7

5K 559 14
                                    

Jennie POV

Aku meregangkan tanganku dan menguap ketika hari sudah pagi. Hanya satu mataku yang terbuka sedangkan satu lagi masih tertutup karena aku masih mengantuk. Aku hendak kembali tidur tapi tiba-tiba aku mendengar ketukan di pintu kamarku.

"Sayang, bangun sekarang! turunlah aku sudah memasakkan sarapan untukmu"

"Nae mom" ucapku dengan suara serak. Aku melihat ke sampingku dan mengambil ponselku, saat aku membukanya, aku melihat banyak sekali pesan dari lisa yang kemarin. Aku mengabaikan semua pesannya dan berjalan keluar dari kamarku menuju dapur.

"Mom.." panggilku pada ibuku sambil mengucek mataku.

"Selamat pagi putriku yang cantik, sekarang duduklah disana dan ayo makan" aku mengangguk dan duduk di kursi.

"Anyway Jennie, kamu punya hadiah, tunggu sebentar aku akan mengambilkannya untukmu" kata ibuku dan berjalan ke ruang tamu. Aku mengerutkan kening dan setelah beberapa saat, dia kembali dengan sebuket bunga di tangannya membuatku semakin mengerutkan kening.

"Apa itu?"

"Sebuah bunga"

Aku memutar mataku dan ibuku menertawakanku. Dia memberiku bunga dan ada kartu kecil di atasnya. Aku mengambil kartu itu dan tanpa sadar bibirku membentuk senyuman saat membaca pesan di kartu itu.

'Selamat pagi nini! bunga ini untukmu sebagai permintaan maafku atas kejadian kemarin, dan kuharap aku bisa bertemu denganmu hari ini :)'

-L

Dia ingin bertemu denganku hari ini?

Aku sedikit tersipu.

Aku terus memandangi bunga itu sambil tetap tersenyum hingga aku lupa kalau ibuku masih di sini. Aku mendengar dia berdehem dan menatapku dengan tatapan menggoda.

"Kalian bertengkar kemarin? makanya dia membelikanmu bunga?" Ibuku menyeringai.

Aku tersipu dan menundukkan kepalaku, "itu salahnya, dan itu hanya pertengkaran kecil, Mom"

"Kalau aku jadi kamu, aku akan bertengkar dengan Lisa setiap hari agar aku mendapat bunga seperti itu di pagi hari" ucapnya menggoda. Aku tertawa dan menggelengkan kepalaku saat aku mulai makan.

"Kuharap dia orang yang tepat untukmu Jennie..aku turut berbahagia untukmu" ucap ibuku membuatku berhenti makan, aku baru ingat kalau aku dan lisa itu tidak nyata..dan tiba-tiba aku merasakan hatiku sakit.

Apakah dia mengirimkan bunga itu hanya sebagai bagian dari akting kita?

Aku tidak tahu kenapa, tapi nafsu makanku hilang. Aku memandangi bunga-bunga itu dan tersenyum pahit.

Betapa bodohnya aku berpikir bahwa bunga itu benar-benar untukku...

"Sayang?" Ibuku menepuk pundakku membuatku menatapnya.

"Nae, mom?"

"Kamu baik-baik saja?" Dia bertanya dengan cemas. Aku memaksakan senyum dan mengangguk.

"Aku baik-baik saja mom..kemarilah, ayo makan bersamaku" ucapku mencoba mengalihkan topik. Dia duduk di sampingku dan mengambil roti.

"Good morning to my both beautiful princess" Aku menoleh ke ayah saat dia berjalan masuk ke dapur. Aku tersenyum lebar.

"Good morning appa"

"Hmm ada bunga ya?" Ayahku dengan menggoda menatapku sambil menunjuk bunga di sampingku. Aku mengerang.

"Stop it dad, jangan kamu juga" kataku cemberut. Mereka tertawa dan ayahku mengacak-acak rambutku.

I Met You [Jenlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang