⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBUH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐***
***
Tanpa pikir panjang Faya segera menghubungi nomor sang kakak, Rayza, entah kenapa dia sudah merindukan Abangnya, padahal baru sebentar di pesantren.
Sambung telepon tersambung dan...
"Halo siapa?" tanya seseorang di seberang sana, yang merupakan Abang dari Faya dengan suara seperti seseorang yang baru bangun dari tidur.
"Aku ganggu ya?" tanya Faya yang merasa tidak enak, setelah mendengar nada bicara sang abang yang sepertinya masih mengantuk.
"Au, abang kirain tadi siapa? Gak, gak ganggu."
"Mama sama Papa mana Bang?" tanya Faya dari seberang sini, menanyakan di mana kedua orangtuanya.
"Udah tidur tadi, soalnya kamu nelpon nya udah tengah malam ini."
"Baru selesai pengajian Bang."
"Gimana, seru gak?" tanya Rayza yang sepertinya sangat penasaran dengan jawaban yang akan diberikan oleh Faya.
"Seru, padahal baru tadi pagi sampai, tapi Abang tau, Au udah punya temen, mana baik-baik lagi. Pokoknya disini seru, Au pasti betah tinggal disini." Ucap Faya dengan begitu antusias saat menjawab pertanyaan dari Abangnya.
"Bahagia banget adek Abang ngomong nya." Ucap Rayza dengan senyuman terukir di wajah tampannya yang baru bangun dari tidur. Mendengar keantusiasan sang Adik, Rayza bahagia.
"Iya dong, masa gak bahagia."
"Au, dengerin Abang, ini keputusan kamu untuk masuk agama Islam, Abang harap kamu harus patuhi semua yang diperintahkan dan jauhi semua larangan-nya sesuai agamamu." Rayza menasehati sang adik, bukan karena apa-apa, namun dia ingin adiknya menaati semua kewajiban sebagai umat muslim.
"Insyaallah bang, Abang gak ada niat join?" Tanya Faya diiringi dengan tawaan ringan, takut nya nanti ada yang terganggu.
"Mungkin.." Ucap Rayza yang juga sedang tertawa kecil. Mendengar pertanyaan dari Faya, terlintas dibenaknya, apa nanti dia juga akan masuk agama Islam?
"Bang, udah dulu ya, ini udah larut, takutnya ummi udah mau tidur, kan gak enak kalau ummi gak jadi tidur gara-gara kita telponan." Ucap Faya dengan kekehan pelan.
"Iya, betah-betah disana, belajar yg bener. I love you."
"Iya, Au juga cinta Abang, kalau gitu assalamualaikum." Ucap Faya langsung mengakhiri panggilan.
Tut......
Ummi ziana kembali dari dapur, melihat Faya yang sepertinya sudah selesai telponanya. Faya yang melihat ummi ziana sudah kembali dari dapur segera memberikan handphone yang tadi dipinjamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)
Cerita Pendek©Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang •Plagiat? Dosa! ⚠️TAHAP REVISI⚠️ (SELESAI) = Sudah di Revisi ✔️ = Belum Revisi (Sebelum baca, harap Follow terlebih dahulu. Setelah baca, harap berikan votment.) Bismillahirrahmanirrahim, saya buka cerita ini deng...