Author Pov
Di kantin rumah sakit
Sudah ada Jennie, Lisa, Irene, Jisoo, Joy dan Yeji yang duduk di meja yang sama .
" Adek ini di makan dulu abis itu kita pulang ya " Ucap Irene kepada Jisoo yang sedari tadi hanya memainkan makanannya.
" Aku nggak mau pulang Unnie " Lirih Jisoo dengan tatapan kosong
" Unnie mohon kali ini jangan bantah omongan Unnie . Karena ini semua buat kondisi kamu juga " Ucap Irene yang sedikit kesal karna sikap keras kepala Jisoo.
" Stop Joy biarkan mereka berdua yang selesain masalah mereka " Ucap Jennie menahan Joy.
Brakk
" Aku nggak papa dan stop memperlakukan aku seperti orang lemah Unnie " Bentak Jisoo setelah menggebrak meja cukup keras.
" Tapi kamu juga liat kondisi dan jangan egois Jisoo" Marah Irene yang ikut tersulut emosi.
" Egois ? Aku egois karna pilih ngejaga Rose yang sedang berjuang demi hidupnya ketimbang pulang dan istirahat di rumah iya " Sarkas Jisoo yang setelahnya langsung pergi.
" Adek" Teriak Irene dengan air mata yang mengalir .
" Jisoo udah benar - benar kelewatan" Ucap Jennie yang ingin mengejar Jisoo.
" Baby biarin Jisoo tenangin diri dulu dan jangan memperburuk keadaan saat ini" Ucap Lisa sambil menahan lengan Jennie.
" Berarti kamu membenarkan sikap Jisoo tadi . Iya " Kesal Jennie dengan nafas yang memburu.
" Bukan gitu tapi saat ini Jisoo lagi di kuasai sama emosinya karna khawatir sama keadaan Rose dan dia masih merasa bersalah karna kejadian yang menimpa Rose. Dan di satu sisi Irene Unnie pun nggak salah karna khawatir sama kondisi Jisoo " Jelas Lisa memberi pengertian kepada Jennie yang sontak membuatnya berpikir .
" Lebih baik kamu tenangin Irene Unnie biar aku yang menghampiri Jisoo" Ucap Lisa sambil mengusap rambut Jennie .
" Ne mianhe " Ucap Jennie sebelum pergi menghampiri Irene yang sedang menangis.
" Jen apa Unnie salah karna mengkhawatirkan Jisoo hiks hiks " Ucap Irene di sela tangisnya.
"Unnie nggak salah dan wajar Unnie khawatir sama kondisi Jisoo karna Jisoo adek Unnie. Mungkin perasaan Jisoo lagi berkecamuk karna keadaan makanya dia nggak sengaja marah sama Unnie " Ucap Jennie sambil memeluk Irene.
"Benar ucapan Jennie , Unnie nggak salah kok dan keadaan Jisoo aja yang bikin dia ngerasa tertekan dan emosi . Jadi Unnie jangan terlalu pikirin omongan Jisoo tadi " Ucap Joy menimpali.
" Ne Unnie , Jisoo mungkin sedang panas kepalanya . Seharusnya tadi Unnie pesankan Jisoo es krim biar dingin " Ucap Yeji polos sambil memakan es krim yang di pesannya.
" Yeji" Ucap Joy dengan tatapan tajamnya.
" Apa ? Lo mau ? " Ucap Yeji sambil menyodorkan sendok berisi es krim kepada Joy.
" Sumpah pengen rasanya gw bius nih bocah biar diem " Kesal Joy yang sama sekali tidak dipedulikan Yeji.
" Hahaha ne gomawo semuanya kalian memang sahabat yang terbaik buat Unnie " Ucap Irene dengan kekehannya.
" Saatnya berpelukan " Teriak Seulgi yang tiba-tiba muncul didepan mereka berempat dan langsung memeluk erat keempatnya.
" Yakk Ugi aku tidak bisa bernafas" Kesal Jennie sambil memukul lengan Seulgi.
" Ehehe mianhe mandu . Tapi gw rasa lo bukan sesak karna pelukan gw tapi hidung lo kehimpit sama pipi lo . Hahaha" Ledek Seulgi sambil menangkup pipi Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kita Dan Cinta
Teen Fiction"Jisoo Ya Kamu kasih aku harapan tapi kamu sendiri yang ngehancurin harapan aku . Kalo tau bakal kaya gini aku berharap kita dulu nggak pernah dipertemukan!" " Rose dengerin penjelasan aku juga bingung sama perasaan aku sendiri. Di satu sisi aku tak...