68) MSGN (SELESAI)

8.3K 356 40
                                    

68• BERUSAHA MENJADI ISTRI DAN IBU YANG BAIK

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐


⚠️WARNING⚠️SEBELUM BACA HARAP PENCETTERLEBIH DAHULU LOGOBINTANG DI SAMPING KANAN BAWAH⭐•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.

لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"


"Sholatlah agar hatimu tenang, Istighfarlah
agar kecewamu hilang dan berdoalah agar
bahagiamu segera datang"

-Quotes islami 1:01


"Seorang pendosa pun butuh Allah."

-Quotesislam

*******

Setelah Faya selesai menyiapkan air mandi untuk Faizar. Kini Faya telah turun kebawah tepatnya dapur, untuk menyiapkan makanan yang akan di bawanya menuju kamar sang suami.

***

Setelah Faya mengambil makanan untuk Faizar, dia bergegas menuju lantai dua. Dapat di lihatnya Faizar sedang duduk di kursi dekat dengan jendela. Faizar sedang memegang tasbih di tangan kanannya. Faya yang melihat itu tersenyum.

"Assalamu'alaikum." Salam yang diucapkan Faya dapat mengalihkan atensi Faizar mengarah kepada dirinya.

"Wa'alaikumussalam." Walaupun pelan, Faya masih dapat mendengar jawaban dari Faizar. Dia juga bahagia melihat raut wajah sang suami yang terlihat tenang, tidak seperti tadi.

Faya masuk ke dalam kamar dan meletakkan nampan berisi makanan untuk Faizar di meja dekat dengan tempat sang suami yang sedang duduk.

"Maaf." ucapan itu terdengar dari mulut Faizar, ketika Faya yang telah berbalik untuk keluar kamar.

"Kenapa?" Faya kembali membalikkan badannya untuk mengetahui kenapa tiba-tiba sang suami mengucapkan kata maaf.

"Saya tidak dapat mengingatmu." jawab Faizar yang sudah membalikkan badannya menatap manik mata milik Faya. Setelah mendengar penuturan dari Hamka, Faizar merasa bersalah karena tidak dapat mengingat jika wanita di depannya ini adalah istrinya.

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang