu masih tidak mau bangun, Mama siram kamu pake air dingin! katanya mau kembali bersekolah tapi lihatlah sekarang setengah jam lagi kamu akan terlambat!" Seru Mama Airin sambil berusaha membangunkan Seno, dia mengoncang-goncang tubuh putrinya itu sampai sang empu merasa terganggu.
"Iiiihhh Mama lima menit lagi...Harsya masih ngantuk."
"Siapa itu Harsya, kamu gak usah ngelantur kalau ngomong, cepat bangun jangan salahin Mama jika kamu terlambat, ayo cepat bangun atau Mama akan benar-benar menyirammu dengan air dingin!"
Seno tersadar, sekarang dia bukanlah seorang Harsya lagi melainkan Seno sih pria jadi-jadian, dia langsung bangkit serta langsung berlari mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi tanpa menghiraukan sang Mama.
"Maaf Ma, Mama Seno cuekin." Ucap Seno dari dalam kamar mandi.
"Ya...cepat bersiaplah sebentar lagi kamu terlambat Mama akan menyiapkan bekal untukmu." Balas Mama Airin dia keluar dari kamar Seno tanpa menunggu balasan dari anaknya tersebut.
2 menit kemudian.....
"Bangun pagi...gosok gigi...cuci muka, tidak mandi." Seno bernyanyi di sepanjang langkahnya.
"Selamat Morning Ma, Pa." Sapa Seno terlihat Papa Evan sedang duduk di meja makan sambil minum kopi dan baca koran, sedangkan Mama Airin tengah memasukan lauk pauk kedalam wadah bekal bergambar Hello Kitty berwarna pink pula:)
"Morning Baby." Balas mereka dengan kompak.
"Seno sudah besar ya, stop manggil Seno baby." Protes Seno pada mereka.
"Kamu itu kesayangan Mama dan juga Papa jadi kami tetap memanggilmu baby oke." Timpal Mama Airin sedangkan Papa Evan hanya membenarkan perkataan istrinya.
Seno mendengar timpalan sang Mama cemberut kesal.
"Sudah jangan sok pasang muka seperti itu, ini bekalmu, belajar yang rajin dan pintar sudah sana berangkat sebentar lagi terlambat, awas aja kalau besok kamu telat bangun pagi lagi Papa potong uang jajan kamu." Sarkas Papa Evan sambil menyodorkan bekal yang sudah di siapkan oleh istrinya.
Seno mengambil dan memasukan bekal yang telah di siapkan oleh Mama Airin ke dalam tas ranselnya, sangking kesalnya dia sampai tidak terlalu memperhatikan gambar wadah bekalnya itu.
"Seno pamit Assalamualaikum." Walaupun sedang kesal dengan kedua orang tuanya, Seno tetap berpamitan pada mereka dan mencium punggung tangan kanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Ke Tubuh Cewek Belok[HIATUS]
FantastikBagaimana jika seorang gadis feminim berubah menjadi cowok ah tidak, tepatnya adalah seorang gadis berpenampilan cowok dan belok atau biasa di sebut Lesbi? Frustasi 7 hari 7 malam, itulah yang di rasakan oleh Harsya saat jiwanya masuk kedalam raga...