24) MSGN (SELESAI)

13.9K 668 7
                                    

⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐

***********

Satu minggu telah berlalu dan sepertinya Liza Sangat betah tinggal di sini. Juga dia memiliki kemajuan yang cukup besar, walau masih belum lancar namun Liza sudah bisa mengenal huruf-huruf Hijaiyah. Selain mengenal huruf-huruf Hijaiyah, Liza juga sudah belajar tata cara shalat.

Pagi ini Liza sedang berbincang-bincang singkat dengan Ummi Ziana.

"Saya pernah kehilangan seorang anak, dia adiknya Faya. Di umur 8 tahun dia meninggal akibat dibunuh. Kejadian itu masih sangat membekas, dimana anak bungsu saya adalah seorang perempuan dan demi menyelamatkan saya dia rela mempertaruhkan nyawanya.

Dia adalah ANDREA LEUNA AISKA, dulu biasa kami manggilnya Aiska. Aiska adalah anak yang ceria, dibandingkan dengan Rayza dan Faya, Aiska lebih sabar, lebih lemah-lembut dan tidak emosian seperti Faya. Namun, Tuhan berkehendak lain, dia di ambil dari kami saat dia berumur 8 tahun. Cukup lama kami berduka bahkan disaat itu umur Faya yang baru 14 tahun dimana dia masih SMP.

Tapi, saya selalu mengabaikannya ketika dia butuh bantuan. 2 tahun baru saya bisa sembuh dari kesedihan atas meninggalnya Aiska." Matanya sudah berlinang air mata ketika mengingat kembali Aiska putri nya. Dia begitu sensitif jika menyangkut dengan Aiska.

"Lalu Aiska juga mempunyai kembaran namanya HANURA LEANA DELKA, kami memanggilnya alka, dia juga perempuan. Namun, pada saat umurnya 5 tahun dia diculik, bahkan kami tidak tau siapa penculiknya dan sampai sekarang kami masih berusaha mencari keberadaannya. Ada, yang mengatakan kalau Alka sudah meninggal, tapi kami sulit untuk percaya, jika kamu tidak menemukan mayat dan kuburannya." lanjut Liza yang tangisannya belum juga reda.

Ummi Ziana berusaha menenangkan Liza dengan menepuk-nepuk pundaknya. Tiba-tiba terdengar teriak. Yang cukup keras.

"Mama!!" teriak seseorang yang baru turun dari mobilnya berlari masuk ke gerbang pesantren. Ummi ziana dan Liza menoleh ke arah sumber suara dan itu Rayza, putra sulungnya. Ada apa dengan Rayza? Darah masih menempel di celana nya, lalu penampilan yang acak-acakan bahkan mata nya yang sembab.

Liza berdiri dari duduk nya dan menghampiri Rayza yang sedang berlari.

"Kamu kenapa Rayza?" tanya Liza dengan khawatir.

"Papa Ma, Papa," ucap Rayza yang sudah menangis lagi.

"Papa kenapa?" tanya Liza yang sudah begitu khawatir. Ada apa? Ada apa dengan suami nya, kenapa perasaannya tidak enak.

"Papa di tembak Ma." ujar Rayza yang langsung memeluk sang Mama. Liza yang begitu syok hampir saja terjatuh akibat hilangnya keseimbangan nya. Untung saja Rayza memeluknya jadi Rayza bisa menahan sang Mama untuk tidak terjatuh.

Ummi Ziana yang mendengar kabar dari Rayza juga ikut terkejut bahkan dia sudah menatap iba kepada Liza. Dilihatnya Liza yang hampir ambruk, untung saja Rayza ada untuk memeluk nya.

"Jangan bercanda Rayza!!" tekan Liza dengan wajah datar. Namun, mata yang sudah berkaca-kaca.

"Kejadian Aiska terulang Ma." ucap Rayza yang sudah menangis. Mungkin jika banyak orang yang melihatnya, maka dia akan di ejek. Tapi, dia tidak peduli itu, yang pasti hatinya sekarang sedang hancur.

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang