Perlu di ingatkan ⚠️
ini hanya cerita fiksi belaka, tidak ada hubungannya dengan dunia asli. ini murni dari karangan author sendiri.***
Sehabis ngatain Ghina tuli, Braga langsung menghilang dari pandangan Ghina.
"Apasih?!"
"Ngeselin banget itu hantu! mana pemarah banget lagi!" gerutu Ghina.Ting!
Ponsel Ghina berbunyi dan menyala, tanda ada pesan masuk.
Pupil mata Ghina membesar dan mulutnya terbuka lebar. Demi apa?! yang mengirimnya pesan adalah A Sastra?!. Setelah Ghina meminta Sastra untuk menyimpan nomer milik Ghina dan setelah itu mereka tidak ada chattan lagi karena Ghina juga malu untuk mengirim pesan duluan, dan sekarang A Sastra malah mengirim pesan terlebih dulu pada Ghina!!!.
Ghina melompat ke kasur dan jingkrak-jingkrak kesenangan sambil memeluk ponsel miliknya dengan erat.
Ghina berbaring karena capek jingkrak-jingkrak. Ghina mengatur napasnya sebentar lalu menyalakan kembali ponselnya dan mulai membalas pesan A Sastra.
──
A Sastra Uji Nyali
Ghin
kenapa A?
──
"Keliatan judes nggak sih balasan aku?"
Ghina membaca kembali balasan yang ia kirim ke Sastra. "Nggak kok, pas aja. Nggak terlalu keliatan sukanya."Ghina tiba-tiba teringat dengan omongan Kinan kemarin pas jogging sama dia. A Sastra kan gampang baper sama cewek, apa berarti Ghina harus kasih perhatian ke Sastra mumpung saat ini dia lagi chattan?.
Mumpung balasan Ghina belum dibaca sama A Sastra, Ghina ingin mengirim pesan lagi ke A Sastra, seperti; A sudah makan belum?, A gimana harinya?, A mau jalan nggak?.
Ghina menggeleng dengan cepat. "Nggak, nggak! jangan gila Ghina!" Ghina kembali menghapus pesannya.
──
A Sastra Uji Nyali
bintang bilang, dia lagi merasakan
hawa negatif ada di sekitar lulu kaga kenapa napa kan?
──
Ghina membaca pesan yang dikirim A Sastra. "Hawa negatif? Braga maksudnya?" gumam Ghina.
"Jangan kasih tau ke dia bahwa aku muncul dihadapanmu lagi."
Lagi-lagi Ghina kaget dengan kemunculan Braga yang selalu tiba-tiba, sampai ponsel yang ia pegang nih hampir ke lempar.
"Kamu bisa nggak sih, kalau muncul jangan bikin kaget!" omel Ghina ke Braga.
"Jangan kasih tau ke dia bahwa aku muncul dihadapanmu lagi."
Braga kembali mengulangi apa yang ia ucap tadi.
"Nggak mau! kasih tau ah."
Ghina berpura-pura ingin mengetikkan sesuatu ke ponselnya.
Braga terlihat ingin menyentuh tangan Ghina, tetapi sayangnya tidak bisa karena tembus. "Ghina kumohon."

KAMU SEDANG MEMBACA
Uji Nyali
ParanormalEntahlah bingung, antara menyesal atau tidak karena sudah menerima itu. Karena Ghina merasa hidupnya semakin aneh sejak menerima ajakan collab tersebut.