27

5.9K 468 12
                                    

Hari masih pagi, namun ruangan sudah dipenuhi suara tawa dari keluarga.

Jennie asyik berbincang dengan ayah lisa, sementara lelaki tua itu dengan cermat mendengarkan setiap cerita yang ia ceritakan. Lisa dan ibunya duduk di sofa, tersenyum hangat melihat dua orang yang sangat cocok dalam waktu singkat.

"Mereka terlihat sangat dekat" kata ibu Lisa. Lisa mengangkat kepalanya dari bahu ibunya dan mengangguk setuju. Dia senang melihat betapa nyamannya Jennie bersama orang tuanya.

Syukurlah, operasinya berjalan dengan baik. Peluang untuk bertahan hidup rendah, namun Pak Manoban adalah satu dari jutaan orang yang cukup beruntung untuk bertahan hidup setelah operasi. Dia masih perlu dirawat di rumah sakit selama beberapa hari, dan akan menjalani beberapa terapi sebelum diizinkan pulang.

Percakapan antara si rambut coklat dan ayah lisa terputus ketika pintu diketuk. Pintu terbuka memperlihatkan seorang perawat memegang nampan makanan di tangannya, dia tersenyum pada mereka dan berjalan masuk.

"Tuan manoban, ini sarapan anda" ucap suster sambil meletakkan makanan diatas meja. Lisa mendatanginya untuk membantu, tetapi tangannya secara tidak sengaja menyentuh tangan gadis itu, yang ditangkap Jennie dan mengirimkan tatapan tajam ke perawat.

Perawat itu memberinya senyuman malu-malu, menyebabkan lisa membalasnya dengan tawa canggung. Dia kemudian membungkuk kepada mereka dan keluar dari kamar.

"Apakah kalian berdua punya rencana hari ini?" Ayahnya bertanya ketika Lisa membantunya mendekatkan makanan padanya.

"Ya, kita akan pergi ke suatu tempat setelah ini," kata Lisa.

"Kencan?" Ibunya menggoda. Si pirang dengan main-main memutar matanya sambil tertawa.

"Tidak, kami hanya ada urusan, tapi kami akan kembali ke sini setelah selesai"

---------

Mata lisa terbelalak takjub menatap hotel elegan dan mewah di hadapan mereka. Itu adalah yang termahal yang tidak mungkin mampu dibeli oleh orang biasa.

“Mengapa orang-orang kaya sangat suka menghambur-hamburkan uangnya untuk barang-barang mahal padahal sudah disediakan yang lebih murah?” Ucap Lisa menoleh ke arah Jennie. Si rambut coklat terkikik dan mengangkat bahunya sambil tersenyum nakal.

Mereka pergi ke sini untuk mengambil semua pakaian Jennie yang dia tempatkan ketika dia tiba di Thailand. Lisa memintanya untuk tinggal di tempatnya dan Jennie dengan senang hati menyetujuinya. Lisa mengunci mobil, dan mereka berdua masuk ke dalam.

Tempat ini memiliki suasana mewah. Mereka yang langsung disambut oleh para pekerja hotel menyebabkan Jennie langsung menarik Lisa ke dekatnya karena mereka adalah pekerja wanita yang seksi dan cantik. Lisa yang sibuk melihat sekeliling membiarkan dirinya diseret oleh Jennie.

"Lisa?" Jennie menarik lengan baju lisa menyebabkan si pirang memandang rendah dirinya.

"Ya?"

"Tunggu aku disini, aku akan kembali sebentar lagi" ucapnya.

"Kenapa? biarkan aku membantumu mengambil semua barangmu"

Jennie tersenyum dan menggelengkan kepalanya "tidak apa-apa sayang, aku tidak membawa banyak. Aku bisa mengatasinya sendiri" ucapnya sambil mengecup bibir lisa sebelum dia masuk ke dalam lift.

Setelah Jennie pergi, Lisa mengerucutkan bibirnya sambil dengan canggung berjalan mengitari aula. Ia merasa cukup malu karena semua orang yang berjalan disekitarnya kebanyakan mengenakan pakaian yang harganya hampir seribu atau mungkin lebih dari itu.

Dia menyandarkan punggungnya ke dinding sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling, namun tiba-tiba matanya menangkap seseorang yang familiar baginya. Dia berjalan mendekat untuk melihat lebih dekat dan matanya membelalak karena terkejut.

I Met You [Jenlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang