Part 20

17.6K 922 9
                                    

"Nah... Kalo gini kan tambah ganteng!" Ujar Wilt sambil tersenyum setelah memakaikan kacamata hitam pada Leo.

Sore itu, mereka berencana akan pergi ke pantai dan bersenang-senang di sana.

Leo kala itu memakai kaos oblong berwarna putih dengan celana cokelat nya yang hanya sebatas lutut, di tambah dengan kacamata hitam yang baru saja dipakaikan oleh Wilt tadi.

"Sudah siap, kan? Ayo berangkat!" Ujar Zhen yang saat itu menggunakan kameja kuning dengan celana yang selutut berwarna hitam. Sama dengan kedua adiknya, dia juga memakai kacamata hitam.

Sedangkan Wilt, menggunakan kameja berwarna biru dengan celana yang panjangnya sama, hanya saja miliknya berwarna putih.

Dia juga memakai topi, berbeda dengan kakak, dan sahabatnya yang tidak menggunakan topi.

"Ayo!" Seru Wilt sambil menggandeng tangan Leo.

Leo memang sudah sangat jarang berjalan dengan memakai tongkat sebagai penuntun jalan nya.

Karena keluarga Aditama, selalu menggandeng tangannya tidak hanya seperti mereka yang sedang pergi bersama seperti saat ini, namun dirumah mereka juga memegang tangan Leo.

Jika bukan Wilt, bisa saja Zhen, ataupun kedua orangtua mereka yang baik hati itu.

Mereka bertiga pun turun dari sana, dan berjalan keluar. Dimana orang tua mereka juga sudah menunggu.

"Kalian lama sekali... Kasihan tuan Gray, bersama dengan keluarganya yang sedari tadi menunggu kalian!" Ujar Elvis kala melihat ketiga pemuda itu keluar dari dalam villa.

Disana juga ada keluarga Ethelwyn, yang memandang tak suka ke arah Wilt yang menggandeng tangan Leo.

"Loh, mereka mau ke pantai juga?" Tanya Zhen, sedangkan Leo, hanya bisa menundukkan kepalanya saja tanpa berani mengangkat wajahnya.

Tentu saja dia masih ingat dengan perkataan Graysen yang tidak ingin melihatnya lagi.

"Iya, mereka juga kebetulan mau kesana. Jadi karena tau bahwa kita memiliki tujuan yang sama, maka mereka juga menunggu kita!" Ujar Elvis dan dibalas senyuman oleh Wilt dan Zhen, sedangkan Leo yang masih menunduk itu, tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Maaf sudah membuat kalian menunggu," ucap Zhen dengan ekspresi tidak enaknya.

"Ayo pergi!" Kini Zhen lah yang berganti menggandeng tangan Leo dan menuntunnya masuk ke dalam mobil, dan membuat Bianca kesal, karena keluarganya menunjukkan ekspresi tak suka kala melihat pemandangan itu.








♛ETHELWYN IS MISSING♛








"Uwahhh... Bener kata Daddy... Pantai nya cantik!" Ujar Bianca sambil tersenyum girang ke arah keluarga nya.

"Indah banget... Iya kan Than?"

Leo yang awalnya tersenyum kala tiupan angin mengenai wajahnya dan mendengar suara deru ombak, kini senyumannya luntur...

Wilt yang langsung menyadari perkataannya barusan, segera merutuki mulutnya.

"Emmm... Ma-Maaf Than, a... Aku... Aku"

"Udah nggak apa-apa kok!" Leo tersenyum sambil tangannya menggenggam tangan Wilt, sedangkan Zhen langsung saja menoyor kepala adiknya itu.

"Anak-anak... Kesini yuk! Masih terik ini!" Seru Rinaha kepada ketiga pemuda itu.

"Kita ke sana yuk!"

Wilt dan Zhen segera membawa Leo untuk menghampiri kedua orangtua mereka yang saat ini mengalas tikar di bawah pohon Ketapang yang besar.

ETHELWYN Is Missing (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang