28. KENAIKAN KELAS

23 2 0
                                    

Udah Vote bab sebelum nya?
Terima kasih😊

Selamat membaca❤

***

Terkadang waktu akan terasa singkat,
apabila kau menyadari sekitar mu.

Cadista Anindi

Satu pekan, kemudian...

"WOI, BALIKIN SEPATU GUE!"

"GAK MAU, WLEEE!"

"BALIKIN GAK?"

"GAK MAU, BIAR LO GAK BERANGKAT SEKOLAH!

"ADEK ANJ─"

Pagi itu di rumah keluarga Dirgan, sudah ramai dengan ada nya pertengkaran kedua adik kakak yang memang sengaja diciptakan oleh sang adik yang usil pada kakak nya.

"Gue cape, cepet balikin!" ucap Arka dengan napas yang tersengal. Sebentar lagi tepat pukul 7 dan ia harus cepat kesekolah sebelum gerbang tertutup.

"Yaudah nih, kasian gue sama lo." Arthan mengembalikan sepatu milik kakak nya. Arka segera merampas nya dan memakai nya dengan buru-buru.

Setelah berpamitan dengan kedua orang tua nya, Arka segera berangkat ke sekolah nya, sebelum gerbang sekolah di tutup.

"Kurang ajar, gue jadi telat gara gara dia. Fuck! " gumam Arka ketika melihat gerbang sekolah baru saja di tutup.

Karena tak ada waktu lagi, ia pergi ke warung dekat sekolah itu. Ia menumpang meletakkan motor nya di sana. Setelah selesai dengan urusan motor nya, ia segera berlari ke dinding sekolah yang agak tinggi.

"Ck! Males banget gue manjat." gumam Arka kesal. Ia melempar tas nya ke atas sana. Lalu mulai memanjat dinding sekolah yang sedikit licin tetapi ia masih bisa memanjat nya.

Sampai di atas, ia langsung turun kebawah dan mengendap ngendap berjalan ke kelas nya. Setelah hampir dekat, ia pun segera masuk kekelas itu yang masih ramai karena jam masuk baru saja berbunyi beberapa menit lalu.

"Nah, itu orang nya!" Reza menunjuk nunjuk Arka yang baru saja tiba. Empat laki laki yang bar bar itu langsung mendekati Arka dan mengerumini nya di meja itu. Banyak hal yang mereka tanyakan tapi hanya pertanyaan Jeno yang di jawab.

"Lo gak adil banget, kita udah nanya dari tadi! Lo gak ada jawab!" ucap Revan kesal. Arka hanya menanggapi nya dengan bola mata yang ia putar.

"Vina, hari ini sekolah?" tanya Arka menatap Leo. Leo yang merasa di tatap pun mengangkat sebelah alis nya karena tidak mendengar apa yang diucapkan Arka. Arka pun mengulang pertanyaannya.

"Iya, tapi..." Leo memberi jeda karena ragu untuk mengatakan nya. Arka penasaran, mengapa Leo memberi jeda saat mulai berbicara.

"Gini, Ka. Biar gue yang bilang. Tadi pagi itu, gue sama Leo berangkat bareng, gak sengaja lewat rumah Vina. Dan disitu gue liat kalo ada cowo yang kaya nya ngajakin buat bareng. Gue pikir itu lo. Soal nya motor nya hampir sama." ujar Jeno. Ia juga sedikit ragu untuk mengatakan ini.

"Setelah nya, pas kami udah sampe sekolah kami mau jalan ke kelas, tapi berhenti pas liat Vina... Sama cowo yang kami liat datang sekolah bareng. Pas diteliti lagi itu bukan lo. Kami belum  sempat liat muka nya, soal nya dia udah pergi. Yang penting dia bukan dari sekolah kita." ucap Jeno panjang lebar. Jeno menelan ludah nya susajlh payah saat melihat mata emang Arka menghunus tajam saat itu juga.

Is This Love? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang