Deep Talk

575 29 2
                                    

⚠️Sensitive content ; Suicide

   Gue terbangun ketika sinar matahari udah terang banget menembus gorden,obat dari renjun bener-bener bikin gue gak ingat apapun semalam.

Gue liat di meja dekat jendela udah ada sarapan buat gue,gue cuma bisa senyum. Gue rasa renjun punya gangguan kepribadian ganda mungkin,kemarin-kemarin dia pukulin gue dan sekarang tiba-tiba dia udah siapin sarapan di kamar gue.
Gue benar-benar bisa gila kalo diperlakukan kaya gini. Kalo mau jahat ke gue sekalian aja jangan nanggung kaya gini.

.

Buat seharian gue cuma baca buku,nonton netflix kehidupan yang gue idamkan dulu tapi sekarang malah bikin gue muak. Sore ini gue memutuskan buat nyoba masak seadanya,udah lama gue gak sentuh peralatan dapur.
Tepat setelah gue masak renjun pulang,balik dari kampusnya. Dia cuma memperhatikan gue yang lagi tata piring di meja.

"Makan gih,gak gue racunin kok makanannya." Ucap gue

"Gue kira lo gak bisa masak." Ujar renjun,karena emang selama ini kita makan suka pesan delivery.

"Gue bisa ngerjain pekerjaan rumah,cuma males aja." Jawab gue jujur,lagipula gue ada disini karena di sekap secara paksa bukan atas kemauan dan persetujuan gue jadi gue gak wajib melakukan pekerjaan rumah atau apapun itu.

Tanpa banyak omong renjun makan masakan gue,awalnya dia kaya gak yakin karena emang gue akui bentuk makanan gue gak bisa di percaya. tapi setelah dia nyoba dia makan sampai habis juga. Dapat gue tebak dengan mudah kalo dia emang suka pilih-pilih makanan.

Kita masih duduk di meja makan,renjun siapin wine buat kita.
"Gue rasa gue belum kenal lo dengan baik." Ujarnya

"Gue rasa lo udah tau semuanya." Jawab gue

"Lo gak terbuka sama gue naya."

"Ada beberapa hal pribadi yang gak seharusnya lo tau,gue rasa."

"Bahkan setelah gue liat lo telanjang?"

"Pelacur gak perlu tau dengan baik siapa yang udah tidurin dia."

"Tapi lo bukan pelacur,naya."

Sejujurnya gue gak tau harus jawab apa. Ya gue emang bukan pelacur,tapi gue merasa bahkan gue udah lebih hina dari mereka.

"Gue yakin lo udah cari tahu sebanyak mungkin tentang gue sebelum lo seret gue ke neraka ini,sebaliknya gue gak tau apa-apa soal lo." Jawab gue akhirnya,renjun cuma mengangguk.

"Gue jawab semua pertanyaan lo kalo gitu."  Ujarnya lalu meneguk segelas wine sampai habis.

"Gue tau sedikit cerita kalian dari yangyang,gue rasa lo bisa cerita soal itu." Ujar gue,renjun diam sebentar sebelum akhirnya menghela nafas.

"Cewek itu namanya saphiera,cewek paling cantik satu sekolah dulu. lo pasti udah tau soal jeno yang suka sama dia sampai kejadian itu kan,setelah kejadian itu gue gak ganggu dia lagi kok buat beberapa saat." Ujar renjun mulai bercerita

"Gue merasa bersalah tentu saja,gue selalu ada buat dia atau bantu dia ketika yang lain udah mulai keterlaluan. Sampai gue gak tau sejak kapan gue suka sama dia,tapi gue gak bisa apa-apa. Gue terlalu munafik buat mengakui kalau gue suka sama dia."

"Bahkan sampai akhirpun,sampai dia meninggal. Gue masih gak bilang kalau gue sayang sama dia,jangan tanya sebesar apa penyesalan gue sekarang." Setelah bercerita itu renjun menunduk,kita saling diam sebentar.

"Dan,kegilaan lo ini lo mulai setelah itu?" Tanya gue

"Iya,hidup gue udah berantakan kenapa gak di hancurin sekalian." Jawabnya

Eccedentesiast  [Huang Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang