43. IBU-IBU SOK IYE!
⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐
•
•
••
•
•1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"***
Lima bulan pernikahan telah berjalan, namun tidak ada tanda-tanda Faya hamil sama sekali. Itu tidak masalah bagi Faizar, namun bermasalah bagi para Ibu-Ibu yang tempat tinggalnya di sekitaran komplek tempat tinggal mereka, terutama Ibu-Ibu yang Sudah tau jika Faizar dan Faya telah menikah selama lima bulan lebih.
Seperti saat ini, Faya sedang berbelanja di toko sayuran yang ada dekat dengan rumah.
"Kamu kok belum hamil-hamil nak?" tanya seorang ibu-ibu yang sedikit gendut dengan makeup tebal nya.
"Belum dikasih titipan sama Allah Bu," jawab Faya tersenyum tipis.
"Ibu heran aja atuh neng. Soalnya sepupu ibu yang dulu aja nikahnya baru satu bulan, sudah hamil. Tapi kok neng yang sudah 5 bulan menikah belum hamil?" timbal ibu-ibu lainnya yang sedang memilih-milih sayuran.
"Belum dikasih titipan sama Allah Bu." jawab Faya dengan jawaban yang sama.
"Cepet-cepet hamil atuh neng. Ntar suaminya diembat orang." timbal ibu-ibu yang lainnya.
"Suami saya tidak begitu Bu." kata Faya yang masih bisa sabar menghadapi ibu-ibu ini.
"Ya, siapa tau kan neng. Suami anak saya dulu juga gitu." balas ibu-ibu tadi lagi. Panggil saja Bu Ratna.
"Suami saya sama suami anak ibu Ratna kan beda." jawab Faya yang membuat Bu Ratna terdiam, mungkin Bu Ratna berpikir di dalam hati, 'iya juga ya'.
"Mending ibu-ibu diam deh. Nak Faya belum dikasih titipan sama Allah, mungkin belum waktunya, tinggal nunggu aja. Daripada ibu-ibu ngurusin hidup orang lain, mending urusin hidup anak sendiri. Kayak ibu Ratna, pulang sana urusin putri kamu yang janda itu." Ibu-Ibu yang bernama Bu Dena yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan antara Faya dan ibu-ibu di sekitarnya, tiba-tiba mengeluarkan suara yang mampu membuat seluruh ibu-ibu tadi diam. Tapi tidak dengan Bu Ratna, dia terlihat murka terhadap Bu Dena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)
Conto©Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang •Plagiat? Dosa! ⚠️TAHAP REVISI⚠️ (SELESAI) = Sudah di Revisi ✔️ = Belum Revisi (Sebelum baca, harap Follow terlebih dahulu. Setelah baca, harap berikan votment.) Bismillahirrahmanirrahim, saya buka cerita ini deng...