CHAPTER 24

206 19 6
                                    

Author Pov

" Bagaimana keadaan sahabat saya dok?" Tanya Jisoo khawatir dengan air mata yang terus mengalir

" Saat ini sahabat kamu mengalami luka yang cukup serius di kepalanya akibat benturan yang cukup keras hingga mengalami pendarahan, dan kondisinya sedang kritis dan memerlukan banyak darah B . Tapi sayangnya rumah sakit ini sedang mengalami kekurangan stok darah tersebut untuk sahabat kamu " Jelas sang dokter membuat kami terkejut terutama orang tua Rose.

" Lakukan sesuatu dok demi menyelamatkan putri saya" Ucap Eomma Rose sambil menggoyangkan tubuh dokter tersebut.

" Sebaiknya tolong cepat carikan pendonor darah yang cocok dengan golongan darah putri anda agar bisa secepatnya kita melakukan tindakan kepada putri anda" Ucap sang dokter.

" Biar saya saja dok . Golongan darah saya sama dengan pasien " Ucap Jisoo memohon.

" Tidak perlu karna ini pasti salah musuh geng mu dan saya tidak sudi ada darah kamu di anak saya " Ucap Samchon Minho

" Tapi Samchon tolong pikirin keadaan Rose sekarang karna semakin lama kita nggak dapat donor darah maka semakin terancam nyawa Rose " Ucap Irene dengan bercucuran air mata.

" Saya masih bisa cari orang lain dibandingkan harus menerima darah dari adik kamu " Ucap Appa Rose dengan tegas .

Ceklek

" Dokter keadaan pasien semakin drop dan detak jantungnya semakin melemah" Ucap suster yang keluar dari ruangan ICU

" Sebaiknya cepat ambil keputusan sebelum nyawa anak anda tidak tertolong. Saya permisi" Ucap sang dokter sebelum masuk ke dalam ruangan ICU kembali.

" Imo aku mohon izinkan Jisoo untuk menolong Rose sebelum semuanya terlambat. Dan Irene yakin kejadian ini murni tidak ada sangkut pautnya dengan Jisoo " Ucap Irene yang sampai bersimpuh di kaki Eomma Rose yang sedari tadi menangis .

Tiba - tiba 2 anak buah Appa Rose masuk dengan tergesa-gesa dan langsung menyampaikan laporan kepada Appa Rose

" Kami minta maaf bos karna tidak bisa menemukan pendonor darah yang cocok dengan Nona Rose . Dan kami pun sudah mencari stok darah B di semua rumah sakit yang hasilnya tidak ada juga bos " Jelas salah satu anak buah tersebut sambil menunduk.

" BRENGSEK. SEKARANG KALIAN PERGI DARI HADAPAN SAYA " Marah Appa Rose  sambil memukul dinding rumah sakit hingga tangannya berdarah.

" Yeobo tenanglah sebaiknya kita terima bantuan Jisoo saat ini aku mohon demi anak kita hiks hiks " Ucap Eomma Rose berusaha menenangkan suaminya tersebut.

Ceklek

" Permisi. Apakah sudah ada pendonor darah untuk pasien ? " Tanya suster sambil menatap semua orang.

" Saya suster " Ucap Jisoo dengan tegas yang membuat semua atensi tertuju pada dirinya

" Baiklah mari ikut saya ke ruangan" Ucap suster sambil berjalan mendahului dan langsung diikuti oleh Jisoo

" Mianhe Chaeyoung Appa tidak bisa membantumu hiks hiks " Tangis Appa Rose saat berada di pelukan istrinya.

" Lebih baik kita obati luka tanganmu dulu . Kalian bisa kan jaga ruangan Rose sebentar?" Ucap Eomma Rose sambil menatap Chaesoo Cs.

" Ne imo kami akan menjaganya" Balas Joy mewakili sahabatnya.

Di sisi lain

" Dia benar-benar sudah memancing amarahku " Ucap seseorang di sela tangisannya.

" Hey tenanglah karna ini bukan saatnya untuk kita membalas dendam atas perbuatannya" Ucap orang yang berusaha menenangkannya.

" Tapi ini semua nggak bisa dimaafkan. Dan dia sudah berani mencelakai sahabatku" Ucapnya dengan penuh penekanan

Antara Kita Dan Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang