Video rekaman cctv dimana Rangga dan Nahida berantem di depan kamar kos, viral ke seluruh murid sekolah dari kelas satu hingga kelas tiga. Dan sekarang ini, sosok Rangga yang dikenal baik oleh banyak murid, menjadi seseorang yang paling disorot oleh mereka hari ini. Ada bermacam-macam reaksi dari banyaknya siswa di sekolah setelah video itu tersebar, banyak orang yang menggunjingnya dari belakang, berspekulasi tentang apa yang sebenarnya terjadi, bahkan ada juga yang mencari informasi tentang sosok perempuan bernama Nahida itu.
Video itu menjadi perbincangan publik di sekolah selama tiga hari penuh, hingga akhirnya sosok perempuan dalam video itu sudah bisa kembali berangkat ke sekolah seperti biasanya.
Kali ini, Nahida berangkat ke sekolah bersama kakak sepupunya, Anissa, dan ia mendorong adiknya yang menggunakan kursi roda itu sampai ke depan puntu kelas. Tentu saja saat ini dia juga menjadi sorotan murid-murid di sekolahnya sama seperti yang dialami oleh Rangga kemarin, hanya saja kali ini mereka merasa kasihan dengan Nahida atas kondisinya saat ini.
"Eh, Nahida, udah sembuh nih ceritanya?" tanya Kiara basa-basi, teman sekelasnya.
"Ya belum lah, tapi seenggaknya udah lebih mendingan, gara-gara kalian dateng ke rumah gue kemaren, hehe."
"Da, ntar lo pulang jam berapa?" tanya Anissa yang masih ada di situ.
"Jam 3."
"Okeyyy."
"Kakak lo, Da?" tanya Lisa.
"Sepupu, lo sih kemaren gak dateng ke rumah gue, jadi gak tahu deh."
Tiba-tiba, Nayla dan Vivi berjalan beriringan masuk ke kelas, dan mereka terkejut melihat Nahida kini sudah bisa berangkat sekolah.
"Oyy, Da, tadi gue papasan sama kakak lo ... Katanya dia nitipin lo ke gue sama Vivi, jadi hari ini lo harus nurut sama kita berdua."
"Bukan gitu, tapi itu artinya lo harus traktir gue makan soto di kantin."
Teman-temannya kini sudah sedikit tahu tentang bagaimana hubungan Nahida dan Rangga karena video itu. Tetapi mereka tidak tahu bahwa ini sebenarnya hanya settingan belaka, dan mereka juga tak tahu jika video itu Vivi lah yang menyebarkannya. Jadi, dia baru bisa mengobrol tentang hal itu saat sudah sepi. Namun sayangnya, kini teman-temannya sedang duduk mengelilinginya, karena mereka juga penasaran tentang apa yang sebenarnya terjadi.
"Da, soal video yang lagi rame itu beneran?" tanya Kiara.
"Video apa?" tanya Nahida pura-pura tidak mengetahuinya.
"Itu, waktu lo putus terus ribut sama Rangga ... Eh, dia beneran sekamar sama cewek apa enggak sih? Kok kabarnya ini cuma salah paham aja deh."
"Salah paham? Maksud lo?"
"Dia bilang kalo dia lagi nganterin makanan ke kos kakaknya, mampir bentar ... Eh tau-tau lo dateng entah darimana, dan ya gitu deh, salah paham doang katanya ... Bahkan dia juga bilang kalo lo gak mau dengerin penjelasan dia, asal bilang putus tanpa tahu apa yang sebenernya terjadi."
Nahida benar-benar terkejut mendengar hal itu, ternyata apa yang dikatakan Anissa kemarin memang benar bisa terjadi.
"Hehe, gue gak tahu juga sih ini salah paham atau bukan ... Tapi yang jelas gue udah putus sama dia, dan ... Gue gak mau bahas dia lagi."
"Harusnya lo dengerin penjelasan dia dulu dong, Da ... Kalo kaya gini caranya, malah nanti bisa jadi dia dendam sama lo."
Vivi yang mendengar hal itu langsung menyahut perkataan Kiara.
"Udah, Nahida lagi sedih, lagi sakit juga ... Mungkin lain waktu kalian bisa ngobrol soal ini, di waktu yang lebih baik, tapi yang jelas bukan hari ini."
"Iya, Ra ... Gue tahu kok maksud lo itu baik, tapi please ya, jangan ngobrol soal itu sekarang," tambah Nahida.
"Iya Da, sorry ... Tapi besok kalo misal lo udah mau cerita, gue bakal lebih percaya sama apa yang lo bilang daripada omongan Rangga."
"Iya, makasih."
Bel masuk pun tiba-tiba berbunyi, itu artinya jam kegiatan belajar pun di mulai. Hari ini, adalah hari kamis, dimana mata pelajaran pertama adalah Pendidikan Agama Islam.
"Vi, gue pinjem catatan lo dong ... Mau gue salin."
"Nih," balas Vivi sembari menyodorkan buku tulisnya.
Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa kini sudah memasuki jam istirahat yang ke dua, jam istirahat yang memiliki waktu sedikit lebih lama. Nahida, Vivi, dan Nayla pergi ke kantin seperti biasanya. Kali ini, Nayla lebih memilih untuk menemani Nahida daripada menjalankan rutinitas hariannya yang selalu mengobrol dengan Billy di jam istirahat, dan itu membuat Nahida dan Vivi merasa heran.
Soto ayam dan segelas es jeruk kini sudah ada di hadapan Nahida yang duduk di kursi roda, kali ini Nayla yang mentraktirnya. Namun, rasa senang dan nafsu makannya tiba-tiba menghilang ketika ia melihat sosok Rangga yang juga datang ke kantin. Bagaimana tidak, dirinya melihat mantan pacarnya itu asyik tertawa bersama teman-teman sekelasnya seolah kemarin sama sekali tidak terjadi apa-apa.
"Nay, Rangga tahu gak sih kalo gue kecelakaan?" tanya Nahida.
"Mungkin tahu, tapi gue rasa dia malu buat ketemu sama lo ... Secara kemarin lo udah nampar dia, entah malu sama lo atau malu dilihat orang kalo ketemu sama lo."
"Vi, apa yang diomongin Kiara tadi beneran?"
"Iya, sesuai sama apa yang Kiara omongin tadi ... Dan karena dia punya reputasi yang baik di sekolah, banyak yang lebih percaya sama dia."
Air mata Nahida keluar tiba-tiba.
"Kenapa jadi kaya gini? Padahal kan rencananya nggak begini."
"Sorry Da, gue nggak bisa ngapa-ngapain kemarin ... Soalnya kalau gue bantah apa yang diomongin Rangga, pasti bakal ketahuan kalo gue yang nyebarin Videonya."
"Kenapa Rangga masih bisa ketawa, sementara gue sekarang malah duduk di kursi roda ... Emangnya disini siapa yang salah sih, Vi, gue atau dia?" ucap Nahida tersedu-sedu, bahkan membuat beberapa orang di sekitar sempat menoleh ke arahnya.
Tiba-tiba, Rangga datang ke tempat mereka bertiga sedang makan, dia ditemani oleh seorang perempuan. Orang itu adalah Kaila, mereka bertiga mengenalinya cukup baik.
"Hay Vi, Nay, ehhh ... Nahida."
Nahida tak menjawab sapaan itu, sementara Vivi yang takut Rangga curiga padanya, berusaha terlihat baik dengan membalas sapaan itu dengan ramah, walaupun di hatinya serasa ingin marah.
"Gue denger lo abis kecelakaan, sorry ya gak bisa jenguk lo di rumah sakit atau di rumah ... Lo kan kemarin abis marah sama gue, jadi sorry banget gue ngerasa sungkan buat ketemu, bahkan sekarang pun sebenernya masih begitu, cuman Kaila maksa gue buat jelasin semuanya sekarang," ucap Rangga.
"Klarifikasi? Lo mau ngomongin apa? Lagian kan juga kalian udah putus," tanya Nayla.
"Emm, gue gak tahu ini harus mulai dari mana ... Tapi, mungkin inti dari apa yang gue omongin ini cuma sebenernya apa yang terjadi kemarin itu salah paham doang, Da."
"Salah paham? Emang apa yang sebenernya terjadi?" tanya Nayla kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nahida, Kucing, Dan Negeri Sakura (Selesai)
Teen FictionSetelah lulus SMA, Nahida dan keluarganya memutuskan untuk pergi ke Jepang dan tinggal di sana. Akan tetapi, dirinya akan meninggalkan sosok Ivan yang dia kenal sejak kelas satu. Karena perasaannya yang begitu kuat dan sangat kecil kemungkinan merek...