Kaila

1 0 0
                                    

Kembali ke beberapa bulan yang lalu, saat setelah Nahida mendapat kabar bahwa Rangga telah mengkhianatinya, tiba-tiba Kaila menelfon di malam hari saat Nahida sedang menangis.

"Da," panggil Kaila.

"I ... Iya ... La, ada ... Perlu apa?" balas Nahida sembari menahan isak tangisnya.

"Gue bisa ke rumah lo sekarang? Ada sesuatu yang perlu gue omongin."

"Dateng aja ... Gapapa."

Beberapa menit kemudian, Kaila pun sampai dan langsung pergi masuk ke kamar Nahida setelah diberi izin oleh ibunya.

"Da ... Gak usah ditahan, gue udah tahu kok," ucap Kaila sambil menutup pintu.

Nahida pun membenamkan wajahnya di atas paha Kaila sesaat setelah Kaila duduk di kasur kamarnya. Dan setelah air matanya habis, barulah Nahida kembali duduk dan mau diajak bicara.

"Lo bilang ada sesuatu yang mau di omongin?" tanya Nahida.

"Iya, Vivi ngabarin gue kalo Rangga nyewa jasa open BO."

"Kenapa dia ngabarin lo? Padahal gue udah bilang kalo ini jangan sampai orang lain tahu."

"Lo tahu Da, siapa cewek itu? Itu kakak gue ... Setiap kali dia main sama cowo, gue selalu minta kabar ke Vivi, dan ini salah satunya."

"Kakak lo?"

"Iya, dan kebetulan sekarang dia main sama orang yang gue kenal, pacar temen gue sendiri."

"Terus mau lo apa ketemu sama gue, sampai bela-belain dateng ke rumah gue malem-malem begini."

"Gue pengen kehidupan kakak gue yang rusak itu berhenti, dan gue juga kesel sama Rangga ... Pengen banget rasanya mukul dia, lo juga sama kan?"

Nahida mengusap sisa air mata yang ada di pipinya, sekilas obrolan ini terdengar sangat menarik untuk dibahas.

"Sekarang gue tanya sama lo, gimana perasaan lo sama Rangga sekarang?"

"Jelas gue marah lah sama dia, pengen nampar muka dia dan gue juga udah gak mau lagi dia lagi buat selama-lamanya."

"Lo mau gak kerja sama bareng gue? Gue ada rencana ... Lo bisa bales dendam ke Rangga, dan ini juga bakal bikin kakak gue berhenti bikin dosa."

"Caranya?"

Kaila menjelaskan dengan detail rencana mereka kedepannya, rencana yang melibatkan Vivi dan juga kakak Kaila itu.

"Lo yakin bisa tahan ngobrol sama kakak gue? Secara dia itu orang yang bikin Rangga selingkuh."

"Gue hanya perlu ketemu sekali doang kan? Kayaknya sih bisa walau agak maksain diri."

"Iya, tapi ada kemungkinan bakal dua atau tiga kali ... Tapi sekali lagi gue tanya, lo yakin gak masalah kan kalau rangga keluar dari sekolah?"

"Iya, gue udah bodoamat sama dia."

"Okey, mulai besok jalanin sesuai rencana ... Dan mungkin ini bakal berat buat lo, karena beberapa hari ke depan lo harus berpura-pura gak ada apa apa di depan Rangga."

Keesokan harinya, hari-hari berjalan sesuai dengan rencana mereka berdua. Nahida juga sudah bertemu dengan Rania, dan beruntungnya kakak Kaila itu langsung setuju tanpa harus diiming-imingi sesuatu.

"La, kakak lo mau bantu ... Tapi dia nggak mau hubungan badan lagi sama Rangga, dia maunya minum bareng, gimana?" tanya Nahida sesampainya di rumah setelah ia berbincang dengan Rania.

"Gapapa, yang penting dia mau satu kamar sama Rangga ... Oh iya, Vivi udah gue kasih tahu buat pasang cctv baru sama sama nanti dia taruh microfon di deketnya, nanti lo ikut patungan ya buat ganti duitnya."

Nahida, Kucing, Dan Negeri Sakura (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang