Part 18

15.8K 871 1
                                    

"Nathan?"

Leo yang kala itu baru saja terbangun dari tidurnya, tiba-tiba mendengar suara yang tidak begitu dikenali memanggil namanya.

"Yya?"

Leo gugup, dia tidak tau siapa pemilik suara bariton itu, dan dia juga mendengar suara langkah kaki yang berjalan mendekat ke arah tempat tidur.

"Tidak usah takut, ini om Elvis nak," Ujar orang itu, dan membuat Leo membuang nafasnya lega. Dia pikir orang jahat tadi.

"Om, kapan pulang?" Tanya Leo sambil wajahnya mengarah ke Elvis. Dia memang tidak bisa melihat, namun dia bisa merasakan dimana orang itu berada.

"Tadi sore, Om baru saja tau kalau kamu ada di sini," balas Elvis dengan lembut.

Elvis sudah tau banyak kisah tentang apa yang menimpa Leo, karena putranya Wilt sudah menceritakan padanya dan istrinya.

Mereka turut merasa sedih dengan apa yang telah di alami oleh Leo.

Elvis maupun Rihana sudah sangat mengenal Leo. Karena selain Wilt yang sering mengajak Leo ke mansion mereka, ada cerita masa lalu tentang Wilt yang membuat mereka harus banyak berterimakasih kepada Leo.

Kisah itu dimulai dari putra bungsu mereka, Wilt yang dulunya memiliki trauma. Yah, dulu Wilt memiliki trauma karena pernah di culik oleh lawan bisnis Elvis.

Mereka sudah membawa Wilt ke psikiater ahli, namun tetap saja trauma anak itu semakin hari, semakin menjadi.

Anak itu bahkan tidak mau ditinggal sendiri, waktu ke sekolah pun kakaknya harus ikut menemaninya, walau kakaknya juga kala itu masih bersekolah.

Namun semua itu berubah ketika Wilt memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama, dan dia mengenal Leo.

Entah sihir apa yang Leo berikan pada Wilt, hingga perlahan-lahan trauma dalam diri Wilt hilang karena Leo.

Kedua orang tua Wilt sangat berterimakasih kepada Leo, bahkan mereka sempat mengajak Leo dan neneknya untuk tinggal bersama dengan mereka.

Namun Leo, maupun sang nenek menolak ajakan tersebut dengan baik-baik.

Leo tidak merasa melakukan sesuatu yang besar, dia hanya memberikan kata-kata penenang, dan memberikan beberapa motivasi kepada Wilt.

Dan semenjak saat itulah, kedua orang tua Wilt sangat sayang kepada Leo, mereka selalu memperlakukan Leo dengan baik, kala anak itu datang berkunjung ke mansion mereka.









♛ETHELWYN IS MISSING♛









Suasana makan malam hari itu nampak begitu ramai, karena kedua orang tua Wilt yang telah kembali dari luar kota.

"Leo, mulai sekarang dan seterusnya kamu harus tinggal disini," ujar sang kepala keluarga, kala mereka semua sudah menyelesaikan makan malam mereka dan masih duduk bersama-sama di depan meja makan.

"Om Elvis benar Leo, kamu sebaiknya tinggal disini saja bersama kami," sambung Rihana yang mengiyakan.

Leo yang mendengar hal itu, semakin merasa tidak enak dengan keluarga sahabatnya itu. Dia takut merepotkan mereka.

"Kamu tidak merepotkan kok!" Ujar Zhen yang sudah tau apa yang berada didalam pikiran Leo.

"Leo nggak bisa apa-apa," ucapnya dengan nada pelan.

"Kalo gitu Lo diam aja di kamar, gak usah kemana-mana," balas Wilt.

"Lo nggak usah khawatir, kita nggak merasa terbebani karena kehadiran Lo disini kok!" Leo tersenyum haru saat mendengar ucapan sahabatnya itu.

Setidaknya Wilt, dan Zhen masih lebih baik daripada kakak, dan adik kandungnya yang selalu merasa bahwa dirinya hanyalah beban keluarga yang merepotkan, dan hanya menghabiskan uang orang tua mereka.

"Terimakasih," hanya satu kata itu yang mampu diucapkan Leo.

(ಠ_ಠ)━☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚

"Jadi? Kau sudah dapat informasi dimana anak itu sekarang?"

Siang itu, salah satu bawahan yang Graysen suru untuk mencari tau keberadaan Leo datang menghampirinya.

"Sudah tuan," sahut orang itu.

"Jadi, dimana dia sekarang? Apakah dia hidup dengan baik?"

"Sepertinya begitu tuan..." Orang itu menunjukkan sebuah rekaman CCTV yang ada di depan rumah sakit.

Hati Graysen seketika tergerak kala melihat Leo yang berjalan linglung, sambil memegangi kepalanya yang sakit.

Mata pria paruh baya itu seketika melebar kala melihat dimana Leo saat itu tanpa sadar sudah berjalan ke tengah-tengah jalan raya dan hampir saja tertabrak sebuah mobil.

Disanalah dia melihat seorang pemuda yang sepertinya seusia dengan Leo, keluar dari dalam mobil itu.

Dia memperhatikan detik, demi detik rekaman itu sebelum pada akhirnya pemuda tadi membawa Leo masuk ke dalam mobil nya.

"Pemuda itu adalah sahabat Leo, dia merupakan putra bungsu dari keluarga Aditama," terang orang itu kala rekaman videonya sudah selesai.

"Dia membawa Leo ke mansion keluarga Aditama, dan sekarang anak itu hidup dengan baik bersama dengan keluarga Aditama disana."

Ada sedikit rasa sesak, dan kecemburuan kala mendengar bahwa Leo hidup dengan baik bersama dengan keluarga lain.

"Baiklah, terimakasih atas informasinya"

Setelah itu, sang bawahan langsung menunduk hormat, dan pergi dari sana.

"Baguslah jika anak itu sudah hidup dengan baik, setidaknya dia tidak akan merepotkan ku lagi," gumam Graysen yang menolak bahwa dia sebenarnya tidak terima jika Leo hidup bersama keluarga Aditama.

。◕‿◕。

Hari demi hari telah berlalu, terhitung sudah dua bulan Leo tinggal di mansion sahabatnya.

Keluarga sahabatnya sudah sangat menyayanginya, dan menganggapnya sebagai anak mereka sendiri.

Bahkan Wilt saja sudah tidak lagi menganggapnya sebagai sahabat, namun lebih dari ke saudara. Dia juga sudah tidak lagi menggunakan bahasa kasar jika berbicara dengan Leo, karena baginya Leo adalah adiknya sekarang.

Elvis dan juga Rihana sempat akan mengadopsi Leo, namun anak itu menolak.

Hak asuh nya masih berada di tangan Graysen, dan Leo tidak mau lagi berurusan dengan mereka, walaupun Elvis sudah mengatakan berkali-kali bahwa dia sendiri akan mengurus nya tanpa harus melibatkan Leo, namun anak itu tetap menolak.

Walaupun keluarga Aditama memang sudah sangat baik padanya, namun bagi Leo orang tuanya hanyalah Graysen, dan Joanna. Walaupun mereka mungkin saja sudah melupakan Leo, yang pernah hadir di kehidupan mereka.

"Leo, udah siap?"

"Udah kak!" Sahut Leo, menjawab pertanyaan Zhen.

Hari sabtu itu, keluarga Aditama memutuskan untuk menghabiskan hari libur dengan berlibur ke luar kota.

"Ya sudah, ayo berangkat!"

Leo membantu Zhen dan Wilt untuk memasukkan barang-barang mereka ke bagasi mobil.

Setelah selesai, mereka bertiga segera menyusul orang tua yang sudah berada didalam mobil.

Elvis memutuskan untuk mengendarai mobil itu, dengan sang istri yang duduk disampingnya, dan ketiga anak mereka yang duduk di jok belakang.

Wait... Ketiga anak?

Ya, walaupun Leo memang tidak ingin di adopsi oleh keluarga itu, namun dia sudah memanggil Elvis dan Rihana dengan sebutan Mama dan Papa.






















TO BE CONTINUED

ETHELWYN Is Missing (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang