1. Anasera

5.4K 172 9
                                    

Seorang gadis yang masih terlelap langsung mengerang kesal karena tidur nyenyaknya harus terganggu akibat mendengar suara nyaring alarm yang berasal dari ponselnya. Berusaha meraba-raba nakas samping tempat tidur untuk mengambil ponselnya, ia membuka matanya sedikit untuk memastikan pukul berapa sekarang. Ternyata sudah pukul tujuh pagi.

Berusaha membuka mata sepenuhnya yang terasa sangat berat, Sera akhirnya berhasil bangkit dari ranjang dan berjalan terseok-seok menuju kamar mandi. Baru membuka celana piyamanya, Sera lagi-lagi harus mengerang kesal saat melihat bercak coklat di celana dalamnya. Baru hari pertama kuliah dan ia harus mengalami menstruasi, rasanya ia ingin menangis sekarang juga. Kenapa kekesalan harus menghampirinya secara bertubi-tubi sekarang. Ia jadi curiga hal itu berlangsung sampai siang nanti.

Tidak mungkin terus meratapi nasib, Sera segera mandi karena jam terus berputar. Ia tidak mau telat di hari pertamanya kuliah di semester enam ini. Setelah mandi dan bersiap-siap secepat yang ia bisa, Sera segera menuruni tangga dengan lesu. Begitu duduk di meja makan, ia langsung menaruh kepalanya di atas meja dengan lengannya ia jadikan sebagai bantal.

Mamanya yang melihat tingkahnya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Anita tahu apa yang dirasakan putrinya sekarang.

"Makanya jangan begadang setiap libur semester, jadi ngantuk kan sekarang." Omel Anita dengan suara khasnya. Meskipun sambil marah-marah ia tetap menyiapkan sarapan untuk Sera.

"Aku lagi dilep Ma," sahut Sera meskipun benar ia juga mengantuk.

"Minum susu hangatnya biar enakan." Anita mendekatkan susu kearah Sera.

Dengan berat hati Sera mengangkat kepalanya dan meminum susu yang sudah disiapkan Mamanya. Rasa hangat bisa ia rasakan sampai ke perutnya hingga membuatnya merasa sedikit nyaman.

"Bareng Papa aja ya ke kampusnya," ujar Rudi Effendi yang sejak tadi hanya menjadi penonton melihat perdebatan antara istri dan putrinya.

"Iya Pa, sakit banget perutku. Nggak mampu aku kalau nyetir sendiri." Sahut Sera mengiyakan.

Sera memutuskan untuk menghabiskan susunya saja, untuk rotinya ia memilih memakannya nanti ketika di jalan. Setelah memastikan tidak ada yang ketinggalan, Sera segera masuk ke dalam mobil Papanya untuk menuju kampus karena sekarang sudah pukul delapan lebih. Kelas pertamanya akan dimulai pukul sembilan, ia tidak mau sampai terlambat.

***

Hari pertama kuliah dan disambut dengan mata kuliah praktikum Perpajakan membuat Sera cukup malas karena harus berhadapan dengan komputer. Tapi untung saja dosennya sangat baik, dengan perawakan gemuk dan berkacamata, Sera pikir Bu Krisna akan galak. Ternyata dugaannya salah, memang benar jika kita tidak boleh menilai seseorang dari penampilan luarnya saja.

Kelas pertama selesai pukul setengah dua belas siang, Sera masih memiliki waktu sekitar setengah jam sebelum lanjut ke kelas berikutnya. Waktu itu ia gunakan untuk makan siang bersama sahabatnya yaitu Shiren, Diva dan Via. Karena kantin cukup ramai mengingat sekarang jam istirahat, Sera dan teman-temannya memutuskan makan di dalam kelas sambil menunggu dosennya datang.

Setiap memulai semester baru, Sera selalu merasa gugup. Ia takut untuk menebak kira-kira siapa dosennya untuk mata kuliah semester ini. Beruntung jika ia mendapatkan dosen yang sudah dikenal sebelumnya apalagi dosen tersebut baik. Tapi jika mendapat dosen yang belum dikenal, ia pasti merasa was-was karena tidak tahu sifat dosennya seperti apa. Dan ia selalu berharap dosen itu baik, seperti pagi tadi Sera sudah mendapatkan dosen yang sangat baik.

Saat melihat siluet seorang laki-laki berjalan menuju kelasnya, suasana kelas seketika hening. Semua mahasiswa menunggu dengan harap-harap cemas. Hingga akhirnya pintu terbuka dan seseorang masuk ke dalam kelas. Ketika bisa melihat siapa dosennya dengan jelas, Sera seketika memejamkan mata sambil mengumpat.

A Dream WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang