66) MSGN (SELESAI)

8.8K 352 25
                                    

66• TERIMAKASIH YA:)

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐


⚠️WARNING⚠️SEBELUM BACA HARAP PENCETTERLEBIH DAHULU LOGOBINTANG DI SAMPING KANAN BAWAH⭐•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.

لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"





"Sholatlah agar hatimu tenang, Istighfarlah
agar kecewamu hilang dan berdoalah agar
bahagiamu segera datang"

-Quotes islami 1:01





"Seorang pendosa pun butuh Allah."

-Quotesislam

*******

"Eh sudah-sudah, lagipula paman kamu sudah punya istri baru kan." Faya tersenyum penuh arti menatap putri dari kakak iparnya ini.

"Siapa? kok Gina gak tau." Gina merasa bingung, siapa yang dimaksud Bibi nya Faya? Suami baru pamannya Faiz? Bahkan selama ini dia tidak pernah melihat paman nya itu dekat dengan perempuan bahkan dengan dirinya.

"Namanya kalau gak salah kata ummi kamu, Fahira Adita Sabina." Faya berpikir sejenak.

"Fahira Adita Sabina," Gumam Gina dengan berpikir pelan. "Itu kan nama samaran aku, Bi." Gina menyengir menunjukan gigi-gigi nya.

"Jadi aku selama ini selalu ngaku-ngaku jadi istrinya paman, biar Paman tidak di dekati oleh wanita-wanita di luar sana," lanjut Gina dengan cengirannya.

"Tapi Paman kamu sendiri bilang kemarin dia ingin menjenguk anaknya di rumah sakit. Dan itu bukan Hamka."

"Mungkin itu cuman ucapan Paman Bi, Gina yakin seratus persen jika Paman tidak pernah menikah lagi, dan tidak memiliki anak selain Hamka," ucap Gina meyakini Faya.

"Terimakasih ya." Faya berterimakasih dan menatap Gina dengan bibir yang melengkung dibalik cadarnya.

"Sama-sama dan maaf bila." Gina mengucapkan 'sama-sama' untuk bibi nya yang mengatakan terimakasih, dan mengucapkan 'maaf' karena sempat menyukai sang paman.

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang