Gimana prend bab² sebelumnya?
Seru atau gak?
Kalo seru, ayo baca bab ini prend,
biar tau alur nya sampe mana.
😆😆***
Arka termerenung menatap ruang inap nya yang sepi. 2 hari semenjak kejadian itu Arka selalu sendiri, kepala nya masih terasa sakit dan berdenyut. Terkadang ia merasa ada yang kurang di hidup nya. Arka juga masih tak di perbolehkan untuk bermain ponsel, karena ibu nya yang melarang nya. Kecuali jika ia sudah sembuh total baru boleh. Dan hari hari nya hanya diisi dengan menonton TV yang ada di ruangan itu.
Tok! Tok! Tok!
Arka menoleh kearah pintu ruang rawat itu, dapat di lihat dari bayangan nya, ia seorang perempuan. Arka memang dapat melihat nya, karena pintu itu dari kaca yang sedikit buram.
"Emm, boleh gue masuk?" tanya perempuan itu dari luar.
"Masuk aja!" balas Arka. Perempuan itu menarik pintu nya dan masuk sambil membawa sebuah paper-bag di tangan nya. Cewe itu berbalik menutup pintu nya kembali lalu berjalan kearah Arka.
"Vina?" Arka memperhatikan cewe itu dari atas sampai bawah. Cewe itu malah tersenyum lebar.
"Gue datang kesini buat ngantarin lo ini. Gue yakin lo sekarang membaik." ucap Vina. Ia menarik kursi plastik yang berada di ujung brankar Arka.
"Itu apa?" tanya Arka melihat Vina mengeluarkan kotak bekal yang ada di dalam paper-bag itu.
"Ini bubur. Gue bikin sendiri. Semoga lo suka." Arka tersenyum kecil dan menerima sodoran kotak bekal yang berisi bubur hangat itu.
"Lo gak pergi ke sekolah?" tanya Arka, Vina menggeleng dengan santai. Arka mengerutkan kening nya saat melihat hidung Vina yang memerah.
"Lo sakit?" tanya Arka, Vina sedikit mengangguk.
"Malam tadi gue demam, karena kecapean. Jadi gue gak kesekolah." ucap Vina sambil membuka mulut nya karena sulit bernapas lewat hidung nya yang mampet.
"Terus kenapa lo kesini?" tanya Arka sambil menikmati makanan nya.
"Bosen di rumah." balas Vina. Ia lalu mengambil ponsel nya di tas yang ia bawa.
"Tunggu gue sembuh, gue mau ngajak lo kesuatu tempat." Arka menatap Vina yang ada di sampingnya. Vina mengangkat pandangan nya, dan saat ini pandangan mereka bertemu.
Vina cepat cepat memutus pandangan nya. Jantung nya mulai berdisko tak karuan. Darah yang berdesir dengan cepat.
"Iya-iya, semoga lo cepat sembuh!" Vina lalu membuka akun sosmed nya. Arka hanya memperhatikannya dalam diam.
Arka lalu membuka televisi yang berada di ruangan itu. Sebuah berita tak sengaja menarik perhatian nya.
'Sebuah kecelakaan terjadi di depan halte bus di dekat bandara SoekarnoHatta. Korban di duga tak melihat sebuah mobil yang melaju dari arah kanan. Menurut para saksi, korban sedang lengah saat itu. Sedangkan pelaku melarikan diri dari tempat kejadian, dan saat ini pelaku sedang dicari oleh polsek setempat.'
Ucap seorang reporter di TV itu.
"Ohh, soal kecelakaan ini. Gue udah liat pas itu. Ngeri." ucap Vina bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is This Love? [End]
Teen FictionNama nya Arka Dirgantara, laki-laki yang memiliki tatapan seperti elang dan jarang berbicara. Ia juga seorang ketua geng motor yang cukup terkenal. Arneva Geng. Entah mengapa, Arka selama hidup nya tidak pernah merasakan apa itu 'Cinta'. Banyak yan...