Part 6

18K 919 10
                                    

Tidak terasa, dua minggu sudah semenjak Leo menjadi bagian dari keluarga Ethelwyn.

Dalam kurun waktu dua minggu ini, semuanya tidak ada yang berubah. Kedua orang tua angkatnya menyayanginya (Mungkin), sedangkan kakak angkat nya yang masih tidak pernah terima dengan kehadirannya, karena merasa dia datang untuk menggantikan sosok adik laki-laki Jackson yang telah lama tiada. Setidaknya, itulah yang diketahui oleh Leo.

Hari ini ada sebuah kabar gembira untuk keluarga Ethelwyn, karena anak bungsu dari keluarga Ethelwyn kini telah melewati masa koma nya setelah dua minggu.

Jackson dan kedua orangtuanya kini berada dirumah sakit bersama dengan putri bungsu mereka, sedangkan Leo saat ini berada di mansion besar keluarga itu.

Sambil memegang tongkat yang menuntun arah jalannya agar tidak tersandung sesuatu, Leo kini berjalan menuruni tangga.

Akhirnya setelah beberapa menit, dia bisa turun dari tangga dan tibalah dia di ruang keluarga.

"Eh, tuan muda Leo mau kemana?" Tanya salah satu maid.

"Leo mau ke dapur untuk ambil minum bi," sahut Leo.

"Kalau begitu, tuan muda Leo duduk saja di sofa, biarkan bibi yang mengambilkan air minumnya," Leo tersenyum sambil mengangguk.

"Terimakasih yah Bi!" Ujar Leo sambil tersenyum, kemudian duduk di sofa.

Sambil menunggu bibi datang untuk mengantarkan air minumnya, pikiran Leo kini menerawang jauh.

Dia mengingat rumah sederhananya bersama sang nenek. Dia sangat rindu dengan rumah yang penuh kenangan itu.

Terakhir kali dia kesana, adalah saat jasad neneknya di semayamkan di rumah itu, dan setelah itu dia tidak pernah kembali lagi kesana, karena dia sudah tinggal di mansion itu, dan tidak di izinkan untuk kemanapun.

Bahkan dirinya juga sudah tidak lagi bersekolah.

"Wilt... Aku kangen," gumam Leo dengan nada lirih, kala dia mengingat sang sahabat.

Sudah lebih dari dua minggu dia tidak bertemu dengan sahabatnya itu, bahkan dia tidak sempat menghubungi sang sahabat, dan mengabari tentang kondisi, dan posisinya saat ini.

"Tuan muda, ini minumnya!"

Leo seketika tersadar dari lamunannya, kala sang bibi menyodorkan air ditangan kanannya.











♛ETHELWYN IS MISSING♛










"Dad? Mom? Katanya ada yang ingin kalian bicarakan dengan Leo, benar?" Tanya Leo yang saat ini sudah berada di kamarnya bersama dengan kedua orang tua angkatnya, setelah makan malam.

"Jadi begini Leo, seperti yang kamu ketahui bahwa Bianca telah tersadar dari koma nya tadi pagi," ucap sang Daddy yang memulai pembicaraan. Leo mengangguk kala mendengar ucapan itu, Bianca adalah nama anak bungsu mereka.

"Iya, lalu?"

"Leo, Mommy sama Daddy mohon sama kamu, tolong jangan pernah kasih tau ke Bianca tentang kamu yang sudah memberikan donor mata untuknya, jangan pernah Bianca tau bahwa dia telah mengalami kebutaan. Bianca memiliki sifat yang sangat sensitif, kami hanya tidak ingin dia merasa sedih setelah mengetahui hal itu."

Graysen berucap panjang lebar, untuk memberikan pengertian kepada Leo.

"Leo paham kok Dad! Leo janji gak akan pernah ungkit tentang masalah ini," ucap Leo sambil tersenyum tulus.

ETHELWYN Is Missing (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang