Jennie POV
Aku sangat kesal sejak pagi ini karena Jisoo tak henti-hentinya tertawa dan mengejekku. Aku menyesal memberitahunya.
"Aku masih tidak percaya! Jennie yang berhati dingin dan tidak berperasaan akan segera menjalin hubungan! Ya Tuhan" dia berulang kali mengatakan hal yang sama sambil tertawa.
"Aku akan memenggal kepalamu jika kau tidak berhenti" ucapku dan membanting lokerku dengan keras hingga membuat semua orang menoleh ke arahku. Jisoo menggigit bibirnya sambil tetap tersenyum dan mengangguk ke arahku.
"Oke oke aku akan berhenti" katanya dan kudengar dia tertawa kecil saat aku berbalik.
Ya ampun..dia menyebalkan
"Tapi hei jen, kau mau ambil siapa jadi pacarmu?".
"Entahlah..dan sebenarnya aku hanya ingin punya yang palsu..tidak asli.." gumamku.
"Apa? Apa maksudmu?"
"Aku akan membayar seseorang untuk menjadi kekasih palsuku, jadi kami akan bersikap seolah-olah kami saling mencintai di depan orang tuaku. Dan setelah beberapa bulan, aku akan putus dengannya dan memberi tahu orang tuaku bahwa aku dipermainkan lagi, jadi mereka tidak akan memaksaku untuk berkencan atau menikah dengan seseorang lagi". Kataku sambil menyandarkan punggungku ke loker. Jisoo menatapku tanpa berkedip dengan mulut menganga.
"T-tunggu apa? Jennie t-tapi kenapa?"
"Karena aku tidak ingin berkencan dengan orang bodoh! Aku tidak ingin berkencan dengan siapa pun atau menikah dengan siapa pun".
"Astaga jennie aku tidak bisa bersamamu..aku tahu kau kaya tapi jangan buang uangmu jen".
"Aku bisa mengeluarkanmu dari sekolah ini tanpa menggunakan uang sepeser pun, kau mau itu?". Aku memelototinya.
"Ya ampun jangan menyalahgunakan kekuatanmu hanya karena ayahmu pemilik kampus ini sayang". Kata jisoo membuatku ngeri.
"Ugh ayo pergi, tunggu..apakah itu gadis barista yang kita lihat kemarin?" Aku menyenggol Jisoo dan dia melihat ke arah yang kulihat.
"Oh? dia satu sekolah dengan kita?kenapa aku tidak pernah memperhatikannya? hei kau!" Aku mengutuk Jisoo pelan ketika dia terus terang memanggil gadis itu dan membuatnya menoleh ke arah kami. Aku menjaga wajahku tetap lurus dan menyilangkan tangan. Jisoo memberi isyarat tangan menyuruhnya datang ke sini dan dia segera berjalan ke arah kami.
Setiap siswa mengalihkan perhatian mereka kepada kami, mungkin karena mereka mengira aku akan mengeluarkan seseorang lagi dari sekolah ini. Jangan salah paham, aku tidak bermaksud menendang siapa pun sesukaku, aku hanya menendang orang yang selalu menyebalkan dan pria mesum yang menginginkanku di ranjang. Jadi setiap minggunya pasti ada yang dikeluarkan dari sekolah ini.
"Ya?" Dia melihat kami sambil menggigit bibirnya, dia tampak gugup sambil terus melirik ke arahku.
"Oh jangan takut dia tidak akan berani mengusirmu dari sini, aku melindungimu darinya". kata jisoo membuatku melotot ke arahnya "jadi hanya dengan melihat reaksimu, sepertinya kau sudah mengenal kami?sejak Kemarin?" Jisoo bertanya. Gadis pirang itu mengangguk.
"Ya..aku kenal kau..dan jennie.."
"Lihat jen? aku terkenal" jisoo menyeringai bangga.
"Itu hanya karena kau selalu bersamaku, tentu saja akulah yang membantumu agar dikenal oleh semua orang di sekolah ini" ejekku dan dia memutar matanya ke arahku.
"Kenapa tingkahmu sangat berbeda dari kemarin? tadinya kau begitu ceria dan cerah tetapi sekarang kau terlihat pendiam dan pemalu".
"Oh..tidak ada apa-apa, aku hanya kaget karena kau memanggilku, kupikir aku melakukan kesalahan dan kau ingin mengeluarkanku dari sekolah ini" gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Met You [Jenlisa]
RomanceJennie kim adalah gadis 25 tahun yang tidak percaya pada cinta lagi setelah dia dipermainkan oleh mantannya. Orang tuanya menjadi khawatir karena Jennie akan menjadi tua lebih cepat, dan dia membutuhkan seseorang dalam hidupnya untuk merawatnya. me...