Welcome di bab 14😁
Selamat membaca. Kalo bisa bacanya
pelan², biar lama abis nya😆😆***
Aku hanya berharap jika ia dapat
mengerti perasaan ku yang menyukainya.-Evina Rosyta Sargantara
Dapat kah aku memiliki nya?
Satu pertanyaan tanpa jawaban,
akan ku tunggu jawaban itu.
-Arka Dirgantara"Vin, kenapa sih? Dari tadi gue liat lo ngelamun terus." pertanyaan dari Jeca membuyar lamunan Vina yang sedang mengaduk soto di depan nya. Vina pun menghembuskan napas nya pelan.
"Gue cuma kangen kakak gue aja, udah lama dia gak balik ke indonesia." ucap Vina pelan. Mereka berempat pun kaget, Vina punya kakak? Mereka baru tahu.
"Emang kakak lo kemana?" tanya Jeca sambil meminum minuman nya tersisa setengah. Vina pun kembali menghembuskan napas gusar.
"Dia ada di negara tetangga, negara singa." balas Vina, ia pun mulai memakan makanan nya pelan pelan. Mereka semua hanya bisa mengangguk karena bingung harus apa.
"Halo semua nya!" sapa tiga cowo yang terkenal tengil itu. Siapa lagi kalau bukan Reza, Revan, dan Kendrick. Tiga anggota inti Arneva ini selalu memancarkan kesenangan tanpa takut kesedihan.
"Berisik!" Jeno merasa terganggu dengan suara melengking mereka bertiga. Keenam cowo itu lalu berjalan menuju meja kantin yang sekarang di tempati Vina dan teman teman nya. Meja itu hanya boleh untuk anggota inti Arneva atau pasangan mereka atau sahabat lain nya. Orang sembarangan yang menduduki nya akan berurusan dengan mereka berdelapan.
"Halo sayang!" Reza mendekati Cadista yang sedang memakan makanan nya. Cadista yang awal nya tenang mulai merasa terganggu. Reza merangkul pundak orang yang ia sukai itu, tetapi di tepis kasar oleh Cadista.
"Jangan pegang pegang monyet!" ucap Cadista ketus. Reza pun menjauhkan tangan nya dari pundak Cadista. Cadista pun berdiri berjalan menuju kursi yang di tempati Vina dan lain nya.
"Vin, geser dikit dong." Cadista lalu duduk setelah Vina memberikan nya ruang untuk duduk.
Arka memperhatikan Vina yang memakan makanan nya dengan pelan pelan dengan sesekali melamun. Vina pun menyendok soto itu kedalam mulut nya.
Uhuk... Uhuk... Uhuk...
Semua orang yang berada di kaget, tepat nya Arka. Vina tersedak karena tak sengaja memakan bagian sambal yang belum di aduk nya. Arka lebih mengkhawatirkan Vina pun segera menyodorkan air meneral yang ia bawa. Vina mengambil nya dan segera meminum nya. Setelah nya ia justru merasa cegukan.
"Ar-ka bel-liin e-s jeruk." Vina mencoba berbicara di tengah cegukan nya yang datang secara tiba tiba. Arka pun segera pergi dari sana untuk mencari penjual es jeruk.
"Anjir tiba-tiba cegukan!" Kendrick juga ikut kaget karena Vina yang tiba tiba cegukan seperti itu.
"Ada yang kangen sama dia berarti." ucap Jeno tahu betul jika itu akan terjadi jika ada yang merindukan nya. Mereka semua tertuju pada Vina yang sedang cegukan sendiri.
"Ada yang kangen sama lo, Vin?" tanya Reza penasaran. Vina pun memegang dada nya sambil menggeleng pelan.
"Atau bisa juga ada yang khawatir sama lo!" tambah Jeno lagi. Mereka semua membuka mulut mereka melongo. Siapa yang khawatir di antara mereka? Arka? Cowo itu terlihat paling khawatir tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is This Love? [End]
Teen FictionNama nya Arka Dirgantara, laki-laki yang memiliki tatapan seperti elang dan jarang berbicara. Ia juga seorang ketua geng motor yang cukup terkenal. Arneva Geng. Entah mengapa, Arka selama hidup nya tidak pernah merasakan apa itu 'Cinta'. Banyak yan...