51• Acara penyambutan Gus baru
Dan kembali nya orang berharga kegenggaman Allah⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐
•
•
•
•
•
•1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"
•
•
•
•
•
•"Sholatlah agar hatimu tenang, Istighfarlah agar kecewamu hilang dan berdoalah agar
bahagiamu segera datang"-Quotes islami 1:01
******
"Gelar Gus? Tanggung jawab dari
Laki-laki yang mendapatkan gelarnya."******
Satu bulan sudah setelah lahirnya buah hati Faya dan Faizar. Kini, Faya dan Faizar memutuskan untuk menginap di rumah keluarga Smith terlebih dahulu selama 1 hari, karena besok adalah acara penyambutan Gus baru dipesantren. Faya juga telah memutuskan untuk memakai cadar 3 hari setelah putra nya dan Faizar lahir.
Berbarengan dengan dengan anak dari Agam dan Malaikaya besok, yaitu mengadakan acara penyambutan Gus dan Ning baru di pesantren. Faya dan Faizar juga akan mengadakan penyambutan Gus baru di pesantren yakni putra mereka, itu juga atas keinginan dari Kyai Zafran dan Ummi Ziana.
Memang-sengaja acara penyambutan ini dilakukan oleh anak Agam dan Malaikaya secara bersama-sama dengan anak dari Faizar dan Faya.
Jadi rencananya malam ini mereka akan menginap di rumah Papa Alex dan Mama Liza, lalu besok mereka berangkat ke pesantren untuk acara penyambutan, lalu mereka akan menginap di rumah Ummi Ziana dan Abi Zafran.
Sama seperti sekarang, Faya sedang menyusui sang putra di dalam kamar. Faizar memperhatikan dengan jelas anak dan istrinya itu. Dia bersyukur bahkan sangat bersyukur, Allah telah memberinya tanggungjawab berupa wanita yang kini sudah menjadi istrinya, dan anak laki-laki yang sudah berumur satu bulan setelah lahir dari rahim sang istri.
"Mas." Faya memanggil Faizar yang dari tadi hanya duduk termenung menatap sang putra. Lantas Faizar mendongak menatap sang istri.
"Mas mau gendong Hamka?" Faya menawarkan Faizar untuk menggendong anak mereka. Selama satu bulan ini Faizar belum pernah menggendong putra mereka, kecuali saat waktu meng-adzan kan. Faizar bilang dia masih gugup untuk menggendongnya karena usianya masih 1 bulan.
"Boleh." Faizar berusaha memberanikan diri untuk menggendong sang putra yang sama sekali tidak tidur, padahal jam sudah menunjukkan pukul 21.00 malam.
Faizar menggendong sang putra dengan telaten, takut jatuh. Faya hanya tersenyum melihat sang suami yang masih kaku saat menggendong sang putra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)
Cerita Pendek©Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang •Plagiat? Dosa! ⚠️TAHAP REVISI⚠️ (SELESAI) = Sudah di Revisi ✔️ = Belum Revisi (Sebelum baca, harap Follow terlebih dahulu. Setelah baca, harap berikan votment.) Bismillahirrahmanirrahim, saya buka cerita ini deng...