Is This Love? [End]

29. KECURIGAAN

Apa yang akan terjadi ya😱
Bab ini kek nya bikin para Prend
kesel sebel deh.
Mau tau?
Baca bab ini untuk informasi lebih lanjut!
😁😁😁

***

Masa lalu itu tidak selalu
membuat mu bahagia.

Arka Dirgantara

Keesokan hari nya...

Kemarin, Arka menyerah dan memutuskan untuk pulang. Ia lelah karena pusing berkeliling kesana kemari. Apalagi kemarin hujan turun dengan lebat dan mengguyur kota jakarta sore itu. Tubuh nya langsung sakit karena terkena air hujan. Ia memang tidak bisa terkena hujan sedikit pun.

Malam hari nya, Arka demam tetapi ia tetap ingin masuk sekolah karena ingin tahu kabar gadis nya. Semalaman ponsel Vina tak dapat di hubungi, membuat Arka khawatir.

Dan hari ini, Arka datang kesekolah bersama Kendrick. Karena ia tidak di ijinkan untuk membawa motor sendiri, alhasil ia memilih nebeng dengan Kendrick.

"Lo ini jalan yang bener, kalo tau lo sakit mending gak usah sekolah." Kendrick mengomeli Arka yang jalan agak sempoyongan ke kanan dan ke kiri. Kendrick juga sedari tadi ingin membantu Arka, tetapi orang yang ingin di bantu menolak.

"Bacot, kek nyokap gue." gumam Arka dengan nada agak kesal. Kendrick lalu menahan tubuh Arka yang hampir jatuh. MASYAALLAH! berat banget tubuh si Arka ini! Emang yah tubuh orang gagah tuh berat.

"Pulang aja lo! Badan lo masih panas anjir!" Kendrick mencoba menegakkan tubuh Arka yang berat, Masyaalah sekali!

"Gue mau ketemu dia..." lirih Arka sambil menyentuh kepala nya yang pusing. Saat ini mereka sedang berada di lorong kelas 10.

"Cuma mau ketemu dia lo sampe sakit sakitan gini? Udah gila dan jatuh ke jurang cinta ini.." Kendrick memapah Arka menuju kelas nya yang tinggal naik tangga habis ini.

"Mending lo istirahat ke kelas aja, ntar gue cari dia ke kelas." Kendrick mencoba meyakinkan Arla, tapi Arka justru menggeleng.

"Muka lo udah pucat kek orang mati beneran.." Kendrick berkata jujur, wajah Arka begitu pucat dengan kantung mata yang menghitam. "Udah lah biar gue aja nanti nyamperin si Vina. Oke ya?" Kendrick meyakinkan sekali lagi, hingga akhir nya Arka pun mengangguk pasrah.

Akhir nya mereka berdua sampai di kelas nya. Kendrick memapah Arka membuat anggota inti Arneva lain nya bertanya tanya.

"Anjir lo bawa Arka apa bawa Mayat?" Revan segera menghampiri kedua nya di ambang pintu seperti sedang menghalangi mereka masuk. Kendrick berdecak kesal dan menerobos masuk.

"Bawa patung!" balas Kendrick ketus. Arka yang mendengar nya mencubit pelan pinggang Kendrick hingga cowo itu meringis kesakitan.

"Gue manusia!" Arka dengan tertatih berjalan ke meja nya sendiri, meletakkan tas nya lalu menelungkupkan kepala nya di kedua lipatan tangan nya.

"Kasian si boss, btw. Kenapa bisa jadi kek mayat idup gitu?" tanya Reza pada Kendrick. Kendrick menjelaskan seadanya yang ia tahu.

"Lo gapapa?" tanya Leo sambil membungkuk kan badan nya melihat wajah Arka. Arka menoleh dengan wajah kesal. Ini lah yang paling ia tak suka, di saat sedang tidak baik baik saja ia bertanya 'gapapa?' padahal kan udah jelas 'kenapa napa!', buta emang.