8) MSGN (SELESAI)

16.3K 840 14
                                    

Alangkah lebih baik vote nya di pencet dulu⭐
Biar saya makin semangat buat cerita nya😁☝️

Alangkah lebih baik vote nya di pencet dulu⭐Biar saya makin semangat buat cerita nya😁☝️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*************

Ummi Ziana dan Faya segera ke pasar, pasarnya tidak jauh dari ponpes. Disepanjang perjalanan, mereka hanya diam-diam saja, sebelum Ummi Ziana memecahkan keheningan.

"Temen kamu satunya mana?" tanya Ummi Ziana yang masih dengan berjalan.

"Lagi di dapur Ummi, sebenarnya hari ini kata Syafiah jadwal kami masak, tapi aku nggak bisa masak, jadi disuruh diam di kamar," jawab Faya dengan menunduk.

"Tak apa nanti belajar," ucap Ummi Ziana dengan senyuman, Faya menganggukkan kepalanya.

"Jam segini pasar ada ya Ummi?" tanya Faya yang telah mengalihkan pembicaraan.

"Iya, kalau di daerah sini pasar pagi ada, pasar siang ada, pasar sore juga ada, bahkan pasar malam juga ada."

Tak terasa Ummi Ziana dan Faya sudah sampai di pasar. Ummi Ziana mulai mencari bahan-bahan makanan dan dibantu oleh Faya.

Setelah beberapa saat kemudian, akhirnya Ummi Ziana sudah selesai berbelanja dengan Faya. Terlihat ada 3 kantong kresek besar dan penuh yang berisikan berbagai bahan makanan. Setelah dirasa cukup, mereka langsung bersiap-siap untuk pulang.

"Biar Faya yang bawa," ucap Faya, lalu segera mengangkat 3 kantong kresek yang besar dan penuh itu. Sangat berat, apalagi barangnya bermacam-macam, namun tidak mungkin juga Faya membiarkan Ummi Ziana membawa semuanya.

"Biar Ummi satu Faya," ucap Ummi Ziana, dia tidak enak dengan Faya. Ummi Ziana tau, kantong kresek besar itu berat.

"Tidak usah Ummi, biar Faya saja semuanya, Ummi jalan duluan saja," ujar Faya yang tidak membiarkan Ummi Ziana membawa sedikit barang pun.

"Tapi Faya, itu berat."

"Tidak apa-apa Ummi. Ummi jalan duluan aja," ucap Faya, dan akhirnya mau tak mau ummi berjalan duluan dengan perasaan tidak enak hati, hingga pertengahan jalan Ummi Ziana berhenti dan Faya juga ikut berhenti.

"Kenapa Ummi?" tanya Faya.

"Faya tunggu di sini ya, Ummi ke sana dulu," ucap Ummi Ziana dan Faya mengangguk.

Ummi Ziana berjalan ke arah sebuah toko dan masuk ke dalamnya, sementara Faya duduk di pinggir jalan di batu-batuan kecil sambil menunggu Ummi Ziana. Setelah beberapa saat, akhirnya Ummi Ziana keluar di dari dalam toko membawa sebuah kantong kresek yang sedikit besar.

"Biar Faya yang bawa, Ummi," ucap Faya yang hendak mengambil kantong dari tangan Ummi Ziana, namun dihentikan oleh Ummi Ziana.

"Ini biar Ummi," ucap Ummi Ziana. "Tidak ada penolakan Faya, ayo," lanjut Ummi Ziana, yang langsung kembali melanjutkan perjalanan, dengan Faya yang mengekor di belakangnya.

Mualafnya Seorang Gadis Nakal (End-Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang