19. MAMA SAMA PAPA KENAPA?
⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐**************
**********
Faya menelpon nomor hp sang kakak, kebetulan sekali ternyata Rayza sudah pulang dari cafe tadi.
"Assalamu'alaikum," ucap Faya mengucapkan salam. Ini hanya panggilan telpon biasa, bukan vidio call.
"Wa'alaikumussalam," jawab Rayza dari seberang sana.
"Abang apa kabar?"
"Alhamdulillah, kabar Abang baik. Kamu apa kabar?" tanya Rayza balik, dari seberang sana.
"Alhamdulillah, Faya juga baik-baik saja Bang," ucap Faya mengucap hamdalah dan bersyukur atas kesehatan yang selalu Allah berikan untuknya.
"Mama sama Papa apa kabar Bang?" Lanjut Faya dengan sebuah pertanyaan.
"Alhamdu—KAMU!!" ucapan Rayza yang tiba-tiba terpotong oleh suara teriakan seseorang.
"Bang, itu suara Papa kan? Papa kenapa?" tanya Faya yang khawatir, kenapa sang Papa berteriak seperti orang marah.
"Liza kamu!!!"
"Bukan aku mas, kamu gak usah nuduh aku macam-macam."
"Kalau bukan kamu siapa lagi?!" teriakan itu terdengar begitu nyaring.
Ada apa dengan kedua orang tuanya?
"Sudah dulu ya, Dek," ucap Rayza berbicara seperti sedang begitu khawatir.
"Tap—
Belum selesai Faya berbicara panggilan telah di matikan sepihak oleh Rayza .
Faya begitu khawatir dengan keadaan rumahnya, kenapa terjadi keributan? Kesalahan apa yang telah Mama nya perbuat hingga Papa nya begitu marah besar.
"Mama sama Papa kenapa?" Gumam Faya yang begitu khawatir dengan keadaan Mama dan Papa nya.
Faya berdiri dari duduknya, dia mulai berjalan ke sana kemari. Begitulah Faya jika sedang khawatir, dia akan mondar-mandir.
"Mama salah apa?" gumam Faya dengan dengan begitu khawatir
"Kesalahan apa yang telah Mama buat sampai Papa semarah itu sama Mama." gumam Faya lagi dan lagi. Dia tidak bisa tenang, ini sangat mengganggu pikirannya, dia dilanda kekhawatiran yang luar biasa. Keringat dingin sudah membanjiri wajahnya. Dia seperti orang ketakutan, namun dia sedang khawatir bukan takut.
"Nak, kamu kenapa?" tanya Ummi Ziana, yang baru saja keluar dari ndalem, berniat ingin menemani Faya, namun ternyata dia melihat Faya sedang mondar-mandir kesana-kemari.
"Maaf Ummi, Faya gak papa," ujar Faya dengan senyum yang sedikit dipaksakan karena rasa khawatirnya yang luar biasa.
"Kamu seperti sedang khawatir, ada apa? Sini duduk dulu." tanya ummi ziana dan mengajak Faya untuk duduk di kursi yang ada di teras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)
Cerita Pendek©Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang •Plagiat? Dosa! ⚠️TAHAP REVISI⚠️ (SELESAI) = Sudah di Revisi ✔️ = Belum Revisi (Sebelum baca, harap Follow terlebih dahulu. Setelah baca, harap berikan votment.) Bismillahirrahmanirrahim, saya buka cerita ini deng...