54• MULAI MENCARI BUKTI
⚠️WARNING⚠️
SEBELUM BACA HARAP PENCET
TERLEBIH DAHULU LOGO
BINTANG DI SAMPING KANAN
BAWAH⭐
•
•
••
•
•1. Sudah ibadah apa belum?
Kalau belum, ibadah dulu ya. Dengerin
Omongan aku tuh. Ya... walaupun aku aja
Kadang belum full 5 waktu, setidaknya
Saling mengingatkan lah ya.لا يختل حياتنا بسبب لا يضطرب عبادتنا
"Tidak teraturnya hidup kita disebabkan tidak teraturnya ibadah kita"
•
•
•
•
•
•"Sholatlah agar hatimu tenang, Istighfarlah
agar kecewamu hilang dan berdoalah agar
bahagiamu segera datang"-Quotes islami 1:01
********
Sesuai dengan yang dikatakan Faizar kemarin, dia benar-benar mencari bukti tentang ini semua. Dia telah membicarakan ini kepada sang Abang yakni Rayza.
Rayza telah menyuruh semua anak buahnya untuk mencari tau siapa dalang dibalik foto itu. Rayza sekarang adalah seorang CEO di perusahaan, menggantikan sang Ayah yang sudah meninggal.
"Cari sampai dapat siapa sumber dari foto itu!" Rayza bicara dengan tegas kepada orang kepercayaannya, dia adalah Maxim. Laki-laki yang sudah 3 tahun ini menjabat sebagai sekretaris sekaligus orang kepercayaan Rayza.
"Saya akan mencari sampai dapat. Kalau begitu saya permisi." Maxim berlalu dari hadapan bos nya.
Kepergian Maxim, Faizar masuk ke ruangan Rayza.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
"Kita cari ke tempat kejadian Bang, dengan izin dari Allah saya yakin kita dapat membongkar kasus ini walau sudah 8 tahun silam." Faizar dengan tenang berbicara kepada Rayza. Rayza begitu kenal dengan Adik iparnya ini. Se-khawatir-khawatir nya dia, dia tetap tenang dan tidak menunjukkan kekhawatiran itu.
Namun kali ini Rayza dapat melihat jelas ke-khawatiran Faizar terhadap Faya. Walau Faizar berbicara dengan tenang tapi Rayza tau adik iparnya ini sangat khawatir terhadap Adiknya, Faya.
"Ayo, Faya harus segera dibebaskan. Dia tidak bersalah akan ini. Saya kira permasalahan ini telah selesai." Rayza juga tidak tenang akan ini semua, dia harus membebaskan sang Adik.
******
Di lain tempat, kediaman keluarga Smith...
"Nek, kenapa Hamka dijemput sama Om Layza?" Hamka bertanya kepada Liza. Dimana Umma dan Abi nya? Kenapa Rayza yang menjemputnya tadi?
"Umma sama Abi lagi ada urusan sayang." Liza menyembunyikan tentang kejadian sebenarnya, dia tidak ingin melihat sang cucu sedih.
"Hamka nginap sama Nenek ya di sini?" Liza berusaha membujuk cucunya.
"Tapi Hamka pengen sama Umma sama Abi, Nek." Hamka tetap tidak ingin menginap bersama neneknya.
Liza sudah dari tadi berusaha membujuk sang cucu untuk tinggal bersamanya untuk sementara, sebelum Faya dibebaskan dan dinyatakan tidak bersalah. Tapi nihil, Hamka tetap tidak mau.
"Nanti kita ke makam Kakek."
"Kalau begitu Hamka mau nginap di lumah Nenek." Hamka akhirnya setuju untuk menginap dirumah neneknya sementara waktu.
Makam Kakek?
Siapa yang meninggal?
Alex, dia telah meninggal 1 tahun lalu. Alex meninggal akibat serangan jantung tiba-tiba. Sebenarnya sudah lama dia mengidap penyakit jantung, hanya saja semuanya dia sembunyikan dari keluarganya.
Di hari itu Faya menangis tanpa henti, dia telah kehilangan Ayah hebatnya, dia telah kehilangan Ayah yang sangat dia sayangi.
Semua orang berduka atas kepergian Alex, termasuk orang-orang yang mengenalnya, baik itu dari dari luar negeri ataupun dalam negeri.
Di hari itu juga seluruh kenalan papanya datang ke rumah untuk melihat pemakaman sang papa. Bahkan sahabat Papa nya yang berada di London ikut hadir untuk menghadiri pemakaman alex. Sesibuk-sibuknya sahabat papanya itu, dia masih sempat hadir ke pemakaman sang sahabat, walau setelah pemakaman dia langsung terbang kembali ke london.
*******Sementara Faizar dan Rayza telah sampai ke tempat kejadian 8 tahun silam. Di sana Sangatlah sepi, hanya ada rumah-rumah yang tidak dihuni, karena 1 tahun ini tempat itu harus dikosongkan akibat akan dibuat lahan pembangunan mall, walau sampai sekarang pembangunannya belum sama sekali dimulai.
"Bagaimana kita dapat tau tentang kasus ini?" Rayza bingung, sama sekali tidak ada lagi orang disini untuk ditanyai, jadi bagaimana mungkin mereka bisa mendapatkan bukti tentang ini semua.
"Kita cari orang kepercayaan Fazza." Tiba-tiba terlintas dipikiran Faizar, Jika dulu Faya sempat menceritakan tentang dia menyuruh orang kepercayaannya untuk mengawasi Bapak yang telah ditabrak oleh Faya.
"Ke kantor polisi sekarang. Kita tanya siapa namanya." Rayza langsung masuk kedalam mobil diikuti Faizar. Percayalah untuk hal ini Rayza sama khawatirnya dengan Faizar.
*****
"Siapa nama orang kepercayaan mu yang kamu suruh 8 tahun lalu untuk memantau kondisi Pak Toni?" Rayza bertanya dengan tidak santainya.
"Kevin, dia Kevin. Dulu dia kerja sebagai pengawal Papa, setelah kejadian itu aku masih berinteraksi dengannya, tapi setelah aku masuk pesantren aku tidak tau lagi dia di mana." Faya menjelaskan tentang identitas orang suruhannya. Setelah mendengar penjelasan Faya, Rayza segera berlalu meninggalkan Faizar. Jika Faizar tipe orang yang baperan maka percayalah, Faizar akan menyumpah serapahi Rayza. Tapi tidak, Faizar tipe orang yang kalem.
"Aku pulang dulu, untuk mencari bukti tentang ini semua." Faizar mengelus pucuk kepala sang istri yang terbalut jilbab. Faya tersenyum menatap sang suami.
"Iaz janji harus baik-baik saja. Jika dalam mencari bukti ini akan terjadi sesuatu kepada kalian, lebih baik aku tetap dipenjara walau tidak salah, daripada Iaz sama Abang kenapa-napa." Faya memiliki firasat buruk terhadap dua orang kesayangannya ini.
"Insyaallah dengan izin Allah, kami akan baik-baik saja." Faizar mencium kening Sang istri.
Bersambung.....
📌Tidak ada kebucinan Faizar dan Faya
05 November 2023
Publish: 14 Desember 2023
800 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)
Short Story©Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang •Plagiat? Dosa! ⚠️TAHAP REVISI⚠️ (SELESAI) = Sudah di Revisi ✔️ = Belum Revisi (Sebelum baca, harap Follow terlebih dahulu. Setelah baca, harap berikan votment.) Bismillahirrahmanirrahim, saya buka cerita ini deng...