64) MSGN (SELESAI)

9.5K 353 32
                                    

64• KEBENCIAN MALAIKAYA TETAP SAMA TERHADAP FAYA

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐




1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.

لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"



🔹☁️💠☁️🔹

"Sholatlah agar hatimu tenang, Istighfarlah
agar kecewamu hilang dan berdoalah agar
bahagiamu segera datang"

-Quotes islami 1:01


🔹☁️💠☁️🔹

"Seorang pendosa pun butuh Allah."

-Quotesislam



🔹☁️💠☁️🔹

"Antagonis tidak akan datang tanpa adanya protagonis, dan protagonis tidak akan menjadi antagonis jika tidak ada protagonis yang membuatnya menjadi antagonis."



🔹☁️💠☁️🔹

"Mencintai serupa air laut ; pasang-surut akan selalu ada. Namun air laut tidak pernah berubah rasa."

*****

Saat ini Faya tengah berkeliling mencari sebuah pekerjaan. Sebenarnya jika Faya mau, dia dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan dari sang Mama bahkan sang adik, tapi dia tidak ingin jika mendapatkan pekerjaan tanpa sebuah usaha.

"Assalamu'alaikum, mbak." Faya memasuki sebuah cafe yang telah berada tidak jauh dari rumahnya, yang baru saja dia tempati kemarin.

"Wa'alaikumussalam, ada yang bisa kami bantu?" tanya kasir pelayan yang ada di situ.

"Bisakah saya bekerja di sini?" Faya bertanya.

"Kalau untuk itu temui saja Ibu aya di ruangannya, mari saya antar," ucap salah seorang pelayan di sana.

Faya diantar keruangan pemilik cafe ini. Faya di persilahkan masuk dan yang dilihatnya adalah wanita dengan gamis dan cadar yang menutupi auratnya.

"Assalamu'alaikum." Faya mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum masuk.

"Wa'alaikumussalam, jadi kamu yang-" Wanita itu berbalik dan berucap, namun ucapannya terhenti kala melihat siapa yang ada didepannya, wanita itu dapat mengenali siapa wanita yang tengah berdiri di depannya. Wanita yang tengah berdiri di depannya adalah Faya, wanita yang telah membunuh Ayahnya.

"Mbak." Faya tersenyum menatap Kakak iparnya, ternyata pemilik cafe ini adalah Malaikaya.

"Ternyata kamu sudah bebas ya?" Malaikaya duduk di tempat duduknya sambil tersenyum penuh arti menatap Faya.

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang