1

14.2K 677 45
                                    

Cerita ini di tulis oleh zinnck saya hanya menerjemahkan dan menulis ulang ceritanya dalam Bahasa Indonesia. All the credits belongs to zinnck

Dan mengenai perizinan saya sudah meminta izin dari zinnck untuk menulis ulang cerita ini dalam versi Bahasa Indonesia, tapi belum di tanggapi jadi jika kedepannya terdapat masalah mengenai perizinan, misalkan saya tidak diizinkan untuk mentranslate cerita ini maka cerita ini akan saya unpublis :)

~~~~~~~*~~~~~~~

Cinta sejati tidak ada.

Jika seseorang pernah mengatakan bahwa cinta sejati itu ada maka aku akan memberitahumu bahwa kau bodoh untuk mempercayai hal itu.

Karena aku tidak percaya pada cinta.

Di sinilah aku, seperti biasanya, duduk di sofa bersama orang tuaku di hadapanku sambil mengoceh tentang kehidupan cintaku, bertanya apakah aku punya pacar atau tidak, menanyakan kapan aku akan menemukannya, mengatakan bahwa aku semakin tua, mengatakan tidak ada yang akan menjagaku setelah mereka pergi dan seterusnya.

Aku masih muda! Aku berusia 25 tahun, bukan seperti 85 tahun atau lebih.

Selalu seperti ini, tak ada satu hari pun tanpa orang tuaku membicarakan kehidupan cintaku, membuatku merasa ingin kabur dari sini atau sekedar menyuruh mereka berhenti ikut campur dalam hidupku, tapi aku yakin aku akan mendapat tamparan keras di wajahku jika aku melakukan itu.

"Jenniekim!" Ibuku menampar tanganku.

"Aw mom!".

"Kami sedang berbicara denganmu sekarang! Berhenti memberi kami sikap seperti itu dan duduklah dengan benar" dia memarahiku. Aku mengerang kesal dan meletakkan tanganku yang tadinya di pipiku, lalu ke pangkuanku. Aku duduk dengan benar seolah-olah sedang menjalani bagian wawancara sambil memandang mereka dengan tatapan bosan.

"Jennie, kami hanya mengkhawatirkanmu, lihat dirimu..kamu cantik sayang, seperti aku, dan kamu pintar, seperti aku, dan kamu memiliki segalanya, seperti aku" kata ibuku dan aku tidak tahu apakah dia mencoba memujiku atau membual tentang dirinya sendiri.

"Dan aku yakin semua orang ngiler setiap kali melihatmu, tapi aku tidak mengerti kenapa kamu masih lajang" ibuku menghela nafas.

"Ayah, lihat ibu!" aku mengeluh.

"Apa yang ibumu katakan itu benar sayang..lihat kamu berumur 25 tahun, dan jika kamu pernah bersama seseorang, kamu setidaknya memerlukan waktu bertahun-tahun untuk mengenalnya dengan baik dan memercayainya untuk menjadikannya sebagai suamimu. Maksudku, kamu  tidak akan menikah dengan seseorang yang baru saling kenal selama berminggu-minggu saja, jadi itu akan memakan waktu. Dan usiamu akan-".

"Ayah ayolah! augh aku hanya belum siap. dan apa gunanya punya seseorang sebenarnya? punya kekasih itu menyebalkan, mereka hanya akan membuatku pusing".

"Tidak semua orang sama seperti mantanmu Jennie, lagipula aku sudah bilang padamu kalau aku tidak menyukainya sejak awal" kata ibuku membuatku memutar mataku.

Aku pernah menjalin hubungan sebelumnya selama 1 tahun dengan kai, mantanku. Saat itu aku sangat jatuh cinta padanya tapi akhirnya kami putus, karena dia mengincar uangku, dan hanya ingin menggangguku.

I Met You [Jenlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang