CHAPTER 30

202 18 0
                                    

Seminggu kemudian

Author Pov

" Huft jujur aja gw masih nggak nyangka sama kejadian yang lo ceritain waktu itu" Ucap Jisoo sambil terus mengingat cerita yang dituturkan oleh semua sahabatku

" Dan yang paling nggak masuk akal tuh ya karna rencana dan penjahatnya tuh si bayi mandu sama si tengil itu yang susun semuanya secara rapih dan mulus banget" Ucap Wendy sambil memperhatikan Jenlisa yang sedang menjahili Yeji dan Rose.

" Ya karna itu jangan pernah menilai orang hanya dari tampangnya aja .Contoh nyatanya ya mereka berdua " Ucap Ryujin ikut menimpali.

" Yakkk Jendeuk balikin apel gw" Teriak Rose saat buah apel miliknya di ambil oleh Jennie.

" Ouh lo mau ? Nih " Ucap Jennie sambil memperlihatkan apel kunyahannya yang berada di lidah .

" Aaaa Chicu " Rengek Rose sambil bergelayut di lengan Jisoo.

" Yakk Jubran mending lo beli sendiri sono apelnya " Ucap Jisoo kepada Jennie.

" Ishh pelitnya lagian gw minta satu juga . Toh lo juga biasanya makan pisang " Ucap Jennie sambil terus memakan apel di tangannya.

" Yakk lo pikir gw monyet !" Kesal Rose.

" Ya satu spesies lah . Gw ambil ini yah " Ledek Lisa yang setelahnya langsung mengambil bubur milik Yeji .

" Bye -bye bocah kosong " Ucap Jenlisa yang setelahnya langsung berlari kabur meninggalkan ruangan.

" Yakk Jennie/Lisa" Teriak Yeji dan Rose bersamaan.

" Pfftt bhahaha " Tawa Chaesoo Cs.

" Ekhem seru banget kayaknya" Ucap Eomma Rose yang baru sampai.

" Biasalah Imo kelakuan Jenlisa yang suka jailin mereka berdua " Ucap Irene yang sudah lelah dan pusing dengan kelakuan Chaesoo Cs.

" Bener - bener mereka berdua tuh definisi jodoh adalah cerminan diri sendiri " Ucap Appa Rose dengan kekehannya.

" Annyeong Samchon, Imo " Sapa Jisoo dengan ramah.

" Hy baby gimana kondisi kamu ?" Ucap Appa Rose tanpa membalas sapaan Jisoo.

"Seperti yang Appa liat " Ketus Rose saat melihat sikap Appa nya yang bersikap acuh kepada Jisoo.

" Chaeyoung" Ucap Jisoo dengan lembut.

" Aku sudah jauh lebih baik " Ucap Rose yang menjawab ulang pertanyaan Appa nya.

" Ah ya Eomma kapan aku bisa pulang? " Ucap Rose dengan memeluk tubuh Eommanya.

" Memangnya kenapa ? Apakah dokter dan perawat disini menyeramkan?" Ucap Eomma Rose dengan pertanyaan randomnya.

" No Eomma. Aku cuma udah bosen sama ruangan serba putih dan bau obat di seluruh ruangan ini . " Jelas Rose kepada Eommanya.

" Ne dan aku selalu merasa ingin muntah karna bau obat yang benar-benar aneh" Ucap Yeji menimpali yang memang kebetulan dirawat bersebelahan dengan Rose di satu ruangan yang sama.

" Yakk menurut kalian rumah sakit seluruh dindingnya harus berwarna pelangi gitu? " Ucap Joy dengan kesal.

" Dan rumah sakit kalo nggak bau obat mau bau apa ? Kemenyan?" Ucap Wendy menimpali.

" Wah ide bagus tuh Joy , nanti biar aku sampaikan ke dokternya langsung. Biar rumah sakit ini lebih ceria dan ya jangan lupa tambahkan gambar bunga agar lebih indah " Ucap Rose dengan mata berbinar.

" Ah ya Rose biar aku yang kasih pengharum ruangan di rumah sakit  biar para pasien jadi betah dirawat disini" Ucap Yeji dengan riangnya.

" Sumpah nih dua bocah" Ucap Joy sambil menggulung lengan  bajunya hingga setengah lengan.

Antara Kita Dan Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang