Author Pov
" Bagaimana keadaan sahabat saya dok?" Tanya Jisoo khawatir dengan air mata yang terus mengalir
" Saat ini sahabat kamu mengalami luka yang cukup serius di kepalanya akibat benturan yang cukup keras hingga mengalami pendarahan, dan kondisinya sedang kritis dan memerlukan banyak darah B . Tapi sayangnya rumah sakit ini sedang mengalami kekurangan stok darah tersebut untuk sahabat kamu " Jelas sang dokter membuat kami terkejut terutama orang tua Rose.
" Lakukan sesuatu dok demi menyelamatkan putri saya" Ucap Eomma Rose sambil menggoyangkan tubuh dokter tersebut.
" Sebaiknya tolong cepat carikan pendonor darah yang cocok dengan golongan darah putri anda agar bisa secepatnya kita melakukan tindakan kepada putri anda" Ucap sang dokter.
" Biar saya saja dok . Golongan darah saya sama dengan pasien " Ucap Jisoo memohon.
" Tidak perlu karna ini pasti salah musuh geng mu dan saya tidak sudi ada darah kamu di anak saya " Ucap Samchon Minho
" Tapi Samchon tolong pikirin keadaan Rose sekarang karna semakin lama kita nggak dapat donor darah maka semakin terancam nyawa Rose " Ucap Irene dengan bercucuran air mata.
" Saya masih bisa cari orang lain dibandingkan harus menerima darah dari adik kamu " Ucap Appa Rose dengan tegas .
Ceklek
" Dokter keadaan pasien semakin drop dan detak jantungnya semakin melemah" Ucap suster yang keluar dari ruangan ICU
" Sebaiknya cepat ambil keputusan sebelum nyawa anak anda tidak tertolong. Saya permisi" Ucap sang dokter sebelum masuk ke dalam ruangan ICU kembali.
" Imo aku mohon izinkan Jisoo untuk menolong Rose sebelum semuanya terlambat. Dan Irene yakin kejadian ini murni tidak ada sangkut pautnya dengan Jisoo " Ucap Irene yang sampai bersimpuh di kaki Eomma Rose yang sedari tadi menangis .
Tiba - tiba 2 anak buah Appa Rose masuk dengan tergesa-gesa dan langsung menyampaikan laporan kepada Appa Rose
" Kami minta maaf bos karna tidak bisa menemukan pendonor darah yang cocok dengan Nona Rose . Dan kami pun sudah mencari stok darah B di semua rumah sakit yang hasilnya tidak ada juga bos " Jelas salah satu anak buah tersebut sambil menunduk.
" BRENGSEK. SEKARANG KALIAN PERGI DARI HADAPAN SAYA " Marah Appa Rose sambil memukul dinding rumah sakit hingga tangannya berdarah.
" Yeobo tenanglah sebaiknya kita terima bantuan Jisoo saat ini aku mohon demi anak kita hiks hiks " Ucap Eomma Rose berusaha menenangkan suaminya tersebut.
Ceklek
" Permisi. Apakah sudah ada pendonor darah untuk pasien ? " Tanya suster sambil menatap semua orang.
" Saya suster " Ucap Jisoo dengan tegas yang membuat semua atensi tertuju pada dirinya
" Baiklah mari ikut saya ke ruangan" Ucap suster sambil berjalan mendahului dan langsung diikuti oleh Jisoo
" Mianhe Chaeyoung Appa tidak bisa membantumu hiks hiks " Tangis Appa Rose saat berada di pelukan istrinya.
" Lebih baik kita obati luka tanganmu dulu . Kalian bisa kan jaga ruangan Rose sebentar?" Ucap Eomma Rose sambil menatap Chaesoo Cs.
" Ne imo kami akan menjaganya" Balas Joy mewakili sahabatnya.
Di sisi lain
" Dia benar-benar sudah memancing amarahku " Ucap seseorang di sela tangisannya.
" Hey tenanglah karna ini bukan saatnya untuk kita membalas dendam atas perbuatannya" Ucap orang yang berusaha menenangkannya.
" Tapi ini semua nggak bisa dimaafkan. Dan dia sudah berani mencelakai sahabatku" Ucapnya dengan penuh penekanan
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita Dan Cinta
Teen Fiction"Jisoo Ya Kamu kasih aku harapan tapi kamu sendiri yang ngehancurin harapan aku . Kalo tau bakal kaya gini aku berharap kita dulu nggak pernah dipertemukan!" " Rose dengerin penjelasan aku juga bingung sama perasaan aku sendiri. Di satu sisi aku tak...