5

6.5K 607 45
                                    

Lisa POV

Aku mengerutkan hidung ketika alarm dari ponselku tidak berhenti berdering. Aku mengetuk ponselku dengan kasar dan menghela nafas ketika akhirnya berhenti. Aku memeluk bantalku lebih dekat ke arahku dan berguling ke sisi lain untuk tidur lagi, tapi aku merasakan sesuatu yang aneh di dalam diriku seolah-olah aku bisa merasakan seseorang menatapku. Aku perlahan membuka mataku dan aku berteriak keras ketika aku melihat Jennie duduk di kursiku dengan tangan bersilang menatapku.

"Jennie! Ya Tuhan, apa yang kau lakukan di sini?!" Aku memegang dadaku erat-erat mencoba menenangkan diri. Jennie memasang ekspresi tenang dan meminum susunya.

Dan itu susuku! apakah dia membuka kulkasku?

"Aku datang ke sini dan memanggilmu ribuan kali tetapi kau tidak menjawab, jadi aku memutuskan untuk masuk saja karena pintumu tidak terkunci" katanya dan meletakkan gelasnya.

"Tapi kenapa kau tidak membangunkanku.. rasanya canggung mengetahui kau sedang memperhatikanku tidur" kataku merasa malu, tapi dia memasang wajah jijik.

"Ck, siapa bilang aku memperhatikanmu tidur? Aku hanya duduk di sini beberapa detik dan di saat yang tepat ketika kau membuka mata dan melihatku" ucapnya tanpa menatapku. Aku menatapnya dengan mata sipit dan duduk di tempat tidurku membuat selimut jatuh dari tubuhku. Dia melirik ke arahku dan kulihat dia tertegun, dia segera membuang muka dan aku mengerutkan kening saat kulihat telinganya memerah.

"Kenapa?" aku bertanya.

"Pakai baju idiot. Beraninya kau memakai sport bra saja saat aku di depanmu" ucapnya. Aku menunduk dan baru sadar kalau aku hanya mengenakan sport bra dan celana panjang. Aku tersenyum malu-malu dan menutupi perut seksiku dengan selimut.

"Maaf, Yang Mulia," kataku yang mendapat tatapan tajam darinya.

“Persiapkan dirimu, kita akan keluar membeli pakaianmu” tiba-tiba dia berkata membuatku menatapnya dengan bingung

"Apa? untuk apa?"

"Kau makan malam dengan orang tuaku malam ini"

"APA?!" Mataku melebar saat aku melihatnya dengan kaget.

"Kau mendengarku"

"Apa maksudmu? kenapa kau baru memberitahuku sekarang? oh tidak, aku harus pakai apa? aku tidak punya baju mewah untuk dipakai makan malam bersama orang tuamu malam ini jen!"

"Ya ampun, bisakah kau tenang? Makanya aku minta kau bersiap-siap, aku tau kau akan bertanya padaku mau pakai baju apa, jadi ayo beli bajumu" ucapnya sambil memutar matanya. Aku merangkak ke tempat tidurku dan berdiri di depannya dengan ekspresi khawatir. Dia melirik ke arahku dan dengan cepat menoleh ke samping dengan kepalan tangan di pipinya sebagai penopang kepalanya.

"Jennie..a-aku tidak bisa..lihat ayahmu adalah CEO terkaya di seoul dan kau ingin aku makan malam bersamanya? dan lihat aku..aku hanya seorang gadis yang bekerja sebagai barista dan tinggal di sebuah rumah kecil..bagaimana jika aku bagaimana jika aku terlihat bodoh di depan-

"Bisakah kau menghentikan itu? berhenti menghina dirimu sendiri seperti itu kan?" Jennie tiba-tiba berkata dengan gigi terkatup. Aku menggigit bibirku dan melihat ke bawah pada kakiku.

"Aku hanya..kau tahu..aku tahu sendiri..aku tahu betapa berbedanya duniaku jika ingin dibandingkan dengan kau-"

"Dan ini dia lagi! hentikan!" Dia berkata dengan marah dan meninju bahuku.

"Ouch..."

"Sudah kubilang keluargaku tidak akan menghakimimu, apa menurutmu orang tuaku sejahat itu atau bagaimana?"

I Met You [Jenlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang