"Tuan muda, biar bibi saja yang cuci piring nya yah..." Leo tersenyum kecut, melihat ekspresi tidak enakkan bi Asy.
"Apaan sih Bi, tidak apa-apa kok, tidak ada yang akan memarahi bibi. Jika pun ada, aku akan membela bibi," ucap Leo.
Dia mengingat, betapa baiknya Bi Asy padanya ketika dia buta dulu. Bibi itu selalu saja membantunya, dan selalu menghiburnya dulu.
"Baiklah... Terserah tuan muda saja," balas Bi Asy.
"Bibi... Kan Leo udah bilang, panggil saja Leo. Jangan tuan muda," ucap Leo dengan wajah masamnya.
"Iya iya, maaf nak Leo," kekeh bi Asy.
"Em Bi?"
Bi Asy yang sibuk mengerjakan pekerjaan lain pun segera menoleh ke arah Leo yang memanggilnya.
"Maid yang lain pada kemana?"
"Ah itu nak Leo, semua maid disini mempunyai tugasnya masing-masing. Jadi tidak semuanya memiliki tugas di dapur seperti Bibi," balas bi Asy sambil tersenyum.
"Sore nanti temani Leo ke taman belakang yah! Leo mau lihat taman belakang yang dulu pernah kita datangi!" Pinta Leo, membuat bi Asy tersenyum.
Ternyata, sifat lama anak itu masih ada. Hanya saja, anak itu enggan untuk menunjukkan sikap lamanya kepada keluarganya.
"Nak Leo kenapa tidak tidur di kamar yang di buat khusus tuan, sama nyonya?" Tanya bi Asy tiba-tiba.
Leo yang sedang menggosok spons ke piring itu pun, langsung saja tersenyum kecut.
"Kenapa memangnya Bi? Lagi pula... Semua kamar di mansion ini sama saja, bukan?"
"Semuanya tidak sama nak," bi Asy menggelengkan kepalanya pelan.
"Nak Leo tau nggak? Setiap tahun, di hari ulangtahun nak Leo, bibi selalu bantuin nyonya buat rapi kamar nya nak Leo. Dulu, kamar itu bertema Captain America yang banyak di sukai oleh anak-anak laki-laki. Namun di setiap ulang tahun nak Leo, nyonya selalu mengubah tema kamar itu, karena kata nyonya, nak Leo akan semakin bertumbuh dewasa setiap tahunnya, dan selera nya juga pasti akan berubah. Padahal saat itu nyonya sangat tidak tau apa-apa tentang kesukaan nak Leo," tutur bi Asy panjang lebar.
Leo tertegun sejenak, apakah dia sudah melakukan kesalahan dengan memilih untuk tidak menempati kamar itu?
Tidak!
Lagipula, dia sudah nyaman dengan kamar yang telah di tempatnya sejak dulu. Walau tidak seluas kamar anggota keluarga yang lain.
"Nak Leo sekali-kali, bisa masuk kok ke kamar itu. Kan kamar itu di khususkan buat nak Leo." Ucap Bi Asy tersenyum.
"Iya Bi, nanti Leo akan melihat kamar itu kok," balas Leo, walaupun belum tentu dia mau.
"Nak, Bibi tau apa yang nak Leo rasakan saat ini. Bibi juga ada disana, saat semuanya terjadi," tutur bi Asy.
Dia mengingat detik-detik saat tuan, dan nyonya besarnya mengusir tuan mudanya, detik-detik, ketika tuan muda pertamanya memukuli Leo habis-habisan, dan dia malah di tahan saat hendak melindungi Leo.
"Tapi semua yang dilakukan sama tuan, nyonya, tuan muda Jackson, dan nona Bianca saat ini sepenuhnya tulus. Mereka tidak ada niat jahat sama sekali nak. Mereka benar-benar ingin memperbaiki hubungan dengan nak Leo, mereka ingin menebus semua kesalahan yang telah mereka lakukan," tutur Bi Asy sambil tersenyum hangat, membuat Leo termenung.
'Selain punya nama yang sama dengan nenek, Bi Asy juga punya sifat lembut, dan penyayang seperti nenek.'
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHELWYN Is Missing (End)
Teen FictionPERHATIKAN SETIAP NOMOR BAB, KARENA ADA KESALAHAN DALAM APLIKASI, YANG MEMBUAT BEBERAPA BAB BERTUKAR POSISI. Leo yang tidak tahu lagi bagaimana caranya menyelamatkan sang nenek, rela mendonorkan kornea matanya kepada salah satu putri kaya raya yang...