Part 17

16.4K 891 3
                                    

Wilt kini sedang berada didepan cermin yang ada didalam kamarnya, sambil menyisir rambutnya. Pemuda itu sudah lengkap dengan memakai seragam sekolahnya.

Krieekk...

Dia mengalihkan atensinya ke arah pintu yang dibuka oleh seseorang.

"Eh Than, Lo apa-apaan sih..." Ujar Wilt sambil mengambil alih nampan makanan yang dibawakan oleh Leo.

"Itu sarapan buat kamu!" Ujar Leo, saat dia merasakan nampan yang dia bawah telah di rebut oleh Wilt.

"Kata kak Zhen, kamu sudah dua hari ini gak sarapan ke sekolah, jadi aku bawain aja sarapan kamu kemari," sambungnya dengan sedikit cengiran, membuat Wilt jadi geleng-geleng kepala mendengar nya.

Sudah empat hari Leo tinggal di mansion keluarga Aditama, bersama dengan sahabatnya Wilt, dan kakak sahabatnya, Zhen.

Kedua orang tua mereka masih berada diluar kota, dan masih belum ada kabar entah kapan mereka akan pulang.

"Gue gak sarapan karena gue buru-buru!" Ujar Wilt.

"Lo tau kan, kalo gue itu geraknya lama... Jadi, yah... Begitulah..." Wilt menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"Kamu lagi apa?"

"Em ini baru habis nyisir rambut."

"Setelah itu makan sarapan kamu, yah... Aku udah bawahin loh dari dapur!" Ujar Leo.

"Iya bawel..."

"Lagian Lo kenapa gak bawa sarapan Lo sekalian kemari sih? Kita kan bisa sarapan bareng," ujar Wilt.

"Aku udah sarapan dengan kak Zhen tadi," jawab Leo sambil tersenyum, dan berjalan ke arah kasur.

Selama empat hari ini, Leo tidur dengan Wilt, walaupun kamar di mansion mereka ada banyak, namun Wilt tidak mengizinkan Leo tidur sendirian.

Wilt juga mengajarkan kembali kepada Leo, apa yang selama tiga hari belakangan ini mereka pelajari di sekolah.

Bahkan Leo juga sering membantu Wilt untuk mengerjakan tugas rumah.

Leo masih belum menceritakan sama sekali pada Wilt tentang masalahnya. Dia masih belum siap untuk menceritakan hal itu, dan Wilt juga mengerti dengan keadaan Leo.

Beberapa hari yang lalu, Wilt menemukan sebuah cincin ditempat sampah yang ada didalam kamarnya.

Dia kala itu sedang mencari sebuah kertas soal, yang sepertinya tanpa sengaja terbuang di tempat sampah. Namun dia malah menemukan sesuatu yang harganya bisa mencapai ratusan juta.

Itu adalah cincin berlian yang berukirkan nama Leo. Wilt pun hanya diam saja, tanpa menanyakan apa alasan Leo membuang benda berharga itu.

Dia lebih memilih untuk menyimpan benda itu, siapa tau suatu saat Leo mencarinya kembali, bukan?

"Than, gue berangkat dulu yah... Bye!"

Pamit Wilt, setelah memakan habis sarapan yang dibawakan Leo untuk nya.










♛ETHELWYN IS MISSING♛










"Bi pamit dulu yah, Dad! Byeee!"

"Iya sayang, belajar yang rajin yah..." Balas Graysen sambil tersenyum, sambil memandangi putrinya yang berjalan memasuki gerbang sekolah menengah pertama itu.

Senyumannya seketika pudar, ketika punggung putri bungsunya itu mulai menghilang dari hadapannya.

Dia mengemudikan mobilnya, membelah jalan kota itu, untuk menuju ke kantornya.

ETHELWYN Is Missing (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang