Part 32

14.7K 765 9
                                    

Hari sudah sore, namun Leo masih saja belum bangun-bangun dari tidurnya, membuat keluarga nya merasa khawatir.

Namun kata dokter, itu adalah hal yang wajar saja, membuat mereka hanya bisa mengangguki ucapan sang dokter.

Graysen kini sedang berada di luar ruangan, sambil terlihat menelepon seseorang.

("Hallo, tuan?")

"Jadi... Bagaimana? Kalian sudah menemukannya?"

("Sudah tuan, kami sudah menemukan donor mata yang cocok untuk tuan muda.")

Graysen pun tersenyum bahagia, mendengar kabar dari salah satu bawahannya yang telah dia perintahkan untuk mencari donor mata untuk putra nya tersebut.

"Apakah dia masih hidup?"

("Tidak tuan, orang itu baru saja meninggal dan keluarganya memutuskan untuk mendonorkan mata nya, sebagai wujud kebaikan. Setidaknya, itulah yang dikatakan oleh mereka,") balas sang bawahan.

"Tanya pada mereka, mau berapa bayarannya. Saya akan memberikan mereka uang berapapun yang mereka inginkan," ujar Graysen.

("Baik tuan!")

Setelah itu, Graysen pun segera memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak.

"Siapa yang tadi menelepon, sayang?" Tanya Joanna kala melihat suaminya yang baru saja memasuki ruangan.

"Bawahan ku," jawab Graysen sambil melirik putra keduanya yang saat ini masih tidur.

"Aku sudah menemukan pendonor untuk nya..."











♛ETHELWYN IS MISSING♛











"Selamat pagi sayang..."

Joanna mengecup pipi Leo, kala menyadari bahwa anak itu sudah terbangun.

Senyuman hangatnya itu seketika berubah, kala melihat ekspresi tidak nyaman dari putranya itu.

"Kalian bisa pergi..."

"Hm?"

Mereka tidak mengerti sama sekali, dengan penuturan Leo barusan.

Pergi? Pergi kemana?

"Pergi kemana dek? Kita akan tetap disini buat temani kamu..." Ucap Jackson.

"Pergilah..."

Seketika mereka bertiga mengerutkan keningnya, masih mencerna apa yang sedang coba di artikan oleh Leo.

"Kenapa nak? Kamu tidak suk..."

"Pergilah..."

Graysen seketika berhenti berbicara, kala Leo memotong ucapannya.

"Maaf..."

Mereka bertiga masih tidak mengerti dengan sikap Leo. Ada apa? Tadi dia meminta mereka untuk pergi, dan sekarang dia meminta maaf?

"Maaf untuk apa, sayang?" Tanya Joanna.

"Maaf karena sudah muncul kembali didepan kalian."

Degh!

Graysen mencoba untuk menahan air matanya, apakah anaknya itu sedang mencoba untuk menyinggung nya sekarang?

"Seharusnya kita tidak pernah bertemu lagi."

"Tidak nak, jangan berbicara seperti itu... Maaf... Maafkan Daddy sayang," lirih Graysen.

ETHELWYN Is Missing (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang