Perlu di ingatkan ⚠️
ini hanya cerita fiksi belaka, tidak ada hubungannya dengan dunia asli. ini murni dari karangan author sendiri.***
"Kalian bakal mati." Ucap Danu mengulang kalimatnya yang tadi.
"Mati itu di tangan Tuhan, bukan di tangan kamu." Sewot Kinan.
"Eh Ghina Ghina woi." Pekik crew ketika melihat Ghina mencekik lehernya sendiri.
Tim Uji Nyali yang lagi berusaha menyadarkan Danu, Tiba-tiba teralihkan sama teriakan crew. Mereka melihat Ghina yang mencekik lehernya sendiri dengan tangan, tubuh Ghina juga tiba-tiba menjadi bersandar ke tembok.
Beberapa crew berusaha melepaskan tangan Ghina dari leher Ghina.
Ghina sendiri juga bingung, kenapa tiba-tiba tangannya bergerak sendiri dan mencekik lehernya.
Sastra dan Kinan lantas menghampiri Ghina yang tengah kesakitan. Sedangkan Aji dan Irina berusaha mengeluarkan sosok pocong dari tubuh Danu.
"Nu lawan Nu." Titah Irina pada batin Danu.
Karena demi apapun sosok pocong ini susah banget buat di keluarkan, mana ketawanya makin keras melihat Ghina yang mencekik dirinya sendiri."Jangan sampai saya keluarkan anda secara paksa ya. Anda tau kan apa akibatnya kalau di keluarin secara paksa." Ancam Aji.
Tubuh Danu seketika ambruk ke bawah, untung aja langsung di tahan Aji sama Irina. "Kuat banget tu pocong." Ucapnya ngos-ngosan.
Sedangkan di lain sisi, mereka masih sibuk melepaskan tangan Ghina dari leher Ghina sendiri.
"Ini bunuh diri nih." Cerca Bintang ketika ia melihat sosok yang ingin mencelakai Ghina.
Ghina menutup matanya, cekikan tangannya semakin kuat, ia jadi makin susah buat bernafas. "T - tolong." Rintih Ghina.
"Heh lo kalau mati jangan ajak ajak orang dong." Sungut Kinan.
"Kami nggak peduli ya lo mati kenapa, lepasin nggak cekikan nya?" Sambung Kinan marah.
"Kak terus berdoa Kak." Pinta Bintang pada Ghina.
Ghina mengangguk pelan, ia mulai melafalkan doa agar tangannya tidak bergerak sendiri.
Aji, Irina, dan Danu langsung menghampiri Ghina. Setelah di bantu Aji akhirnya Ghina berhasil melepaskan tangannya sendiri.
"Kasih minum." Pinta Irina pada salah satu crew.
Setelah dikasih air putih, Ghina langsung meneguknya hingga tersisa setengah botol.
"Kamu gapapa Kak?" Tanya Kinan.
Ghina mengangguk sambil mengatur nafasnya agar kembali normal.
"Coba kita keluar dulu dari ruangan ini." Suruh Irina.
Kameramen, crew, dan tim Uji Nyali langsung keluar dari ruangan tadi. Ghina di jaga Kinan dan Bintang di sampingnya, sedangkan di belakang mereka ada Sastra dan Danu.
—
"Kacau nih." Ujar Irina sambil menggelengkan kepalanya.
"Tadi aku liat sosoknya Mah, dia kayak marah gitu sama Kak Ghina." Ucap Bintang.
Ghina yang di sebut namanya menatap Bintang dengan tatapan bingung sekaligus takut.
"Apa mungkin mereka jadi agresif gara-gara Rajanya bergerak? Kata pocong tadi kan kalau Raja sudah bergerak, mereka harus lari." Ungkap Aji.

KAMU SEDANG MEMBACA
Uji Nyali
ParanormalEntahlah bingung, antara menyesal atau tidak karena sudah menerima itu. Karena Ghina merasa hidupnya semakin aneh sejak menerima ajakan collab tersebut.